🍄36

1.5K 121 4
                                    

🪐









Di tengah nyenyak nya tidur, sekitar pukul satu dini hari, dobby terbangun, merasakan kepalanya pusing, dilihatnya semua berputar, akhirnya dobby memanggil suaminya yang masih nyenyak tertidur disamping kirinya.

Btw, mamah hari ini sampai lusa nginep, jadi eunbi tidur bersama sang nenek.

Jeongwoo yang mendengar isakan dikamar nya itu langsung terbangun, dan alangkah terkejutnya ia ketika suami manisnya itu tengah memegangi kepalanya sambil terisak. Karena khawatir Jeongwoo langsung sadar dan mencoba menenangkan dobby sambil bertanya apa yang dirasa.

" Hei astaga, sayang kenapa kepalanya?"

Dobby menjawab sambil terus menangis. " M-mas sakitt kepala nya." Jeongwoo yang bingung harus bagaimana, ingin menelpon dokter pun, jam segini sudah jam nya istirahat. " Kita ke rumah sakit ya ?" Tanyanya.

Dobby hanya menggeleng. Jeongwoo bingung. " Kenapa sayang, biar langsung ditangani dokter ." Ujarnya.

Jeongwoo peluk erat suami nya itu, ia juga sedih melihat dobby sakit seperti ini, jika bisa, sakitnya di pindahkan saja ke tubuhnya, ia rela.

" Nanti juga hilang sakitnya, i-ini cuma pusing b-biasa, karena kebanyakan tidur kayaknya." Jawabnya dengan suara parau.

Tangisnya sudah mereda, sakit kepalanya pun sudah berkurang, namun pandangan nya yang berputar itu tetap masih ada, jadi dobby mencoba tak membuka mata.

Sembari mengelus punggung serta terus menciumi pucuk kepala suaminya, Jeongwoo terus menenangkan. " Jangan dibuka matanya kalo masih pusing, merem aja ya sambil aku peluk, masih mau duduk apa mau sambil tidur peluk nya? Udah jangan di pukul-pukul terus kepalanya, nanti tambah sakit sayang."

" Sambil bobo an, tapi jangan dilepas ya ." Ucapnya.

" Iyaa, mas disini kok, minum dulu ya, habis nangis kan tadi." Hendak berbalik guna mengambil gelas di atas lemari kecil disampingnya, dobby merengek. " J-jangan dilepas ih."

" Astaga iyaa sayang." Mau tak mau Jeongwoo berbalik sambil memeluk sang suami.

" Mas sedih liat sayangnya mas sakit kayak gini, cepet sembuh ya, biar mas ambil cuti beberapa hari."

Dobby menjawab masih dengan mata yang tertutup. " Maaf ya mas, karena aku mas jadi kebangun, padahal mas pulang kerja tadi pasti cape habis ngurus kantor, butuh istirahat."

Jeongwoo mencium bibir suaminya." Gak boleh ngomong gitu ah, gak ada ya maaf-maafan kalo untuk sayangnya mas ini, udah tanggung jawab mas buat selalu jaga kamu sama keluarga kita. "

Dobby semakin mendusel ." Mas mau buka mata."

" Udah gak pusing lagi? Kalo masih, jangan dulu."

" Masih tapi tinggal sedikit."

" Yaudah kalo kamu ngerasa bisa, gapapa buka aja."

Akhirnya dobby membuka matanya, memang agak sedikit pusing sedikit, tapi udah enggak muter-muter kayak tadi.

Jeongwoo rapihkan rambut yang menghalangi pandangan suami manisnya itu, diakhiri dengan kecupan. Kecup-kecup bae si bapak :)

" Udah baikan hm?" Dobby melihat ke arah suaminya kemudian mengangguk dan tersenyum. " Udah mendingan, makasih mas." Ucapnya.

" Sama-sama sayang, cintanya mas ini kok makin cantik si, padahal lagi sakit gini, spill rahasia nya dong." Dobby tertawa mendengar ucapan suaminya.

" Apasi, gombal."

Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓  END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang