Selamat membaca 💐
Terima kasih untuk pembaca setia sudah mau menunggu cerita ini ❤️
Terima kasih juga atas dukungan kalian berupa vote dan komennya 🥰
***
Emira menggandeng tangan Nabeela sambil diayun pelan. Al yang berdiri di belakang keduanya membuat senyum simpul sambil membawa tas berisi pakaian milik Nabeela.
Ya, adiknya itu senang sekali bolak-balik dari tempatnya menuntut ilmu ke rumah, padahal waktu liburnya tak lama.
"Nanti kalo pulang honeymoon harus bawa hadiah buat aku, ya." ucap Nabeela, ia melirik pasangan suami istri tersebut dengan tatapan menggoda.
Emira hanya tersenyum kaku untuk meresponnya.
Nabeela meraih tangan abangnya untuk bersalaman kemudian kepada Emira.
"Makasih udah mau antar Bila. Bila berangkat ya," pamitnya setelah memeluk Emira dan Al bergantian.
Al mengangguk, lalu mengusap pucuk kepala adiknya yang berbalut jilbab.
"Fii amanillah, cari ilmu yang benar, jangan dekati maksiat." Nabeela mengangguk saat mendengar petuah dari abangnya.
Emira pun sama, mendoakan yang terbaik untuk iparnya.
"Assalamualaikum!" pamit Nabeela sambil melambaikan tangan, kakinya melangkah menjauh untuk menaiki tangga pesawat.
Al dan Emira balas melambai seraya menjawab salam.
"Wa'alaikumussalam warahmatullah..."
***
Al merengkuh pinggang istrinya, berjalan berdampingan menuju tempat mobilnya terparkir. Setelah sampai di samping mobil berwarna putih itu, Al langsung membukakan pintu untuk Emira lalu menutupnya setelah Emira duduk dengan nyaman.
Emira menoleh saat Al sudah duduk di kursi kemudinya. Ia menyodorkan tumblr untuk menawarkan minum, yang langsung diterima oleh Al.
Al menyalakan mesin mobilnya, lalu melakukannya menuju kantor tempatnya bekerja. Ia sengaja mengajak istrinya ke kantor untuk mengenalkannya kepada seluruh penghuni kantor secara tidak resmi.
"Ih, mas. Tapi aku takut," cicitnya. Al menaikkan satu alisnya, lalu menoleh sejenak pada istrinya. "Takut kenapa?"
"Dilihatin orang-orang."
"Kan mereka punya mata, sayang." Bukannya baper dengan kata sayang yang diucapkan suaminya, Emira malah berdecak kesal.
"Iya, tau."
Tangan kiri Al terulur untuk mengusap lembut kepala Emira.
"Kamu anaknya yang punya perusahaan, nggak usah takut. Ditambah sekarang udah jadi istri aku. Mereka akan segan." terang Al sedikit bangga.
Emira menghela napasnya, "sombong, tuh." sindirinya. Sontak Al langsung beristighfar.
"Mbak Aci masih ada?" tanya Emira menatap suaminya.
"Kamu kenal sama Aci?" Tentu, Al sangat mengenal rekan kerjanya yang satu itu.
Emira mengangguk, "dulu waktu masih sekolah suka main ke kantor."
"Itu, kan udah pernah. Kenapa harus takut?"
Al meringis saat Emira memukul tangannya yang masih bertengger di bagian tubuh Emira. "Sekarang kan status aku udah beda, apalagi hanya sedikit yang tau tentang pernikahan kita."
![](https://img.wattpad.com/cover/336950419-288-k225595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKHAIRA [End]
Tâm linh[BELUM REVISI] Gagal masuk ke perguruan tinggi impiannya, Emira melampiaskan segala emosinya dengan pergi ke sebuah club bersama teman-temannya. Saat perjalanan pulang dari Kantor, sang papa memergoki Emira yang keluar dari club dengan langkah semp...