🍄34

1.8K 120 4
                                    


🪐












Waktu berlalu begitu cepat, minggu demi minggu, bulan demi bulan sudah terlewati, pertumbuhan eunbi pun berkembang pesat dan bayi itu menjadi sangat pintar menyerap apapun yang ia dengar dan lihat, kini bayi lucu tersebut berumur satu tahun setengah, sudah bisa menirukan ucapan yang ia dengar dan tau beberapa benda yang sempat ia pelajari bersama keluarganya, meskipun belum 100% lancar.






" Mas kamu ini kalo naro baju yang bener dong." Omel dobby saat melihat kemeja yang baru saja di pakai, namun suaminya itu menaruhnya sembarangan, dan berakhir akan kusut, karena besok akan dipakai kembali.

" Ong!"
(Dong)

Dobby dan Jeongwoo reflek menoleh saat mendengar jeritan eunbi, namun keduanya langsung tertawa.

" Eh, anak ayah pinter banget si."

" Aduhh adek niruin ucapan buna ya? Gimana² hm? -Ong! Gitu iya ?" Dobby terkekeh gemas begitu juga eunbi

Eunbi beranjak dari duduknya, meninggalkan mainan yang berserakan hendak menuju sang ayah yang baru saja akan masuk ke kamar mandi bawah.

" Adek, sini aja ya main sama buna, ayahnya mau mandi dulu." Eunbi berhenti kemudian menoleh pada sang bunda, lantas kembali menengok sang ayah.

" Sama buna dulu ya sayang, ayah mau mandi habis itu kita main okeyy jagoan ?"

Eunbi terkikik girang dan kembali berjalan menghampiri bunda nya.

" Ottey!"

" Bayi buna sangat pintar, eunbi anak siapa si?" Dobby ingin mendengar jawaban apa yang sang anak ucapan.

" Yayah hihii." Dengan tangan yang diangkat tinggi-tinggi.

Dobby cemberut. " Loh, buna bagaimana ? "

Eunbi langsung memeluk dobby dan bergumam. " Na- ndaa~"

Dobby tersenyum. " Pintar, kalau gitu, kita main lagi ya?"

Eunbi kembali mengambil mainannya bermain bersama sang bunda.













Sore hari nya, Mamah mengundang Jeongwoo sekeluarga untuk makan malam di rumah. Jeongwoo menerima dan sekarang dobby tengah memakaikan eunbi baju, setelah itu merapihkan dirinya lagi. Suaminya? Jeongwoo sudah berada di bawah sedang memanaskan mobil.

" Cha! Adek udah ganteng, mau ketemu nenek ya?"

" Ne! "

" Iyaa nenek sama kakek, kalo gitu ayo kita turun, ayah udah nunggu dibawah."

Setelah selesai, dobby menggendong eunbi meyusul suaminya, mereka pun berangkat.

Di jalan, eunbi menangis, ia tak mau duduk, maunya berdiri sambil liat pemandangan luar lewat jendela samping.

" Bobo dulu yuk bentar, nanti biar adek gak ngantuk di rumah nenek nya, ya." Eunbi menolak, ia tak mau menyusu apalagi tidur.

Jeongwoo yang sedang menyetir pun ikut membujuk si bayi.

" Adek, bobo dulu ya, nanti disana ada mainan banyak, main nya sama nenek dan kakek."

Eunbi menoleh pada sang ayah ketika mendengar kata mainan.

" Nan.."

" Iya mainan banyak, nen dulu ya habis itu bobo."

Eunbi pun menurut, kini ia sedang menyusu kemudian tertidur dipangkuan dobby.

Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓  END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang