38. Pertemuan Orang Hebat

1K 137 1
                                    

"Jadi apa maksudnya ini?" Valentio melihatku membawa Alice yang tertidur.

Dia tidak bisa lepas dariku dan saat aku ingin menidurkannya, dia menangis dan mengeratkan pelukannya. Aku sudah meminta Arnold melepaskan Alice dariku. Tapi anak ini seperti perangko.

Jadi aku membawanya kemari!

"Dia sedang tertidur yang mulia."

"Dimana ayahnya? Berikan saja padanya, kau adalah permaisuri Avariella! Kenapa kau membawa anak ini untuk menemuiku?"

"Dia hanyalah anak kecil yang mulia. Saya tidak bisa melepaskannya pergi dari saya. Dia akan menangis dan terbangun. Jadi biarkan seperti ini saja, bukankah anda ingin segera membicarakan hal penting kepada saya?" Aku mengusap rambut Alice.

"Jadi kapan mereka pergi?"

Mereka baru saja sampai tapi Valentio ingin mereka cepat pergi dari tempat ini?

Itu tidak mungkin!

Aku juga belum berbicara dengan Olivero.

Bagaimana mungkin mereka akan pergi secepat ini jika Alice saja menempel padaku seperti ini. Dia pasti akan menangis sejadi-jadinya.

"Saya akan berbicara dengan Raja Olivero. Karena mereka adalah tamu saya, jadi saya akan mengurusnya. Yang mulia tenang saja, saya akan membuat hubungan antara Fenella dan Zetta berada dalam hubungan baik. Kerajaan Kedua akan memiliki tempat untuk menjual barang mereka ke Kerajaan Zetta. Perekonomian akan semakin maju, Kerajaan Keempat juga bisa membuka bisnis baru dengan Kerajaan Zetta. Jadi ini akan menguntungkan kita semua. Saya masih berusaha untuk menstabilkan perekonomian Fenella."

"Kenapa harus Zetta?"

"Karena disana sangat dekat dengan Kerajaan Kedua. Ini tidak akan menjadi buruk yang mulia, percayalah pada saya!"

"Ck, baiklah aku percaya padamu!"

Hambatan selesai! Besok aku akan membuat perjanjian dengan Olivero tentang banyak hal. Dua orang disana pasti akan menjadi lebih gila lagi. Laporan-laporan akan semakin menumpuk dari hari ke hari terutama tentang bangsawan yang memprotes hubungan baik ini.

Aku akan membuat mereka tutup mulut!

Apapun yang terjadi aku harus membuat Fenella tidak memiliki musuh besar!

"Terima kasih yang mulia."

"Tapi, jangan sampai aku mendengar kabar buruk apapun bentuknya. Termasuk rambutmu itu, apa itu hasilmu bertarung dengan Rafael?"

Apa dia tahu?

"Benar. Maaf untuk ini, saya tidak tahu jika pertarungan kami akan semenakjubkan itu. Tapi yang mulia, saya memotong rambut saya sendiri. Ini bukan kesalahan Sir Rafael, ini murni karena saya yang memotongnya dengan pedang. Saya harap anda tidak menghukumnya!"

"Untuk apa aku menghukumnya? Itu hanya rambut."

Apa? Itu apa?

"Itu hanya rambut yang bisa tumbuh lagi untuk apa dibesar-besarkan? Aku hanya tidak ingin mendengar berita orang terluka. Rafael dirawat dengan luka ditangannya dan itu karenamu. Dia adalah komandan ksatria, dia pasti mengalah dan kau melukainya. Aku tidak ingin lagi mendengar kabar seperti itu permaisuri. Kau harus menjadi contoh yang baik bagi rakyatmu. Bagaimana bisa kau bertindak tidak sopan santun seperti itu? Memalukan!"

Degg...

Valentio menatapku begitu dingin sampai hawa tempat ini berubah menjadi mencekam. Jadi dia tidak khawatir padaku? Tapi pada komandan ksatrianya? Begitu? Aku tahu ini hanya rambut tapi bagi perempuan rambut adalah mahkota. Seperti mahkota yang bertengger di atas kepalanya. Aku menggigit bibirku dan menatap tajam Valentio.

True Love Mister ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang