🪐
•
•
•Singkat waktu, satu bulan berlalu....
Pernikahan dua pasangan kita ini terlihat baik-baik saja dan yah, sikap dobby masih seperti itu, perlu diketahui dobby masih belum menerima sepenuhnya pernikahan dan Jeongwoo di hidupnya, dan Jeongwoo memaklumi itu, ia akan berusaha mempertahankan rumah tangga dan suaminya sekuat mungkin. Juga memikirkan cara agar suami manisnya itu membuka hati untuk dirinya dan menerima kehidupan baru nya bersama Jeongwoo.
•
•
•" Besok mamah minta kita kerumah." Ucap dobby yang sedang mencuci piring bekas makan mereka.
Kini mereka baru saja selesai makan malam.
Sementara Jeongwoo sang suami tengah diruang tv, bergulat dengan laptop kesayangannya.
Mendengar ucapan suaminya, Jeongwoo menyahuti.
" Iya, besok agak siangan kita ke rumah mamah."
Selesai mencuci, dobby menghampiri Jeongwoo dan duduk di belakang nya.
" Kenapa gak pas pagi?"
" Saya ada urusan ."
" Kerjaan Paling penting daripada keluarga iya?"
" Bukan gitu maksud saya, ini project penting, dan saya gak bisa cancel begitu saja."
" Alesan aja itu mah, kalo gak mau kerja nya keganggu, ngapain nikah segala, toh ujung-ujungnya kerjaan yang di prioritasin."
Jeongwoo menutup laptopnya dengan kasar, ia sudah berusaha sabar mendengar segala ocehan suaminya itu, juga pekerjaan yang membuatnya sedikit stress, ia berharap dengan mengerjakannya di rumah, Jeongwoo akan merasa lebih rileks karena ditemani suami tercintanya.
" Cukup! Saya juga berusaha adil antara keluarga juga pekerjaan, apa saya salah mengambil project ini, toh keuntungan nya juga untuk kamu, saya kerja untuk kamu dan keluarga kita! Apa itu salah? Jawab!"
Dobby mematung, ia tak menyangka reaksi suaminya akan meledak seperti itu, ia hanya kesal jika suaminya lebih memilih pekerjaan dan keluarga di nomor dua kan.
" Selama ini saya tidak pernah mengomentari kamu, selama ini juga saya melayani kamu dengan baik bukan ? Saya sudah cukup lelah di kantor, berharap bisa lebih rileks jika saya mengerjakan pekerjaan dirumah, tapi apa?! Ini ucapan kamu tentang saya?!"
Dobby sudah menangis sesenggukan mendengar bentakan yang baru pertama kali ia dengan dari sang suami, selama ini Jeongwoo terlihat sabar dan tidak pernah sekalipun memarahi nya, apa ia sudah kelewatan kali ini? Pikirnya.
" J-jeongwoo." Panggil dobby dengan terbata-bata karena menangis.
" Saya akan bekerja di ruangan saya, jangan menganggu ataupun masuk, beri saya waktu sendiri"
Jeongwoo berdiri dan pergi meninggalkan dobby sendiri diruang tv, dengan membawa laptop dan semua pekerjaan nya.
Masih dengan posisi duduk sambil menangis, dobby menengok ke arah tangga melihat suaminya berjalan menuju ruang kerja pribadi nya.
" A-apa aku ke-keterlaluan?" Monolog nya.
" M-mamah."
Setelah lelah menangis dobby tak sadar ia tertidur di sofa yang ia duduki sedari tadi.
Sekitar pukul 10 malam, Jeongwoo keluar dari ruang kerja nya, melewati kamar mereka, memeriksa apakah suaminya ada dikamar.
Saat membuka pintu dan melihat kedalam, ia tak melihat siapapun didalam.
" Kemana dobby?"
Kemudian turun untuk mengecek, siapa tau suaminya ada di bawah.
Dan benar saja, ketika melihat ke arah ruang tv, suaminya sedang tertidur disana.
" Sepertinya ketiduran."
Jeongwoo menggendong suaminya dan membawanya ke kamar mereka.
Setelah itu, Jeongwoo berganti baju tidur lalu menyusul suaminya tidur.
" Maaf saya kelepasan tadi, saya gak bermaksud memarahi kamu apalagi membentak, maaf maaf kamu nangis gara-gara saya, mata kamu jadi bengkak seperti ini, saya keterlaluan ya? Maaf sayang, tidur yang nyenyak ya."
Seperti biasa melakukan rutinitas sebelum tidur ala Jeongwoo.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali dobby terbangun, tidak biasanya ia bangun pagi seperti ini.
Melihat ke sekeliling, merasa berbeda dengan tempat terakhirnya berada semalam. Juga melihat ke samping, suaminya tengah tertidur pulas dengan kantung mata yang sedikit terlihat, tapi tak mengurangi ketampanan seorang park Jeongwoo.
" Apa dia yang mindahin aku ke kamar?" Monolog dobby.
Merasa masih sangat pagi dan ia pun mager untuk bangun, dobby mencoba kembali tidur.
Saat sedang memejamkan mata, tiba-tiba tubuhnya ditarik yang mana membuat dobby terkejut.
"Eh?"
Tapi dobby tak bisa menolak, entah ini respon alami tubuhnya.
Tapi anehnya, yang tadinya sudah untuk tidur kembali, kini dobby merasa mengantuk, karena pelukan hangat dan nyaman dari suaminya, akhirnya dobby pun kembali tertidur nyenyak di dekapan suaminya.
🙌
To Be Continued>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓ END
FanficDobby di kagetkan dengan berita, dirinya dijodohkan oleh orangtua nya kepada seorang CEO tampan dan sukses. Dia hadir dalam hidupku, itu artinya, aku hanya bisa bergantung padamu. - Dobby Disclaimer ⚠️ Bxb Mpreg all just fiction Harsh words 1 #dobb...