55. Kabar Gembira

856 95 3
                                    

Brakkk...

Pintu terbuka lebar menampilkan sosok laki-laki berambut hitam dengan mata merah yang terlihat baru saja berlari. Apakah dia tidak sopan santun membuka pintu ruang kerja orang lain? Aku mengambil laporan kembali dan tidak mempedulikannya datang.

"Apa yang terjadi Ava?" Tanya Valentio menghampiriku.

"Terjadi apa yang mulia? Bagaimana liburan menyenangkan anda bersama Selir Ilario? Apakah menyenangkan? Jika bisa saya juga ingin berlibur ke suatu tempat."

Penyerangan ular itu sudah terjadi seminggu yang lalu. Dalam waktu seminggu aku membereskan kekacauan yang terjadi. Bahkan memberi bantuan kepada para penduduk yang terkena dampak bencana mengerikan itu. Aku yakin sekarang semua orang sedang membicarakan tentang bagaimana permaisuri yang begitu hebat menyelesaikannya. Sedangkan kaisar? Mereka bertanya-tanya dimana kaisar saat mereka membutuhkannya? Berlibur dengan prianya? Sebuah aib kekaisaran yang tidak ingin aku tutup-tutupi.

"Jawab pertanyaanku Ava apa yang terjadi!" Teriak Valentio.

"Apa peduli anda sampai anda pergi terlalu lama? Saya sudah berusaha mengurus dokumen ini saat anda pergi lalu dimana anda saat semua orang membutuhkan pemimpin? Saya mengurusnya! Anda tahu berapa banyak orang mati? Jika saya tidak mencegahnya, mereka semua akan mati yang mulia! Adik anda Valentci yang telah melakukan semua ini! Bukankah anda melihat tubuhnya di depan gerbang istana?" Aku berdiri dan melepaskan kacamataku.

"Sialan! Aku tidak tahu! Aku juga berusaha untuk pulang setelah mendengar kabar darimu! Jawab aku, apakah kau terluka?" Valentio memegangi pundakku.

"Apa peduli anda? Saya terluka yang mulia! Semua orang juga terluka akan kejadian mengerikan itu! Tapi tenang saja, saya bisa mengurusnya sendiri tanpa bantuan anda. Lebih baik anda mengurus diri anda sendiri dan selir anda itu! Saya tidak membutuhkan kepedulian anda kepada saya! Saya hanya permaisuri tidak dianggap oleh anda saja! Lebih baik anda beristirahat yang mulia, mungkin anda lelah datang dari perjalanan jauh itu!" Aku menepis tangan kaisar dan duduk kembali memeriksa dokumen.

Kenapa aku masuk ke dalam genre drama? Apakah penulis berubah pikiran dan menyelipkan adegan seperti ini untukku dan Valentio? Sepertinya pria didepanku ini menjadi emosional sampai aku merasakan hawa dingin menusuk jantungku.

Apakah dia marah?

Tapi kenapa dia bertanya apakah aku terluka atau tidak? Berkat ramuan obat dari Zetta, luka-luka dari gigitan ular sembuh secara ajaib. Para rakyat juga sangat terbantu akan hal itu.

Rafael juga. Aku mendapatkan rasa hormat darinya. Sayangnya aku belum bisa membuatnya 100% berpihak padaku.

"Arghttt..."

Brakkk...

Valentio berteriak dan menutup pintunya begitu kencang. Apakah pintuku baik-baik saja? Apa perlu aku memanggil seseorang untuk memperbaikinya? Dia menutupnya seperti sedang mendobrak tembok istana.

🗡️🗡️🗡️

"Seperti ini?" Benjamin berpose bersama Angelo dan Ranieri.

Aku sedang membuat lukisan mereka bertiga. Karena aku sedang bosan dan perasaanku memburuk setelah Valentio datang. Jadi aku membawa mereka bertiga di taman bunga mawar. Mereka berpose seperti idol! Tapi mereka memang seperti kumpulan pria tampan yang sedang melakukan pemotretan.

"Arnold, pergilah kesana!"

"Saya? Tidak mau!"

"Ayolah! Ini demi wanitamu!" Aku memasang wajah penuh keinginan.

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang