🪐
•
•
•Keesokan harinya Jeongwoo sudah mulai bekerja kembali, calon ayah tersebut membujuk suaminya agar memperkerjakan art saja agar bisa membantu mengerjakan pekerjaan rumah, namun dobby menolak. Ia akan memperkerjakan art kalau kandungan nya sudah membesar dan pergerakan nya sudah terbatas. Jeongwoo menurut.
•••
Dobby terbangun karena mendengar alarm berbunyi. Kemudian dimatikannya alarm tersebut lalu membangunkan suaminya.
" Mas.."
"Emm?"
" Udah jam 6, mas mau kerja kan?"
" Lima menit lagi ya?"
" Mas si begadang, jadi kan ngantuk terus."
" Kamu lupa ya? Siapa yang minta mas nge dongeng sampe tengah malem hm?"
Dobby menyengir, semalam entah kenapa dirinya ingin sang suami membacakan dongeng untuknya sampai tertidur pulas. Alhasil jam 12 malam, suaminya itu baru bisa tidur tenang.
" Ya maaf, kan adek yang mau, ayah gak ikhlas dongengin adek?" Dobby memeragakan suara anak kecil membuat Jeongwoo mengelus perut suami manisnya.
" Sayang, jangan dibiasain ngomong kayak gitu ya, mas ikhlas kok, ikhlas banget, mau sampe mas pingsan pun gapapa asal adek dan Buna nya seneng." Ucap Jeongwoo, lebih tepatnya sedikit sindiran untuk suami manisnya.
" Dih apaan itu, nyindir ya? Aah dahlah awas, terserah mau tidur kek, mau pingsan kek, bodo amat...ayo dek kita tinggalin ayah disini, biarin tidur aja sana kayak kebo."
Dobby turun dari kasur meninggalkan suami nya di kamar, sedangkan dirinya turun ke dapur, menyiapkan sarapan dan kembali ke atas untuk menyiapkan setelan kantor suaminya.
Jeongwoo tersenyum.
" Saja-saja ada kelakuan orang hamil." Monolog nya.
" Oke Jeongwoo, lima menit ingat itu, atau suamimu akan mengamuk kembali." Setelah mengucapkan hal tersebut, Jeongwoo kembali tidur.
•••
" Mas berangkat ya."
Selesai sarapan dan rapih, Jeongwoo beranjak dari kursi nya menuju sang suami, mengecup dahi, turun ke hidung, bibir, turun ke bawah terus- eh gak Deng masih pagii woy.
" Iyaa hati-hati, makan siang mau dirumah apa di anter kesana ?"
" Kalo sempet, mas pulang tepat waktu, tapi kalo kerjaan numpuk banget paling agak telat, gapapa sayang?"
Dobby mengangguk, ia mengerti.
" Kalo gitu-
Calon ayah itu berjongkok di depan perut dobby.
" Halo anak ayah, ayah berangkat kerja dulu ya, adek yang anteng dirumah sama buna-
" Anteng lah, baru beberapa hari, belum bisa salto juga." Potong dobby, mendengar ucapan sang suami.
" Sayang... Yaudah ayah berangkat dadah."
Kembali berdiri dan berjalan kedepan diikuti dobby sembari menenteng tas kerja suaminya.
Setelah memasuki mobil, Jeongwoo menyembulkan tangannya dan melambaikan tangan, lalu pergi menuju kantor.
Dobby kembali kedalam dan mengunci pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓ END
FanfictionDobby di kagetkan dengan berita, dirinya dijodohkan oleh orangtua nya kepada seorang CEO tampan dan sukses. Dia hadir dalam hidupku, itu artinya, aku hanya bisa bergantung padamu. - Dobby Disclaimer ⚠️ Bxb Mpreg all just fiction Harsh words 1 #dobb...