35

6.6K 401 3
                                    

Assalamualaikum! Halo siders, gimana kabarnya?

Yang dukung cerita ini, semoga hari-harimu selalu menyenangkan 🥰

Selamat membaca 💐

***

Suara riuh tepuk tangan menggema di ruangan yang dijadikan tempat diselenggarakannya acara penting ini. Emira bertepuk tangan dengan rasa bangga, melihat Al berjabat tangan dengan papanya di atas panggung. Kemudian ia menatap mama serta mertuanya yang duduk bersebelahan.

Setelah mengumumkan status pernikahan Al dan Emira yang hampir membuat semua orang kaget, prosesi acara berlangsung dengan lancar tanpa kendala. Kini status mereka sebagai suami istri sudah diketahui oleh publik, tidak sedikit yang mendukung mereka.

Al turun dari panggung bersama Bimantara. Yang disambut langsung oleh keluarganya.

Emira berhambur memeluk suaminya.
"Barakallah, mas." ucapnya disertai senyuman.

Al membalas pelukan istrinya, "jazakillah, sayang..." balasnya lalu mencium pucuk kepala istrinya.

Al dan Emira memilih untuk pergi meninggalkan pesta terlebih dahulu, diikuti oleh umi dan abi. Sedangkan papa langsung sibuk bercengkrama dengan rekan-rekannya ditemani oleh mama.

Tidak ada minuman maupun makanan haram yang tersedia di acara ini. Semuanya terjamin halal.

Pasangan muda itu memilih untuk berduaan di kamar hotel. Keduanya sudah tidak tahan berada di tengah-tengah kerumunan.

Emira terkekeh pada suaminya, "padahal kamu kan sering hadir di acara-acara begini."

Al membuka jasnya, "demi kerjaan." katanya.

Jari Emira bergerak untuk meraih pentul yang tersemat di kerudungnya lalu menariknya hingga kaitan hijabnya terlepas.

Al memeluk istrinya yang sudah membuka kerudungnya, hingga ia bisa mencium langsung wangi shampo pada rambutnya.

Emira mengusap lengan suaminya lembut, "makan dulu yuk!" ajaknya hendak melepaskan lilitan tangan Al.

Namun Al malah mengeratkan pelukannya, "mau mie ayam." cicitnya.

Emira mendongak, menatap wajah suaminya. "Makan nasi."

Gelengan kepala ditunjukkan Al pada istrinya, "mau mie ayam..." rengeknya.

"Makan nasi. Mas dari siang belum makan nasi," terang Emira.

"Mas mual,"

Emira menghela napas pelan, lalu meraih wajah suaminya mengusapnya lembut. "Maaf ya, mas?"

Mendengar kata maaf dari istrinya, Al diserang panik. "Kenapa minta maaf? Kamu nggak salah apa-apa, sayang..." tuturnya lembut. Ia mengusap punggung Emira lalu naik ke tengkuknya.

Emira tersenyum, "mau makan di luar atau g-send?"

"g-send aja," Emira mengangguk.

Al mamajukan bibirnya. "Kiss?"

***

"MAS KHALIF!"

"IYA SAYANG?!" Al segera berlari menuruni anak tangga saat sang istri berteriak memanggilnya.

"Kenapa?" tanyanya sambil menghampiri istrinya dengan sorot khawatir.

"Tolong, ambilin itu," tunjuknya ke atas lemari dapur, "aku nggak sampe." keluhnya.

ALKHAIRA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang