🪐
•
•
•Siang hari nya pukul sebelas, setelah puas menuruti permintaan suami nya, Jeongwoo mengajak dobby untuk mengunjungi kediaman mertuanya, sekalian memberitahu kabar baik ini.
" Dih, males banget mas, disana ada setannya." Ucap dobby.
" Hust, jangan ngomong macem-macem lagi hamil loh." Timpal Jeongwoo.
Dobby merengut sembari mengelus-elus perutnya.
" Adek juga gak mau ya kan, ketemu sama spesies serem dirumah amah?" Tanya nya pada sang bayi.
" Terus gimana ? Mau nyuruh mamah Dateng kesini aja?"
Dobby mengangguk.
" Mas gak enak nyuruh mamah yang kesini."
" Biar aku aja yang bilang nanti." Ucap dobby.
Jeongwoo tak ingin memaksa suaminya, jadi ya, sesuai permintaan dobby, mertuanya yang akan mengunjungi mereka.
" Kalo gitu ini, mas mau bersih-bersih dulu." Jeongwoo memberikan handphone nya pada dobby agar menghubungi sang ibu.
Dobby pun menghubungi sang ibu.
Selesai menghubungi mamah, dobby menaruh handphone dan menyusul suaminya ke kamar. Tadi mereka berdua sedang berada di ruang tv.
••••
Satu jam kemudian, mamah tiba di kediaman anak serta menantunya.
" Ada apa nih, tumben banget nyuruh mamah kesini?"
" Duduk dulu mah, saya buat minuman dulu." Ucap Jeongwoo.
" Iyaa, mana dobby nak?"
" Ah, mungkin masih di kamar mah, biar sekalian Jeongwoo panggil."
Jeongwoo pun menyusul dobby di kamar dan setelahnya ia pergi menuju dapur.
Dan kini semuanya sudah berkumpul di ruang tamu.
" Jadi?"
Dobby mengeluarkan bungkusan kecil di hadapan mamahnya.
" Apa ini sayang?" Tanya mamah.
Dobby melirik Jeongwoo dan menyuruh mamah nya untuk membuka nya saja.
" Kenapa ada baju anak kecil ?" Tanya mamah.
" Baca dulu mah, ada tulisannya itu ." Titah dobby.
" Amah?"
Dobby mengangguk.
Setelah itu mamah kembali membuka bungkusan kecil yang terletak di bagian paling bawah.
Dan betapa terkejutnya mamah setelah memegang benda berbentuk pipih tersebut.
" Ini? Kamu serius?"
Dobby mengangguk dan tersenyum melihat reaksi mamah nya, begitu juga dengan Jeongwoo.
" Jeongwoo?" Mamah beralih pada menantunya.
" Iyaa mah, dobby sedang mengandung."
Mamah memeluk anaknya dengan perasaan terharu, dan tak menyangka akan menjadi seorang nenek secepat ini.
" Mamah jadi nangis... Ini kamu beneran kan, kalian gak lagi prank mamah kan ?"
" Beneran mah, masa iya ginian dijadiin prank." Jawab dobby.
" Bener kata dobby mah, kemarin kita sudah memeriksa nya ke dokter, awal nya saya kira dobby sakit, dia mengeluh pusing dan badannya juga anget, pas selesai diperiksa, ternyata itu gejala orang hamil ." Jelas Jeongwoo.
Mamah mengangguk percaya.
" Semua orang memang berbeda-beda cara untuk merasakan gejala kehamilan." Ucap mamah.
" Mamah seneng banget akhirnya mamah punya cucu!, Harus ngasih tau ayah nih, ada berita besar." Lanjut mamah dengan semangat.
" Kalo gitu suruh kesini aja ayahnya, gak usah pulang dulu kerumah." Ucap dobby.
" Kenapa kalian gak kerumah langsung si?"
Jeongwoo beralih menatap suaminya, tak mungkin ia menjawab dengan jujur alasannya.
" Males ah, kan dobby udah bilang disana ada hantu nya, nanti adek takut, siapa yang susah? Akuuu juga." Ucap dobby.
Jeongwoo sudah menduga suaminya akan menjawab seperti itu. Ya sudahlah biarkan.
" Kamu ni, hantu-hantu Mulu, yaudah nanti mamah telpon ayah kamu suruh langsung kesini aja."
" Nah gitu kan enak."
" Sayang." Bisik Jeongwoo.
" Apasi?" Balas dobby.
Kemudian mereka bersantai, mengobrol menonton tv sembari menunggu ayah pulang.
-✧✧-
" Ini asli nih, ayah jadi kakek ?" Tanya ayah.
Dobby mengangguk semangat.
" Asli no fek fek." Jawab dobby.
" Udah tua aja, punya dua cucu." Ucap ayah.
" Tinggal kak hyunsuk doang yang belum." Ucap dobby dengan kekehan.
" Kakak kamu itu emang pengen berduaan dulu kayaknya, mamah suruh nikah juga, bilangnya belum siap." Ucap mamah.
" Padahal udah mapan, mau nunggu apalagi coba." Timpa dobby.
" Udahlah terserah kakak kamu aja, dia yang nentuin hidupnya kok, ayah sama mamah cuma bisa support." Ucap ayah.
" Ya ya ya."
" Giliran aku aja, disuruh nikah cepet² huh." Batin dobby.
" Kalo gitu kamu udah beli susu hamil atau sejenisnya gitu?" Tanya mamah.
" Rencananya besok mah." Jawab Jeongwoo.
Mamah dan ayah mengangguk.
" Baiklah, kalo ada apa-apa telpon aja ke rumah, kalo nggak, mau mamah suruh art muda itu bantuin kamu disini?"
Dobby melotot, Jeongwoo menganga.
Sudah dipastikan dobby menolak mentah-mentah tawaran terakhir itu.
" No! Jangan pernah suruh dia menginjakkan kaki dirumah ini." Ucap dobby.
" Kenapa si nak?" Tanya ayah.
" Ayah gak tau? Tapi yaudahlah gak penting, yang penting itu jangan pernah nyuruh orang itu datang ke sini."
" Loh loh anak ayah yang manis jangan marah-marah gitu, ayah kan cuma nanya, inget kamu lagi hamil." Ucap ayah.
Jeongwoo menenangkan suaminya.
" Sayang udah, mamah gak niat kayak gitu kok, tenang ya, inget ada adek diperut kamu."
Dobby mengelus perutnya, dan menghela nafas.
" Maaf, kebawa emosi."
" Iya gapapa." Jawab Jeongwoo dengan lembut.
Kemudian karena waktu sudah mau sore, mamah dan ayah pamit kembali pulang ke rumah.
Panggilan nenek ke mamah aku pake nya sebutan Amah, biar beda dari yang lain hehe
To Be Continued »»
![](https://img.wattpad.com/cover/332995575-288-k911167.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓ END
FanfictionDobby di kagetkan dengan berita, dirinya dijodohkan oleh orangtua nya kepada seorang CEO tampan dan sukses. Dia hadir dalam hidupku, itu artinya, aku hanya bisa bergantung padamu. - Dobby Disclaimer ⚠️ Bxb Mpreg all just fiction Harsh words 1 #dobb...