Tujuh Belas

54.7K 2.8K 17
                                    

Mahesa, seorang pemuda yang Zora kenal sebagai salah satu sepupunya dan berarti sepupu Anya juga. Awalnya Zora bersyukur saat Mahesa tak banyak ikut campur ke dalam hidupnya. Sayangnya tidak semudah apa yang Zora pikirkan.

Mahesa beberapa hari ini mulai mengganggu pikirannya, pemuda itu tak segan-segan berkata kasar saat Zora melakukan hal-hal kecil sekali pun.

Menurut apa yang Zora dengar dari Dira alasan mengapa Mahesa sampai membencinya juga. Ternyata sejak kecil Zora selalu berprilaku jahat kepada Mahesa.

Dulu Mahesa adalah bocah gendut yang jelek yang kurang beruntung karena sepupunya sendiri malah membencinya. Bahkan Zora sering kali merundungnya, bahkan menyuruh anak-anak lain untuk ikut membenci Mahesa.

Saat kecil Zora menciptakan karakter Mahesa bagai angsa buruk rupa. Bahkan tak segan-segan membuat Mahesa hidup dalam kesulitan. Namun, sialnya saat dewasa Mahesa benar-benar berubah. Saat beberapa tahun pindah ke luar negeri Mahesa terobsesi menurunkan berat badan dan merubah penampilannya.

Mahesa bertambah membenci Zora saat tahu bukan hanya dirinya saja yang menderita atas sifat jahat sepupunya itu, tetapi Anya dan juga kedua saudara kandung Zora sendiri. Apa lagi saat mendengar berita yang benar-benar membuat Zora dibenci bahkan dengan seluruh keluarga besar mereka.

"Kenapa?" Mahesa menatap dingin Zora yang saat ini hanya diam saja di depannya. Karena memang Zora tidak tau harus menghadapi situasi seperti ini bagaimana.

Saat hidup sebagai Adeline dirinya sama sekali tak pernah memiliki masalah kepada keluarga besarnya, bahkan semua orang begitu menyayanginya. Lalu sekarang dia harus menghadapi keluarga yang bahkan bukan keluarga aslinya.

"Hai, Mahesa," sapa Zora ragu. Sebenarnya dia tau Mahesa tak akan menyukai itu.

"Apa lagi? Drama terbaru?" Zora langsung menggeleng menepis ucapan Mahesa.

"Aku enggak melakukan apa pun." Mahesa mengangguk dengan wajah meremehkan.

"Iya dan gue bahkan enggak pernah percaya, sialan!" Zora menggeser tubuhnya saat Mahesa melewatinya begitu saja. Bahkan Zora agak terkejut dengan makian pemuda itu.

Zora membalikkan tubuhnya, memperhatikan Mahesa yang sudah berjalan menjauh dari tempatnya berdiri. Walau Zora bukanlah Zora yang asli, tetapi Zora paham bagaimana perasaan Mahesa.

Seorang anak kecil yang dibully karena penampilannya. Bukankah penampilan untuk anak seusia itu tidak begitu penting? Namun, Zora yang asli malah mematahkan hati saudaranya sendiri.

Walau seperti ini Zora sedikit kaget saat mendengar masa lalu Mahesa yang cukup menyedihkan. Karena Mahesa benar-benar membuktikan dengan merubah penampilannya.

Zora mengedikkan bahu berusaha tak peduli. Dia nanti akan berusaha mendekati Mahesa, dia akan meminta maaf secara langsung untuk dosa-dosanya di masa lalu. Mau bagaimana pun saat ini dirinya adalah Zora, tak peduli asli atau hanya roh gentayangan.

***

Satu fakta yang membuat Zora terkejut. Ternyata dia paham mengapa Gazza ikut membencinya. Ternyata selama ini Zora yang asli mencintai Gazza. Sayangnya Gazza mengetahui segala sikap buruk yang gadis itu lakukan. Lalu dia malah tertarik dengan Anya, sosok cantik dan begitu lugu.

Zora akui Anya begitu cantik, tutur katanya begitu lembut, senyumnya begitu menenangkan. Hanya saja apakah Zora seburuk itu? Kenapa Zora bisa menjadi sosok monster di dunia ini.

Karena benar-benar di luar nalarnya. Mengapa sejak kecil Zora begitu jahat, bahkan sampai dewasa dan melukai banyak orang. Bukan hanya orang lain, bahkan Zora melukai hati orang terdekatnya.

Zora menyesal malah memasuki tubuh ini, lebih baik dia masuk ke tubuh Anya yang begitu banyak dicintai oleh semua orang. Atau dia menjadi figuran saja agar tak memasuki kehidupan rumit ini.

"Mereka emang sedeket itu, ya?"

"Iya, mereka memang deket," balas Dira.

Mereka berdua saat ini berada tepat di jendela kelas. Keduanya sedang asik menikmati camilan sambil memperhatikan Anya dan Gazza yang terlihat asik mengobrol.

Sesekali Gazza menyingkirkan poni Anya yang menghalangi pandangan gadis itu. Melihatnya membuat Zora gemas sendiri, mereka seperti scene drama korea.

"Bukannya so sweet, ya?" Zora menatap Dira meminta persetujuan.

"Lo beneran udah move on?" Zora mengangguk tanpa beban. Karena dirinya saat ini bukanlah Zora yang asli, walau dia tak bisa berbohong jika Gazza memang sangat tampan.

"Tapi masak lo bisa mudah gitu aja lupain Gazza, apa sama sekali enggak ada perasan di hati lo?" Zora menggeleng tak yakin.

Karena kadang beberapa kesempatan Zora merasa aneh dengan hatinya sendiri. Zora kadang berpikir mungkin ini salah satu perasaan Zora asli yang tertinggal.

Seperti menyayangi kedua kakaknya. Zora yang sekarang sebenernya sama sekali tak memiliki hubungan apa-apa dengan kedua kakaknya, hanya saja dia merasa ingin membuat keduanya menyayanginya.

Namun, sepertinya ini salah satu perasaan aslinya. Perasaan kesepian sejak dulu, perasaan ingin memiliki saudara yang dapat menemaninya.

Hidup dalam kesepian sungguh tak mudah. Banyak orang yang kesepian mengakhiri hidupnya tanpa orang lain tau. Kadang bersikap baik-baik saja sampai orang lain menilai bahwa dirinya beruntung.

Tetapi semua terkadang tidak sesederhana itu. Orang yang merasa kesepian terkadang banyak menyimpan banyak hal sendirian, lalu melampiaskan kepada dirinya sendiri.

Salah satunya Zora yang sekarang di masa lalunya saat menjadi Adeline. Dia selalu merasa kesepian walau kadang merasa bahagia saat banyak yang menyayanginya. Dan sekarang dia menyesal karena tak pernah bersyukur akan hidup penuh kebahagiaan walau penuh kebohongan itu.

Karena ternyata ada seseorang yang tanpa dia tau lebih banyak mengalami berbagai masalah. Karena Zora yakin jika jiwa Zora yang asli tidak seburuk yang orang lain pikirkan. Tak mungkin dia sejahat itu, walau sudah banyak bukti yang mengarah kepada kejahatan Zora yang asli di masa lalu.

Tujuan Zora sekarang hanya satu, membuat hidupnya setenang mungkin. Lalu memecahkan apa yang sebenarnya terjadi, dan membuktikan apa memang Zora yang asli memang seburuk itu. Hingga disebut sebagai antagonis menyeramkan.

Hai

Kalian setuju ga kalau updatenya dibikin jadwal. Apa suka-suka aku aja?

Yuk mohon ramaikan

Terima kasih yang telah membaca dan mendukung karya yang belum sempurna ini.

Semoga aku semakin baik tulisannya, dan semoga kalian makin suka hehe.

Yuk sama-sama pecahin misteri kehidupan Zora!

Antagonis yang Terbuang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang