Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓ END

🍄18

🪐
•
•
•

" ini diminum dulu." Ucap dobby sembari menaruh nampan berisi air.

" Makasihh sayang."

" Makasih nak."

" Mamah mana ?"

" Loh, mamah juga mau? Dobby gak tau."

Mamah cemberut.

" Bohong, ini masih ada minuman mamah."

" Yeuh, tapi beneran mamah mau? Kalo mau aku bikinin lagi."

" Biar mamah nyuruh art baru aja."

Mendengar hal itu, dobby menekuk wajahnya kesal.

Jeongwoo yang peka terhadap perubahan mood suaminya, mendekati lalu bertanya.

" Sebentar ya pah, saya mau ke dobby dulu."

" Iyaa silahkan, papah juga mau ke atas dulu, ayo mah." Ajak papah. Mamah nurut, ia tahu anaknya sedang tidak mood.

Setelah kedua orangtua itu pergi, Jeongwoo mulai bertanya dengan halus.

" Kenapa sayang, Hmm?"

Dobby tak mau menatap ke arah mata suaminya.

" Gak."

" Ih kok ngambek si, mas ada salah ya?"

Kini dobby menatap suaminya.

" Mas kepo ih."

Jeongwoo memasang muka tak menyangka. Ada apa dengan suaminya itu? Pikir Jeongwoo.

" Sini."

Dobby mengerutkan alisnya bingung.

" Ngapain si ?"

" Sini, mas mau peluk."

" Aku lagi badmood jangan meluk-meluk."

Jeongwoo menghela nafas. Namun terdengar oleh dobby.

" Mas kesel sama aku?"

" Nggak sayang, mas cuma nafas aja kok."

" Tau ah."

" Makanya sini, mas mau peluk, siapa tau mood kamu kembali bagus." Ucap Jeongwoo dengan senyuman tampannya.

Bayangin di senyum in park Jeongwoo, apa gak luluh.

Dobby pun nurut dan mendekat ke arah sang suami.

Jeongwoo tersenyum senang dan langsung memeluk suami manisnya itu.

Dobby menyamankan posisi dan bersandar di dada bidang seorang park Jeongwoo.

Mauuu, ikutan dong bby :)

Lumayan lama, dobby sampai lupa untuk beranjak.

" Nyaman kan, mas bilang juga apa?" Jeongwoo terkekeh.

Dobby memukul pelan punggung suami nya.

Jeongwoo terkekeh.

" Jadi, bisa cerita?"

Dobby menarik diri dan menatap suaminya itu.

" Aku cuma badmood aja."

" Yakin?"

Dobby mengangguk.

" Kalo bohong nanti idungnya panjang." Ucap Jeongwoo.

Dobby reflek memegang hidungnya.