🍄48

851 54 2
                                    

🪐




















Kini dobby tengah berkunjung ke rumah tetangga depannya, karena ia sempat menitipkan rumahnya saat ia menetap di luar negeri, untuk kalau boleh tolong di awasi, meskipun sudah ada orang suruhan yang selalu mengontrol.

Pertama kali pintu di buka, dobby sudah disambut oleh pemilik rumah, wanita usianya kisaran umur 30 an. "Haii, masuk dulu." Tawarnya.

Dobby tersenyum. "Ah makasih kak, aku gak lama kok."

Mereka berdua duduk di ruang tamu, sang pemilik rumah memanggil art nya untuk mengambilkan minum. " Tolong buatkan minuman."

"Duh ngerepotin kak, aku cuma mau bilang makasih udah bantu jagain rumah, selama aku gak disini."

Wanita tersebut tertawa. " Kayak sama siapa aja deh, kakak juga senang akhirnya kalian balik lagi, kakak kira bakal selamanya disana."

" Engga kok kak-oh iya ini ada sedikit oleh-oleh buat kakak sekeluarga." Dobby menyodorkan paperbag berukuran besar.

Wanita tersebut sempat menolak. "Eh apa nih? Gak ah kakak ikhlas kok, gak usah repot-repot."

Dobby tetap memaksa sambil tersenyum. "Gapapa kak, kalo gak diterima aku nya yang gak enak."

Akhirnya wanita tersebut menerima bingkisan dari lelaki manis didepannya itu.

"Kakak terima ya, makasih banyak loh, kalo gitu diminum dulu ini."

Dobby pun meminum dan tak lama ia berpamitan, karena rencana nya siang ini ia akan berkunjung ke salah satu rumah sahabatnya.

" Kalo gitu aku pamit ya kak."

"Iya dek, ini Makasih ya, salam buat eunbi yaa."

Dobby terkekeh. " Iya kak."




••••





FYI.. aku awalnya keliru sama tokoh kakak hendri anak dari yoshi, harusnya umurnya dibawah eunbi, karena eunbi lahir duluan, dan yoshi waktu itu masih belum nikah, dan aku baru ngeuh sekarang, kalian pun gak ada yg ngasih tau😭🙏🏻 jadi disini, yoshi gak bisa punya anak, dan berakhir dia nge adopsi anak yang ia temui waktu berkunjung ke panti asuhan tentunya bersama sang suami, lalu bertemu dengan salah satu anak laki-laki yang sudah beranjak besar, ya sekitar umur 3thn an, karena sudah terlanjur nyaman dan jatuh cinta pandangan pertama, jadilah dia nge adopsi hendri, maka dari itu kenapa umurnya lebih tua daripada eunbi. Sekian. Hehee..

•••












" Yeayy, kapan buna kita main ke rumah adik yeye?" Tanya bocah gembul itu dengan riang.

Dobby tersenyum melihat begitu senangnya sang anak. " Nanti jam 1 an ya, kita ke rumah kakek nenek dulu, masih kangen katanya."

"Yeay okee buna, kemarin adik yeye dan kakak hendri suka sekali dengan mainan yang abang belikan." Ucapnya dengan semangat.

"Oh ya? Bagaimana kata mereka?" Tanya Jeongwoo.

"Adik yeye berterimakasih dan memeluk abang hihii gemas, dan kakak hendri pun sama, kakak bilang abang mau tidak jadi adiknya saja, begitu."

" Kalian sudah seperti keluarga, jadi tidak apa kalau kalian menganggap adik kakak satu sama lain." Ucap Jeongwoo.

"Hihii baik ayah, kalau begitu buna, abang ingin brownies."

"Brownies? " Tanya dobby.

Eunbi mengangguk sambil memainkan mainannya lagi.

"Brownies seperti apa yang abang mau?"

"Eum, brownies coklat, pakai kacang almond diatasnya, boleh buna?" Ucapnya dengan tatapn memohon, siapapun yang melihatnya tak akan bisa menolak.

"Baiklah apapun untuk prince buna yang tampan ini hm." Dobby mengecup pipi sang anak, kemudian ia menuju dapur untuk membuat pesanan sang anak.

Eunbi kembali bermain bersama sang ayah.



•••



Sesampainya di kediaman Junkyu, mereka disambut baik.

" Haii, kok gak ngasih kabar mau main kesini, tau gitu aku masak dulu."

" Kan surprise hehe.. gak usah repot-repot lah."

"Ish, yaudah masuk dulu yuk, ayok mbull, pak Jeongwoo."

Mereka masuk.

"Om kyu, mana adik yeye?"

"Eh, oh iya adik yeye lagi di bawa sama om nya, bentar lagi pulang kok, mbull kangen yaa? "

Eunbi mengangguk sambil tersenyum. " Iyaa."

" Gemes banget si kamu mbull, persis kayak buna nya."

Eunbi tersenyum malu dipuji oleh junkyu.

"Tapi by, kayaknya ya kalo di lihat-lihat, kayaknya si mbull bakalan ngikut ayahnya jadi pihak atas deh." Ucap Junkyu sambil menatap eunbi yang asyik memakan cemilan.

" Masih kecil kyu, jangan keras-keras nanti dia denger, tunggu dia besar, nanti kita tahu sendiri." Bisik dobby.

Junkyu mengangguk sambil menyengir. "Hehee sorry -ah itu kayaknya mereka udah pulang, mbull mau ikut ke depan juga gak?" Tawarnya.

Eunbi mengangguk semangat. " Ikut om."

Eunbi dan Junkyu pun menuju pintu depan, saat pintu terbuka, yeye berteriak senang melihat kehadiran eunbi di rumahnya.

"Aahkk abang." Yeye berontak meminta turun dan langsung memeluk eunbi.

"Adik yeye habis dari mana?"

"Eum?! Yeye dan om baru pulang dari taman depan jalan besar itu."

"Oohh, oh ya abang bawa brownies, adik yeye mau?"

" Eo! Mau mau! Papa, yeye mau brownies yang dibawa abang!"

Junkyu terkekeh. " Iyaa boleh, masuk dulu sana-oh ya bi mau main dulu kan sama yeye disini? Kebetulan ada temen kakak main sama anak dan suaminya."

Abi, adik dari suami junkyu itu pun menggeleng. " Lain kali deh kak, ini juga aku ada janji sama temen, makanya aku gak lama main sama yeye hehee."

" Oh ya udah, makasih ya, hati-hati dijalan nya, jangan pacaran mulu!"

"Berisik deh, ketularan kak bima nih."

"Dasar bocah."

Setelah sang adik pergi, Junkyu kembali masuk.
















To Be Continued »

Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓  END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang