🪐
•
•
•Beberapa hari kemudian...
Pagi hari sekitar pukul 10, dobby merasakan perutnya sakit, kemduian meminta neng untuk menghubungi suaminya, karena kebetulan hari ini Jeongwoo sedang keluar menemui rekan bisnisnya.
" Tolong hubungi siapapun neng."
Dobby meringis menahan nyeri, sembari mengucapkan kata-kata penenang pada sang anak yang sepertinya sudah tak sabar untuk keluar.
" Sabar ya nak, jangan begitu buna kesakitan sayang, shh, ayah bentar lagi pulang sabar ya." Namun sepertinya tidak membantu.
Tak lama neng kembali menghampiri dobby dan memberitahu bahwa orangtua dobby akan kesini dalam beberapa menit.
" Jeongwoo gak bisa di hubungi? "
" Gak bisa kak, neng udah coba beberapa kali."
" Tolong persiapkan semua nya, taruh di dekat pintu depan, biar mudah di bawa."
Dobby memerintahkan neng untuk membawa semua persediaan yang akan di bawa ke rumah sakit.
Neng pun bergegas melakukan apa yang di suruh.
Singkat waktu, kini mereka sudah berada di rumah sakit.
" Sus tolong anak saya." Teriak mamah.
Dua orang suster menghampiri mereka sembari membawa ranjang rumah sakit dan segera membawa dobby ke ruang persalinan.
" Maaf selain pasien dilarang masuk."
" Tapi bagaimana kondisi anak saya sus ?" Tanya ayah.
" Anak bapak akan segera di tangani oleh dokter, apa suami nya ada disini?"
" Suaminya tid-
" SAYA!" Terdengar suara sepatu yang menggema karena Jeongwoo berlalri secepat mungkin agar bisa menemani suaminya melahirkan.
Mamah dan yang lain melihat kedatangan Jeongwoo kemudian menghela nafas lega, dan semuanya pun dimulai.
Jeongwoo di tuntun untuk bersiap kemudian masuk, meninggalkan tiga orang yang gelisah menunggu hasilnya.
Didalam Jeongwoo menangis melihat keadaan suaminya, ia menyesal telah meninggalkan dobby dirumah, meskipun ada neng, tapi disaat genting seperti ini dirinya tak ada disamping suaminya.
Dobby mengelus pipi suaminya dengan senyuman yang sangaat manis.
" Berhenti nangis, kamu jelek kkk ." Disaat seperti ini pun dobby masih bisa bercanda, tak tahu dia bagaimana perasaan Jeongwoo, campur aduk menjadi satu.
Jeongwoo mencium kening dobby agak lama.
" Maaf sayang, mas lalai." Sesal nya.
Dobby hanya bisa mengangguk, ia sudah lemas untuk banyak berbicara.
Dengan sayang, Jeongwoo menggenggam erat tangan dobby, sembari merapalkan banyak doa agar operasinya berjalan lancar.
Dobby lega, suaminya segera datang dan menemani dirinya di saat-saat seperti ini.
Dokter pun masih berusaha untuk mengeluarkan bayi yang ada di dalam perut dobby.
Tak lama, suara tangisan yang nyaring menggema di seluruh ruangan, membuat semua yang ada disitu menangis haru.
Pukul 11 siang hari, bayi laki-laki sudah lahir, dari pasangan park Jeongwoo dan park dobby. Dengan tubuh yang sehat dan pipi gembul, membuat siapapun gemas ketika melihatnya.
Setelah dibersihkan, dokter memberikan nya pada dobby dan menaruhnya di atas dada tanpa berbalut apapun supaya sang bayi merasakan hangat nya sentuhan kulit mereka.
Semua uang diruangan tersebut memberikan ucapan selamat atas kelahiran anak pertama mereka.
Setelah itu, bayi pun di pindahkan ke kasur khusus bayi dan membawa keduanya menuju ruang rawat.
Saat keluar, dokter berbicara pada orangtua dobby, kemudian mempersilahkan merka jika ingin menjenguk, asal jangan terlalu berisik.
Tiba di ruang rawat, dobby masih merasa lemas apalagi bagian bawahnya masih berasa efek obat bius. Jadi saat ini minum atau makan pun di bantu sang suami.
" Siapa namanya nak?" Tanya ayah pada Jeongwoo.
Jeongwoo tersenyum dan berkata.
" Park Eunbin."
Semuanya tersenyum bahagia.
" Nama yang bagus, eubi-yaa ini nenek dan ini kakek." Sapa mamah pada cucu pertamanya.
" Halo eubi-yaa, kakek sudah menunggu lama kehadiranmu, akhirnya, nanti bilang mau apapun, kakek turuti." Ucap ayah, membuat semuanya tertawa.
" Dia masih bayi baru lahir tadi, udah di kasih tau gituan." Ucap mamah.
Ayah hanya tertawa.
Sedangkan dobby menatap neng yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, berdiri di dekat sofa, tidak ikut bergabung bersama, dobby memberitahu suaminya untuk memanggil neng.
" Mas, ajak gabung neng juga kasian."
" Iya sayang, mas kesana dulu ya."
Jeongwoo pun menghampiri art nya itu.
" Neng." Panggil Jeongwoo.
Neng menoleh. " Iya kak?"
Jeongwoo tersenyum. " Gabung sana, kamu gak mau lihat anak nya kami ?"
" Ah bukan begitu kak, neng rasa gak sopan gabung bersama tuan dan juga nyonya disana."
" Tidak usah seperti itu, ikuti saya."
Neng pun menurut dan mengikuti majikannya menuju ranjang dobby dan bayi tersebut.
Kemudian neng berdiri di samping dobby dan berkata.
" Selamat ya kak, dede bayi nya ganteng, neng terharu." Ucapnya dengan lirih karena perasaan haru ini membuat nya ingin menangis.
"Terimakasih neng, kamu boleh liat anak saya."
Neng pun melihat ke kasur bayi yang terletak tak jauh dari ranjnag dobby.
" Neng jadi inget adik neng yang di kampung." Dan saat itulah neng menangis, mmebuat semuanya menatap sosok gadis lugu tersebut kasihan, di umurnya yang terbilang masih muda, sudah di tuntut untuk menjadi tulang punggung keluarga, dan jauh dari keluarga juga.
Sudah 2 hari dobby di rawat disana, dan hari ini sudab boleh pulang. Semua perlengkapan sudah di angkut di mobil yang berbeda yaitu mobil ayah. Dobby pulang pun naik mobil suaminya ditemani mamah dan neng, dan ayah otomatis sendiri.
•••
Singkat waktu, mereka sudah berada di rumah.
Dobby menempati kamar bawah untuk sementara waktu sampai keadaan nya kembali pulih.
Sementara diluar, ayah dan neng sedang sibuk mengeluarkan barang bawaan yang ada di dalam mobil.
Mamah akan menginap untuk beberapa hari, guna membantu anak dan menantunya mengurus bayi mereka. Ayah juga akan menginap malam ini saja, setelah itu beliau kembali pulang, karena besok harus kerja seperti biasa.
Tinggal beberapa part lagi, dan kita akan berpisah dengan keluarga ini 😚
NOTE!
Ini BXB yaw, masih banyak yang nanya ini bl atau bukan, di deskripsi kan udah ada ya wan kawanTo Be Continued »»
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓ END
أدب الهواةDobby di kagetkan dengan berita, dirinya dijodohkan oleh orangtua nya kepada seorang CEO tampan dan sukses. Dia hadir dalam hidupku, itu artinya, aku hanya bisa bergantung padamu. - Dobby Disclaimer ⚠️ Bxb Mpreg all just fiction Harsh words 1 #dobb...