🪐
•
•
•Setelah selesai belanja kebutuhan yang lain, mereka mampir ke sebuah restoran, karena sebentar lagi malam akan tiba, diluar pun langit sudah hampir gelap. Jadilah sekalian makan malam diluar.
" Abang mau makan apa?" Dobby bertanya sambil melihat menu yang disediakan.
Eunbi segera menaruh mainan yang ia beli untuk dirinya sendiri tadi, dan merespon buna nya. "Biar abang saja buna, abang ingin memilih sendiri." Sambil mengulurkan dua tangannya ke depan.
Jeongwoo tersenyum melihat nya, kemudian dobby memberikan selebaran menu ditangannya. "Baiklah ini, kalau sudah beritahu buna oke?"
Setelah menerima menu tersebut eunbi menjawab dengan senang. "Siap."
Kebetulan menu yang diberikan waiters ada dua, jadi Jeongwoo dan dobby Memilih makanan nya masing-masing.
" Mas mau yang ini, Level 2 spicy chicken." Tunjuknya.
"Sayang? Ini pedes liat itu, merah banget gitu."
Jeongwoo tau suami manisnya itu tidak terlalu suka makanan yang pedas, apalagi ini, dilihat dari menu saja sudah berwarna merah pekat.
Dobby mencebik sambil memanyunkan bibirnya. " Mau yang itu mas~" mencoba lagi.
Eunbi yang penasaran pun bertanya. " Abang ingin lihat ayah, buna ingin makan apa?"
Jeongwoo memperlihatkan makanan yang dobby inginkan, otomatis eunbi mengerutkan keningnya. " Buna itu kelihatan pedas sekali, buna bisa sakit perut nanti." Ujar bocah gembul tersebut.
Jeongwoo terkekeh pelan. " Tuh, abang aja tau, ini pedes sayang, yang lain ya?"
"Liat ini chicken cheese bread, ini aja ya, gak pedes." Tunjuknya lagi.
Namun tiba-tiba dobby terisak, membuat Jeongwoo panik, beruntung eunbi sedang sibuk bermain dengan robot-robot an nya.
Dipeluknya dan ia bicara pelan-pelan. " Sayang, gak biasanya kamu gini, mau banget ya?"
Dobby mengangguk.
"Oke oke, tapi diganti level nya jangan kayak di menu, cukup level setengah aja."
"Ih ta-
" Iya atau ganti menu lain hmm?"
"Ish, yaudah, gapapa."
Jeongwoo mengusap sisa air mata suaminya. " Anak baik."
Eunbi menyeletuk. " Abang abang? "
Jeongwoo menatap putranya. "Oohh abang prince ayah juga anak pinter anak baik."
Eunbi tertawa senang, begitu juga kedua orangtuanya.
"Oke semuanya sudah, abang benar ingin makanan yang ini?" Tanya Jeongwoo.
Eunbi mengangguk. " Benar ayah, abang ingin makan sate ayam."
Jeongwoo mengangguk dan kembali memanggil waiters, setelah selesai mencatat pesanan, mereka pun menunggu pesanan tiba.
•••
" Gimana abang makanannya?"
Jeongwoo bertanya saat mereka semua sudah selesai makan.
" Sangat enak, nanti abang ingin makan sate ayam lagi ayah!" Ujarnya dengan semangat.
" Nanti kita bikin dirumah ya? Oh kalo bisa nanti kita bikin dirumah nenek, gimana?" Ucap Jeongwoo.
Eunbi melompat senang. " Yeayy iyaa ayah, abang ingin sekali."
Dobby tersenyum melihat anaknya senang.
" Kalo gitu, kita pulang ya, besok agak siangan kita berangkat ke bandara."
Mendengar ucapan buna nya, eunbi semakin bersemangat.
" Yasudah, kita pulang sekarang, abang ingin ayah gendong?"
Mendengar tawaran sang ayah yang sangat menggiurkan, tentu eunbi mau.
" Iyaa ayah abang mau!"
Naiklah eunbi ke punggung lebar sang ayah, dengan satu tangan menenteng belanjaan yang berat.
" Hati-hati abang, nanti jatuh." Ucap dobby.
"Hihii iya buna, maaf, ayo ayah jalan lebih cepat."
Jeongwoo tertawa dan menuruti kemauan anaknya.
" Ayah juga jangan lari-larian." Ucap dobby khawatir.
" Buna sudah memerintah, kita harus apa?" Tanya Jeongwoo.
"Harus menurut, kalau tidak, nanti keluar tanduk dari kepala buna hihii." Ucap eunbi bisik-bisik.
•••
" Abang nanti buna nya keberatan, kenapa gak duduk di bangku belakang aja ?"
Jeongwoo melihat putranya tiba-tiba ingin duduk di pangkuan sang buna, khawatir dobby keberatan, karena putranya itu sudah bukan balita lagi.
" Abang ingin dipeluk buna~."
" Gapapa kok ayah, buna gak keberatan, bayi buna yang gembul ini gak berat kok." Ucap dobby Sambil mengunyel pipi eunbi.
" Tetap saja."
"Ayah iri ya, tidak bisa peluk buna sekarang? "
Jeongwoo menoleh sebentar. " Ngapain iri, setiap malam ayah dipeluk buna tuh." Ucapnya dengan muka mengejek.
" Ish, benar itu buna?" Eunbi mendongak menatap buna nya.
"Loh, iya emang kenapa sayang?"
" Buna hanya boleh peluk abang!"
Dobby melihat suaminya. " Yasudah, ini kan buna lagi peluk abang."
Eunbi mendusel kedada buna nya, mencari kenyamanan, kehangatan. " Buna ngantuk."
Melihat eunbi menguap, dobby membenarkan posisi tidur sang anak didalam pelukannya agar nyaman.
"Tidur lah, buna puk puk ya."
Eunbi mengangguk. Tak lama bocah gembul tersebut sudah tertidur lelap.
To Be Continued »»
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓ END
FanfictionDobby di kagetkan dengan berita, dirinya dijodohkan oleh orangtua nya kepada seorang CEO tampan dan sukses. Dia hadir dalam hidupku, itu artinya, aku hanya bisa bergantung padamu. - Dobby Disclaimer ⚠️ Bxb Mpreg all just fiction Harsh words 1 #dobb...