🪐
•
•
•Setelah kepergian suami serta anaknya, dobby berencana mengunjungi toko bunga miliknya. Tentunya dengan izin Jeongwoo.
Kebetulan, dobby dan suami sepakat memperkerjakan art harian, itupun kalau memang mereka membutuhkannya, selagi dobby dan Jeongwoo bisa menghandle, art tak diperlukan.
•••
Sesampainya di toko bunga. Dobby tersenyum hangat saat salah satu karyawannya menyapa, di toko nya hanya ada 3 karyawan, terdiri dari dua wanita dan satu laki-laki.
Tring~
Suara lonceng berbunyi menandakan seseorang masuk kedalam toko.
" Selamat pagi bos." Sapa nanda, saat melihat bos nya berkunjung, sementara nanda sedang sibuk menghias bouquet bunga pesanan hari ini.
" Udah dibilangin panggil kak aja, jangan bos, terlalu gimana gitu." Ucap dobby sambil memeriksa bunga-bunga.
Nanda tertawa. " Baiklah."
Dobby menghampiri tempat nanda berada. " Pesanan yang tadi pagi ya?"
Nanda mengangguk. " Iya kak, dia pesen 3 bouquet." Dobby memeriksa hasil kerjaan karyawannya kemudian tersenyum senang. " Cantik."
" Iya kan owner nya cantik, jadi orang-orang tertarik order di sini." Nanda terkekeh gemas melihat atasannya bersemu.
" Paling bisa emang, yaudah lanjut aja ya - oh iya, mana Rain sama Bulan?" Dobby tak melihat dua karyawannya semenjak menginjakkan kaki di toko.
Nanda menjawab sambil menata bunga. "Bulan lagi izin sebentar kak, ke atm depan, ngantri kayaknya, terus Rain.. dia lagi nganter pesenan yang kemaren malem kak, baru jadi tadi pagi sebelum kakak datang." Jelasnya.
Dobby mengangguk. " Oke, kalo gitu aku ke dalem dulu, dan ini cemilan buat kalian, aku taruh di meja ya."
" Siap kak, wah repot-repot, makasih banyak kak."
Dobby melenggang masuk kedalam ruangannya, memeriksa segala kebutuhan toko dan memeriksa keuangan.
•••
Sementara di kantor, Jeongwoo sedang berjalan sehabis dari dapur, ia sengaja ingin pergi sendiri. Di tengah jalan seorang wanita menabraknya reflek kopi yang sudah ia seduh tadi sedikit tumpah mengenai jas juga kemeja dalam nya.
"Sshh." Jeongwoo mendesis kaget dan panas secara bersamaan. Kemudian melihat ke depan, dan alangkah terkejutnya melihat siapa yang menabraknya tadi, namun Jeongwoo bersikap acuh.
Tak ingin berlama-lama, Jeongwoo putuskan langsung pergi menuju ruangannya kembali, kopi itu pun dibuang, urusan kemeja, biar ia urus sendiri, terdapat kemeja cadangan di kamar yang ada di ruangannya.
Wanita tersebut berteriak memanggil nama Jeongwoo. " Jeongwoo tunggu! Hei- aishh kenapa sepatu ku harus basah, niat hati ingin menyusul dia, tapi aku harus mengurus kekacauan ini dulu." Wanita itupun pergi menuju lantai bawah.
•••••
Setelah berganti pakaian, Jeongwoo menghubungi OB untuk membawakannya kopi yang baru, baru setelah itu ia melakukan panggilan video dengan suaminya.
" Halo, lagi sibuk sayang?"
Dobby menggeleng dan tersenyum di sebrang sana. " Engga mas, ini cuma lagi ngecek keperluan toko sama keuangan aja, mas kenapa vc, lagi gak sibuk ?"
Jeongwoo tersenyum sambil menopang dagu menatap suami manisnya itu." Ada yang beda gak dari aku?" Bukannya menjawab, Jeongwoo malah menjauhkan ponselnya agar terlihat semua badannya.
Dobby mengernyit. "Loh, mas ganti baju? Kenapa yang tadi pagi nya?"
Jeongwoo tersenyum ketika suaminya peka. " Tadi ketumpahan kopi pas lagi jalan."
"Jalan? Mas ke dapur sendiri? Kenapa gak minta OB aja?"
" Gapapa, mas pengen aja, tapi ini lagi mesen kopi yang baru."
" Jangan keseringan minum kopi ya, banyakin air putih."
" Iya sayang, suami mas ini kok ya cantik banget si?" Jeongwoo berucap manis, namun jujur dari lubuk hatinya.
Dobby lagi-lagi bersemu mendengar ucapan suaminya, namun ia coba acuh dan lanjut ke pekerjaan nya. " Diem deh, emang kemaren-kemaren aku jelek, iya?"
" Kata siapa, mas gak bilang gitu kok, hari ini kayaknya bunga-bunga di toko pun minder sama owner nya, soalnya kalah cantik."
"Maass! " Dobby tertawa sambil mengipas-ngipas wajahnya.
Jeongwoo terkekeh gemas. " Mas jadi pengen pulang, kita cuddle aja seharian dikamar sambil Netflix an." Ujarnya dengan kedipan sebelah mata.
Dobby tutup wajahnya menggunakan buku sambil tertawa. " Mas kenapa si hahah tiba-tiba jadi kayak roman picisan gitu ihh."
"Loh mas lagi jujur kok memuji suami mas yang caaanntiik banget." Jeongwoo ikut tertawa melihat dobby tertawa.
"Udah ah, sana lanjut kerja lagi aja." Dobby taruh buku nya kemudian melanjutkan pekerjaannya dengan sedikit senyuman.
" Ciee senyum-senyum sendiri, lucu banget si buna."
"Mas udah ah."
Jeongwoo menyudahi acara menggoda suaminya. " Hahaha oke-oke, kalo gitu temani mas kerja ya sebentar, 10 menit lagi mas ada meeting."
Dobby mengangguk. " Iyaa, aku temenin."
Jeongwoo pun menaruh handphone nya di spot yg pas, agar tak mengganggu kerja nya, sementara itu dobby selesai dengan pekerjaannya dan hanya menonton suaminya bekerja.
" Mas ganteng banget, jangan centil ya kalo gak ada aku, nanti aku sunat kamu." Ucapnya di akhiri dengan kekehan.
Jeongwoo menjawab, melihat ke arah dobby sejenak. " Mas cuma cinta sama kamu, jadi gak ada siapapun yang bisa rebut mas dari kamu ataupun sebaliknya."
" Janji ya." Jeongwoo mengangkat jari kelingkingnya dan mengarahkan ke kamera, mereka melaksanakan janji kelingking.
Dan selama 10 menit itupun dobby menemani suaminya, setelah selesai, Jeongwoo berpamitan ini pergi meeting, dobby pun mengiyakan.
•••
Sudah lama dobby berada di toko, sekitar pukul 10 pagi, ia berpamitan pergi untuk pulang sekalian menjemput eunbi di sekolahnya.
" Aku pulang ya."
" Mau sekalian jemput si ganteng kak?" Itu Bulan yang bertanya.
Dobby mengangguk dan tersenyum. Ia tahu Bulan sangat menyukai putranya. " Iyaa, udah jam pulang soalnya, yaudah, hati-hati ditoko ya, nanti sore aku balik ke sini lagi."
"Sama si ganteng? "
" Eunbi namanya, ganteng ganteng mulu kamu." Ujar nanda.
"Yeuh biarin lah, orang buna nya aja gak keberatan wlee."
"Udah ah, iya nanti kalo anaknya gak tidur, aku ajak kesini."
" Hati-hati kak," ucap Nanda dan Bulan.
Dobby pun pergi menuju sekolah eunbi, setelahnya itu baru mereka pulang ke rumah.
Sorry lama up nya 🤞🏻
To Be Continued »»
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Jodohkan dengan CEO Tampan [ Jeongbby ] ✓ END
Fiksi PenggemarDobby di kagetkan dengan berita, dirinya dijodohkan oleh orangtua nya kepada seorang CEO tampan dan sukses. Dia hadir dalam hidupku, itu artinya, aku hanya bisa bergantung padamu. - Dobby Disclaimer ⚠️ Bxb Mpreg all just fiction Harsh words 1 #dobb...