🍄20

2.8K 197 2
                                    

🪐
















Dua hari sudah pasusu kita ini menginap dirumah orangtua dobby. Kini mereka akan kembali pulang ke rumah.

Rencananya mereka hanya akan berkunjung tapi, sang mamah meminta mereka untuk menginap, dan yah Jeongwoo dan dobby pun akhirnya menginap dua hari disana.

Saat ingin pulang pun, mamah mencoba menahan mereka untuk menginap dua hari lagi, tapi agaknya Jeongwoo tak bisa, ia masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, akhirnya mamah pun menyerah dan membiarkan mereka pulang.

Kini sudah pukul 9 pagi, dan sang papah sudah berangkat kerja pagi tadi.

" Beneran gak bisa nginep lagi?" Tanya mamah.

" Gak bisa mah, mas Jeongwoo banyak kerjaan dikantornya, nanti bolos terus, mau dikasih makan apa aku?" Ucap dobby.

Membuat Jeongwoo terkekeh mendengar jawaban suaminya. Meskipun kita tau, mau Jeongwoo tak kerja pun, mereka tidak akan jatuh miskin.

" Kamu nginep disini gak mau." Ucap mamah pada dobby.

Dobby si sebenarnya mau mau saja, tapi karena ada manusia berjiwa pelakor dirumah itu, dobby urungkan niatnya untuk menginap. Yang ada darting Mulu dia.

Dobby sudah tau dari cerita suaminya. Suami mana yang suka rumah tangganya di ganggu pelakor.

" Gak ah, disini ada setan soalnya." Ucap dobby.

" Hah? Ngaco kamu, dari dulu gak ada yang gituan di rumah ini." Ujar mamah.

" Ya cuma dobby aja yang bisa ngerasain soalnya."

Jeongwoo mengelus pundak suaminya dan sedikit tersenyum, ia tahu arah topik suaminya itu.

" Hih nakut-nakutin aja kamu, yaudah sering-sering kesini lagi ya biar rumah ini rame ."

" Baik diusahakan mah, nanti saya akan mencoba mengambil cuti beberapa hari." Ucap Jeongwoo.

" Baiklah."

" Kalo gitu kita pulang dulu mah, salam buat papah ya."

Mamah mengangguk dan pasusu itu pun menaiki mobil dan pergi meninggalkan kediaman orangtua dobby.














Mereka mampir ke mall dulu, untuk membeli keperluan rumah, karena kemarin dilihat tinggal sedikit.

" Biar aku yang bawa troli nya." Jeongwoo mengambil alih troli dari tangan dobby.

Kini pasusu itu pun tengah mengitari toko khusus sayur dan buah.

" Buah apel kemarin tinggal berapa biji?" Tanya dobby.

" Eum, tinggal 3 kayaknya."

" Yaudah." Dobby mengambil apel untuk menambah stock buah kesukaan suaminya itu.

Jeongwoo tersenyum, ternyata meskipun cuek begitu, suaminya pengertian.

Saat sedang memilih wortel, mereka di datangi oleh seorang pria, dan menyapa dobby.

Jeongwoo mengernyit, ia mengingat-ingat apakah pernah melihat wajah orang tersebut.

Disisi lain dobby terkejut, yang menyapa nya tadi ternyata adalah sang mantan.

" J-jungwan?" Ucap dobby.

Jeongwoo menoleh ke arah suaminya.

" Kamu kenal sayang?" Tanya nya.

Sementara itu jungwan tersenyum, ia senang bisa bertemu kembali dengan mantan pacarnya itu.

Namun jungwan menelisik pria disebelah dobby.

" Ini supir kamu yang baru itu ya?" Tanya jungwan.

Dobby lebih terkejut lagi, ia lupa mantannya itu belum mengetahui kalau dirinya sudah menikah, dan yang disampingnya itu adalah suaminya.

" Maaf, anda siapa nya suami saya?" Tanya Jeongwoo.

Kali ini jungwan lah yang terkejut.

"H-hah? Suami? Kamu udah nikah by?"

Dobby melirik ke arah Jeongwoo dan mengangguk.

" Kamu pasti bohong kan ? Itu akal-akalan kamu aja biar aku gak ganggu kamu lagi?"

Jeongwoo makin tak suka dengan pria didepannya itu.

" Apa maksud anda berbicara seperti itu? Dan siapa anda hah? Wajah nya terlihat familiar."

Dan Jeongwoo ingat, pria itu adalah mantan suaminya dulu waktu sekolah.

" Saya ingat, kamu mantan suami saya kan ? Kami sudah lama menikah dan jangan pernah ganggu suami saya lagi."

" By? ."

" Dan stop memanggil suami saya dengan sebutan itu." Jeongwoo menyela.

" Udah mas... Jungwan ini suami aku, bukan supir aku." Ucap dobby.

" Aku gak nyangka, pasti kamu dipaksa menikah sama dia kan ?"

Dobby hanya diam, karena memang itu awalnya, tapi ia mulai menerima semuanya, jadi tak salah kalau mencoba kan.

Jeongwoo tak marah suaminya tak menjawab pertanyaan tadi, karena ia pun tahu.

" Stop, saya dan suami saya ingin berbelanja dengan tenang, jangan membuat masalah atau saya panggilkan security."

Jungwan langsung pergi begitu saja, tanpa mengucap sepatah kata pun.

Dobby hanya bisa menunduk. Jeongwoo memeluk suaminya, mencoba menenangkan.

" Mas gak marah?"

Jeongwoo menggeleng.

" Mas cuma kesel aja, udah selesai kan belanja nya?"

Dobby mengangguk.

" Udah mas."

" Yasudah kita langsung ke kasir aja dan langsung pulang."

Mereka pun menuju kasir kemudian pulang.






















Double up

To Be Continued>>

Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓  END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang