16. Hari Libur Semua Orang

1.3K 146 0
                                    

Danau yang indah. Anggur enak.

"Hmm... Nela, apakah kau lihat itu? Lucunya burung itu!"

Kenikmatan hari libur ini yang akan kunikmati sampai akhir. Langit yang sangat cerah. Sayangnya tidak ada pria tampan. Arnold sibuk berlatih, Benjamin meminta cuti setelah dia terkejut melihat semua pekerjaan selesai dengan cepat, dia begitu berterima kasih padaku. Bahkan dia akan memberiku banyak hadiah setelah liburan. Mungkin jadi objek lukisanku?

Hanya lukisan biasa!

Aku tidak ingin membuat kehebohan dengan melukis tubuh laki-laki yang...

Seperti itu!

Intinya aku belum ingin mati dan mendapatkan ucapan tajam dari para bangsawan. Aku masih waras.

Sayangnya tidak ada lagi pria tampan!

Apakah sumber semangatku adalah pria tampan? Tentu tidak. Tapi mereka memberikan energi.

"Ternyata kau disini!" Suara berat seseorang tiba-tiba terdengar olehku.

Kenapa harus pria tampan tapi tidak normal ini?

"Selamat siang yang mulia, semoga matahari Fenella selalu berada disisi anda. Selamat siang juga, Selir Ilario. Apakah kalian sedang menikmati udara segar ini?" Aku menyambut kedatangan pasangan tidak normal ini.

"Apa yang sedang anda lakukan yang mulia?" Tanya Ilario mendekatiku.

"Melukis pemandangan, aku sangat suka melukis."

"Indahnya, lukisan anda sangat indah!" Puji Ilario melihat lukisanku dari dekat.

"Terima kasih, jadi apa yang mulia inginkan? Tentu saja mungkin anda mencari saya disini. Apakah itu benar?" Tanyaku pada Valentio.

Jangan ganggu hari liburku!

Aku mau sendiri! Pergi! Pergi!

Semoga saja mereka mendengar suara hatiku yang teramat tidak menginginkan kehadiran mereka. Apakah mereka sedang menyombongkan hubungan mesra mereka di depanku? Aku tidak peduli! Aku hanya ingin melukis saja disini. Pergi sana!

"Kudengar kau menyelesaikan semua pekerjaan yang kuberikan? Mungkin kau adalah sebuah harta karun di kekaisaran."

Aku mencium aroma penjilat!

"Terima kasih pujiannya, apakah anda membutuhkan bantuan saya?"

"Beberapa hari lagi ada pesta di Kerajaan Kedua. Bisakah kau datang kesana? Aku tidak bisa datang karena mengurus wilayah lain."

"Apa?"

Apa yang dia katakan tadi? Kerajaan Kedua?

"Datanglah bersama Selir Ilario! Juga aku memiliki tugas untukmu!"

Bagus! Pesta itu hanya sebagai kedok tugas. Tidak apa-apa, aku juga tahu hal ini akan terjadi.

"Saya akan lakukan! Tapi apa anda tidak masalah jika Selir Ilario bersama saya? Bukankah anda sangat membenci saya dekat dengannya?" Aku melirik Ilario yang terus menatap lukisanku.

Kenapa dia terus disana? Itu hanya lukisan wajahku dengan pemandangan danau di belakangnya.

"Untuk satu ini aku tidak keberatan. Sebagai permaisuri kau harus menjaga nama baik kekaisaran ini. Tapi jika aku mendengar kau menyentuhnya, aku akan berakhir ditanganku." Seringai muncul dari bibirnya.

Mungkin aku akan menyentuhnya tapi bukan dalam hal negatif. Tidak mungkin aku pergi ke tempat itu tanpa berbicara dengan laki-laki cantik itu. Ilario juga bukan laki-laki pendiam. Mungkin saja dia akan mencoba bicara denganku. Aku tidak akan menolaknya.

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang