🍄44

996 76 7
                                    

🪐














Beberapa hari kemudian...

Di pagi hari nya, terdengar ketukan dari luar kamar pasusu tersebut. Langit diluar pun masih gelap.

Jeongwoo terbangun ketika mendengar suara bising tersebut, kemudian melepaskan pelukannya dan melihat jam.

" Masih jam 5, siapa yang berisik pagi buta begini si." Gumamnya.

Belio lupa punya anak apa begimana pak?

Tok tok tok~

Melihat suami manisnya masih terlelap, Jeongwoo turun dari ranjang, namun sebelum itu ia memakai baju dan celana dahulu, kemudian membukakan pintu.

" Prince? " Jeongwoo terkejut, ternyata suara bising tadi berasal dari ketukan sang anak.

" Ayah~" rengek eunbi.

Jeongwoo menggendong sang anak, kemudian bertanya kembali. " Kenapa bangun pagi-pagi sekali ?"

" Abang hiks.. abang bermimpi... takut ayah."

Jeongwoo menghela nafas, rupanya anaknya itu bermimpi buruk . " Yasudah, abang ingin ayah temani tidurnya?"

Eunbi menggeleng. " Ingin tidur bersama buna."

Jeongwoo bingung, masalahnya, suaminya itu masih dalam keadaan berantakan dan yaah begitulah, bagaimana jika anaknya melihat dan ia pun tak tega jika harus membangunkan suaminya.

" Ayah temani di kamar abang saja ya?"

Bukannya menurut, eunbi semakin keras menangis, membuat Jeongwoo semakin bingung. " Baiklah, tapi abang tutup mata dulu ya, jangan membuka mata sebelum ayah memberi perintah, oke?"

Eunbi mengangguk sambil memeluk sang ayah, tangisnya masih belum reda.

Setelah itu, Jeongwoo masuk dan kembali mengunci pintu, ia bawa putranya ke atas kasur, anaknya menurut untuk tidak membuka mata, jadi Jeongwoo dengan berat hati membangunkan suami manisnya untuk berpakaian sebentar.

" Sayang..." Jeongwoo membangunkan dobby dengan pelan, dobby pun terbangun dan meringis.

" Kenapa mas? Udah siang ya?" Tanya nya.

Namun dobby mendengar suara tangisan anak kecil.

" Ada yang nangis? " Ucapnya pelan, sambil melihat sekeliling, dan ia melihat anaknya sudah terduduk di atas kasur sambil menangis.

Dobby langsung duduk dan memakai pakaiannya dengan cepat, lalu mengangkat anaknya dan memeluknya.

" Abang, kenapa nangis hm?"

" Bun..naa ada hantu hikss, abang takut." Ujar eunbi.

" Pasti abang bermimpi ya? Tidak usah takut itu hanya mimpi, abang tidur lagi ya, sini buna peluk." Dobby membaringkan sang anak dan memeluknya erat.

Dobby mengelus punggung sang anak, dan eunbi pun kembali terlelap. Jeongwoo yang masih bangun pun kembali tidur. Mereka bertiga tidur berpelukan.

Btw, eunbi sekolah nya libur ya karena hari ini hari Minggu.



••••






" Ayah, abang ingin membeli mainan." Ucap eunbi pada ayahnya yang sedang asyik menonton tv.

Jeongwoo menoleh, memberi perhatian pada anaknya. " Mainan? Mainan abang kan sudah banyak, mau beli yang kayak gimana lagi?"

Dengan suara pelan eunbi menjawab. " Itu bukan untuk abang."

Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓  END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang