Cilukbwaaaaa 🙈🙉
Hola Kakak-kakak 🌝 Kukembali💃
Sesuai janji bukan update sesuai Jumat💃Selamat membaca Kakak-kakak🥺
Keringat yang menumpuk di seluruh tubuh telah hilang, karena segarnya aliran air di bawah shower. Otot-otot terasa lelah walau memang sudah rutinitas, tetapi tubuh manusia dengan robot berbeda.
Manusia bisa merasakan lelah, sedangkan robot tak mampu. Beberapa kali saat otak tengah terasa penuh, terbesit hendak keluar dari rutinitas ini. Tetapi jerih payah tak lelah hadir untuk menyadarkan.
Jaehyun baru saja selesai mandi sehabis bergantian dengan sang adik. Dirinya berbaring di kasur, menghubungi sang kakak yaitu Kim Doyoung.
Lelaki beremotikon kelinci tersebut katanya hendak ke kamar mereka, apabila manager jadi keluar lama untuk suatu urusan. Dan mereka telah selesai mandi, serta belum tertidur karena kelelahan.
Jungwoo dan dunia barunya, kira-kira begitulah judul untuk Jungwoo hari ini. Terbukti walau telah lelah beraktivitas seharian, bukannya tidur lelaki tersebut justru asyik lanjut memijat handphone seperti sebelum latihan.
"Jungwoo-ah."
Sang pemilik nama masih bertahan pada posisi yang sama, tanpa melirik dan hanya sebatas berdeham.
"Hm."
"Juan."
"Huh?"
"Juan Malik Ahmad!"
Jungwoo memejamkan mata gemas, tersenyum manis menahan kesal. Ketiganya sepakat tak akan menyebut nama asli, agar tak ada yang mengetahui.
Boleh menyebutkan nama asli, hanya saja sebatas kala mereka bertiga bersama di ruang tertutup. Sehingga rahasia ketiganya tak ada yang mengetahui.
Tenang saja, walau menyembunyikan nama asli mereka sebagai trio jagoan 'Malik Ahmad', tetapi mereka selalu menghubungi 'Father dan Mother' secara bergantian kala santai, sepi, dan aman.
Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo secara diam-diam menggunakan identitas palsu, sesungguhnya juga agar tak ada perkataan 'Menumpang nama dari kedua orang tua mereka'.
Semula sang mother yaitu Gigi sempat sedih keputusan ketiga putranya, tapi setelah mendengar alasan berikutnya mereka berdua menjadi maklum.
Hati sang mother Gigi dan father Raffi seketika menghangat, walau menjadi anak rantau tak membuat putra-putranya saling tak perhatian serta menjaga.
Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo tak ingin bila Rafathar tak nyaman tersorot kamera terlalu berlebihan. Biarkanlah sang adik fokus dengan sekolah dan hal-hal yang membuat nyaman serta disukai Rafathar.
Kembali keadaan saat ini dimana Jaehyun justru diam, setelah Jungwoo menoleh karena teguran pemilik nama asli 'Jamal Malik Ahmad.'
"Jaehyun Hyung alias Jamal Malik Ahmad!"
"Sebentar Bang Dimas mau ke sini katanya."
Dimas Malik Ahmad atau cukup panggil dengan nama Dimas, begitulah nama dari Doyoung kala mereka hanya kumpul bertiga di tempat tertutup.
Jungwoo mengangkat bahu santai, kembali melanjutkan melihat balita satu tahun lebih, yang sukses membuat netranya candu melihat. Tetapi otaknya kembali teringat perkataan lelaki berkewarganegaraan Chicago, dimana bayi ini mirip dengannya.
Pintu kamar Jaehyun dan Jungwoo diketuk berulangkali tanpa jeda, oleh si sulung 'Malik Ahmad'.
Doyoung melirik ke manusia hobi melamun alias Jaehyun, dirinya kira akan disambut dengan aneka snack, minuman, kue, ataupun menu siap saji, tetapi dirinya justru disambut dengan pantat seorang Kim Jungwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Father and Mother (Tamat)
Fiksi Penggemar🚨Ninu ninu ninu tet tet note peringatan mau lewat🚨 Peringatan 🚫Cerita hanyalah fiktif belaka dari kehaluan. Dimohon sebesar cintaku pada Johnny Suh, untuk cerita ini tidak dihubungkan ke alam realita 🚫 Selamat membaca dari Johnny Suh dan saya se...