40. Melukis Bersama

1.1K 118 0
                                    

"Yang mulia apa yang ingin anda lukis?"

Pagi yang sangat cerah ini, aku memutuskan untuk mengajak Alice melukis di danau. Olivero menjadi sangat sibuk setelah tahu aku memiliki penelitian kecil di rumah kaca. Katanya dia juga ingin melihat dan mengamati Ranieri bekerja. Apakah dia seorang ilmuwan? Arkeolog? Dia juga sekali tentang hal-hal seperti itu dan menelantarkan anaknya.

Aku tersenyum dan menunjuk danau yang memiliki perahu begitu cantik disana. Aku akan melukisnya hari ini.

Alice bisa melukis apapun yang dia mau. Apapun itu!

"Hmm... Yang mulia. Apakah anda pernah melihat kelinci?"

"Tentu saja! Bahkan aku pernah melihat panda!"

Di kebun binatang tentu saja!

Ada panda, pinguin, singa, gorila, gajah, jerapah, dan masih banyak lagi. Apakah di dunia tidak nyata ini memilikinya? Tentu saja iya! Tapi aku belum pernah menemukan sejenis mereka berkeliaran bebas di hutan manapun. Mungkin hanya sebatas rusa, serigala, singa, babi liar, dan semacamnya.

Aku jadi penasaran, apakah di belahan dunia lain terdapat hal-hal seperti itu. Bahkan Kerajaan Greensky saja masih begitu asing bagiku.

Tempat besar ini masih menyimpan banyak misteri.

"Pan-da?"

"Iya, seperti ini! Dia besar, memiliki warna putih dan corak hitam ditubuhnya. Dia begitu lucu dan suka memakan bambu!" Aku mencoba menggambarkan hewan itu secara sederhana.

Alice mendekat dan mengamati caraku melukis panda.

"Wah... Dia lucu! Dimana anda melihatnya yang mulia?"

"Di mimpi! Ini pinguin! Dia biasanya tinggal di daerah dingin, dia sejenis burung tapi tidak bisa terbang tinggi."

"Pinguin?"

"Hmm... Mereka hidup secara bergerombol dan memakan ikan di laut."

"Wah... Apalagi? Apa hewan-hewan ini di mimpi anda? Saya ingin lihat lagi!" Seru Alice.

"Di mimpiku, aku memiliki seekor kucing. Namanya Mimi! Warna bulunya sangat mirip dengan Arnold!" Aku berbisik dan melirik Arnold yang wajahnya sedang melihat kami.

Dia mengangkat sebelah alisnya.

Warna rambut abu-abu begitu mirip dengan bulu Mimi. Aku ingin mengusapnya!

"Mimi? Kucing?"

"Iya, matanya berwarna biru sepertiku." Aku menggambarkan penampilan Mimi. Bulu abu-abu gelap yang begitu panjang, telinga runcing, mata biru yang bersinar, dan tangan lucunya.

Mimi!

Ini dia Mimi!

Aku masih ingat bagaimana penampilannya sebelum aku terbangun di tubuh Avariella.

Kucingku yang lucu!

"Dia mirip dengan Arnold! Hihihi... Yang mulia, kenapa Arnold suka sekali menggerutu?"

"Menggerutu? Tentang apa?" Tanyaku ingin tahu.

"Dia mengatakan, kenapa dia terus bermain dengan saya? Tapi dia tetap bermain dengan saya. Kemarin dia juga mengajak saya untuk melihat bunga mawar anda. Kata Arnold bunga mawar mirip dengan anda yang mulia. Anda terlihat begitu berbahaya, tegas, tapi anda begitu harum dan cantik. Arnold selalu memuji anda! Jangan katakan pada Arnold yang mulia! Saya tidak ingin dia tidak bermain dengan saya lagi!"

Tapi bagaimana Alice?

Arnold berdiri sangat dekat dengan kita dan dia menutup wajahnya yang memerah sekarang.

Aku tertawa dan mengusap rambut halus Alice.

Dia anak yang lucu sampai aku juga tidak tahu apa yang dia bicarakan tadi. Bukannya intinya Alice mengatakan Arnold terus memujiku? Ternyata dia sangat mencintaiku!

🗡️🗡️🗡️

"Sepertinya kalian dalam masalah baru!" Aku bersandar pada pintu melihat keriuhan Benjamin dan Angelo.

Lihat ruanganku sekarang yang mirip kapal pecah daripada ruangan bekerja. Apa yang dilakukan dua laki-laki ini? Aku hanya meninggalkan mereka untuk beberapa saat. Kupikir semuanya akan berjalan lancar karena Benjamin memiliki teman untuk bekerja bersama. Tapi tidak kusangka hasilnya akan jadi mengerikan seperti ini.

Aku baru saja membuat Alice tidur dan pergi kemari untuk memeriksa keadaan mereka.

Seperti yang diharapkan!

Aku harus bekerja!

"Ada masalah Benjamin?" Tanyaku.

"Yang mulia! Kita dalam masalah!" Benjamin memijat pelipisnya dan menatapku memohon bantuan.

Berikan permaisuri yang telah hidup bertahun-tahun ini membantu kalian!

"Masalah?"

"Hah... Yang mulia kaisar meminta jamuan besar untuk acara perburuan juga sesuatu yang akan menyenangkan bangsawan! Tontonan!"

"Oh... Lalu?"

"Para pemusik sedang pergi yang mulia! Mereka pergi ke Kerajaan Keempat untuk pengangkatan Raja Michael! Tidak ada lagi pemusik di ibukota dan waktu kita hanya tinggal tiga hari saja! Bukan, dua hari! Jadi bagaimana ini? Saya tidak memiliki kenalan pemusik lain!" Teriak Benjamin.

"Tenanglah! Tarik napas dan buang! Kau butuh penyanyi? Angelo? Apakah kau bisa bernyanyi? Benjamin tidak bisa melakukannya, dia hanya bernyanyi dengan suara serangga. Atau kau memiliki kenalan?" Tanyaku mendekati Angelo yang gugup.

Dia sangat terlihat gugup saat-saat seperti ini. Angelo menunduk dan mengusap lehernya. Sejak dulu dia ingin menjadi seorang pemusik, tapi keinginannya di tolak oleh ayahnya. Jadi dia terus belajar menjadi seorang Duke. Aku tahu karena kami sepasang kekasih dulunya.

Dia juga memiliki teman-teman yang mencintai musik. Siapa saja? Aku sempat bertengkar dengan salah satunya. Dia seorang wanita cantik dengan suara merdu serta tarian yang memanjakan mata. Dia menyukai Angelo dan tentu saja kami saling berebut laki-laki tampan ini.

Karena aku sangat cantik dan ayah adalah seorang raja. Otomatis aku adalah pemenangnya, wanita itu hanya rakyat biasa. Mungkin pada kesempatan kali ini, aku tidak akan berebut dengannya. Aku akan mendorongnya pada Angelo jika Angelo mencintainya.

"Saya memiliki kenalan, tapi mereka bukan kalangan bangsawan. Jadi saya tidak menyarankannya pada Benjamin."

"Tidak masalah! Apa mereka bisa bernyanyi dan menari di hadapan para bangsawan? Aku akan sangat senang jika mereka bisa melakukannya saat acara perburuan. Yang mulia kaisar juga pasti akan senang. Apakah mereka temanmu Angelo?"

"Iya yang mulia."

"Kalau begitu lebih baik, kau bisa memberitahu mereka hari ini bahwa dua hari lagi mereka akan menjadi pemusik permaisuri. Benjamin beri mereka uang muka agar mereka percaya."

Sebenarnya, aku yang akan dipertontonkan Valentio saat acara perburuan. Saat itu aku tidak tahu harus apa. Jadi aku hanya bernyanyi sekadarnya dan menari sesuka hatiku. Respon para bangsawan? Mereka mengejekku tentu saja. Avariella juga begitu. Dia memang memiliki segalanya tapi dia tidak memiliki bakat seni.

Aku juga tidak bisa bernyanyi lagu di tempat ini. Mungkin aku akan bernyanyi lagu di dunia modern. Aku suka lagu rock!!

"Terima kasih yang mulia! Saya akan memberitahu teman-teman saya!" Angelo menerima cek dari Benjamin.

"Pergilah sekarang dan temui mereka. Ini kabar baik untuk mereka bisa dikenal oleh para bangsawan!"

"Saya permisi! Saya akan segera membawa mereka!"

Semoga berhasil Angelo!

🗡️🗡️🗡️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang