🍄7

3K 200 6
                                    

🪐














" Dari mana aja kamu?"

Pukul 7, dobby baru pulang dari mall bersama teman-temannya, disambut oleh sang ibu.

" Dobby abis main sama junkyu, Yoshi." Jawab nya .

" Main? Kenapa gak bilang dulu sama mamah? Atau Jeongwoo?"

Dobby mengernyit bingung, pasalnya ia sudah bicara pada Jeongwoo soal izin ke mall sore tadi.

" Apa dia gak bilang ke mamah? Segitu marahnya kah, perkara supir doang?" Batinnya.

" Jawab mamah dobby."

" Dobby udah izin sama Jeongwoo kok pas pulang sekolah."

" Tapi Jeongwoo gak bilang sama mamah, jangan bawa-bawa Jeongwoo kalo mau bohong, mamah gak pernah ngajarin kamu kayak gitu, mamah khawatir tau."

Dobby menunduk. " Iya mah, maaf, gak gitu lagi."

" Udah sana masuk, langsung mandi habis itu makan, mamah mau tidur, pusing."

Setelah mamah beranjak naik ke kamarnya, dobby mengadahkan wajahnya.

" Arghh, kenapa juga dia gak bilang ke mamah? Jadi kena marah kan, CK."

Dobby pun langsung naik ke kamarnya.

Saat selesai bersih-bersih, handphone dobby berdering.

" Kenapa lagi dia nelpon?"

Itu Jeongwoo, dobby gak heran darimana orang itu dapet nomer nya, yang pasti dari mamah.

" Kenapa?"

" Udah pulang kan ?"

" Jangan so peduli deh, basi."

" Kim dobby."

" Ck, iya iyaa, udah pulang, kenapa emangnya?"

" Harusnya kamu kabari saya tadi, biar saya jemput."

" Halah, kamu aja tadi gak bilang ke mamah kan soal aku izin buat ke mall?"

" Iya."

" Dengan santainya kamu jawab iya? Gak merasa bersalah gitu, gara-gara kamu aku dimarahin sama mamah."

" Saya gak tau."

" Terserah, dah lah, udah tau kan aku udah pulang, sekarang tutup telpon nya."

" Tunggu.."

" Apalagi?"

" Saya mau nanya sesuatu"

" Buruu, ngantuk nih."

" Kamu malu punya calon suami kayak saya?"

" Apaan si, bahasannya jangan ngawur deh udah malem juga."

" Tinggal jawab."

Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓  END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang