Ciluk.... Bwaaaa🙈🙊🙉 Terimakasih buat yang sudah baca. Terimakasih telah bertahan ❤️ Double update? Iya kesambet hehehe. Mana besok baru Rabu kan 🏃
Rasanya pesona anak-anak NCT berbagai unit dan member semuanya, tak bisa ditampik pesona ketampanannya bahkan walau hanya seujung kuku bukan? Ntah sudah puluhan bahkan ratusan kali, selalu dibuat terpana nan mabuk asmara jalur ketampanan, sikap, suara, ataupun talentanya lainnya yang dimiliki.
Salah satu brand ternama lagi-lagi memilih salah satu anak NCT sebagai brand ambassador. Apabila kemarin bertemu dengan Doyoung pemotretan, maka kali ini kita akan bertemu dengan Rafathar versi senior.
Siapakah dia? Lelaki ini berinisial J, begitupula dengan marga pendamping pun berinisial J. Jung Jaehyun. Lelaki dengan dimple mematikan, yang hobi membuat semua kalangan menjerit dengan pesonanya.
Dua hari lalu sang manajer mengingatkan, bahwa hari ini Jaehyun akan berganti yang menjalankan photoshoot suatu brand. Tak seperti pemotretan Doyoung yang terlambat, karena bersama Jungwoo. Jaehyun berhasil tiba tepat waktu. Hanya...
Hanya saja bukannya dikawal dengan pengawal bertubuh kekar nan tinggi, melainkan Jaehyun dikawal oleh Doyoung. Jungwoo? Lelaki tersebut memilih mengurung di mobil, dan berencana ke kafe samping studio foto apabila telah bosan.
Sang manajer terlebih dahulu membuka kenop pintu, sedangkan Doyoung dan Jaehyun mengikuti tepat di belakang. Para staff pemotretan tampak masih sibuk menyempurnakan, hingga tak menyadari bahwa sang model telah tiba.
"Heol!"
Semua pasang mata yang semula asyik pada kesibukan, seketika menoleh ke objek yang membuat rekannya memekik. Netra mereka seakan diberi arahan sebelum, padahal nyatanya tidak karena terlalu kompak membelalakkan mata.
"Jaehyun Jung?"
"Nee."
"Aduh, maafkan kami belum selesai, ya? Sebentar lagi-sebentar lagi. Kalian duduk dulu saja atau menunggu di kafe depanmu tak masalah biar nanti kami panggil."
Dalam hati manager telah menghembuskan nafas lega. Drama saat Jaehyun pemotretan tak separah kemarin saat giliran Doyoung.
"Jaehyun-ah kau hendak bagaimana?"
"Doyoung Hyung kita di sini saja tak apa?" tanya Jaehyun terlebih dahulu meminta persetujuan Doyoung.
Doyoung sebenarnya tak bisa melepas pengawasan dari kedua adiknya. Tetapi kekeras kepalaan Jungwoo, membuat sang manajer tadi hampir kembali curiga. Sehingga Doyoung memilih membebaskan Jungwoo untuk kali ini saja.
"Aku ikut padamu saja Jaehyun-ie."
"Hm, baiklah kami tunggu di sini saja tak apa-apa kah?"
Para staff menggode selalu ketua koordinator agar menganggukkan kepala. Bukankah ditemani lelaki-lelaki tampan kian menambah semangat?
"Tentu saja sangat boleh, Jaehyun-ssi. Silakan saja kau pilih tempat yang sejuk dan nyaman untuk kalian."
Para staff kembali sibuk mempersiapkan pemotretan promosi produk untuk Jaehyun. Mereka bertiga duduk dalam satu lingkup, dengan sang manajer yang memilih duduk berhadapan pada Jaehyun dan Jungwoo.
Sunyi melanda ketiga lelaki tampan ini. Tak ada yang kunjung membuka pembicaraan, walau dibenak berjejer beberapa topik pembicaraan.
"Doyoung-ie, Jaehyun-ie, bolehkah Hyung bertanya?"
Kalimat sederhana tetapi bak sebuah mantra seorang penyihir. Atmosfer tiba-tiba terasa tak enak, walau pertanyaan belum tersampaikan. Doyoung dan Jaehyun saling pandang terlebih dahulu melemparkan kode. Tidak mengizinkan mereka akan dicurigai karena menyembunyikan suatu hal, mengizinkan bertanya tetapi takut keceplosan ataupun gagap menjawab.
"Ap--Apa yang hendak Hyung tanyakan?" tanya Jaehyun.
"Seekor hewan pintar menyembunyikan buruannya bukan?"
"Apa maksud Hyung?" Berganti. Kini Doyoung yang bertanya kebingungan, karena tak berhasil memahami maksud tujuan.
"Kalian tinggal menjawab ungkapan itu terlebih dahulu saja."
"Ya," jawab Doyoung dan Jaehyun secara bersamaan.
Sang manajer terlebih dahulu melirik pintu masuk, dengan maksud mengamati mobil. Barangkali Jungwoo berminat tiba-tiba ikut bergabung.
"Apakah kalian tengah menyembunyikan sesuatu? Ntahlah bukannya aku menuduh atau tak percaya. Ya, walau kalimatku ini terdengar seperti demikian."
Boom! Duar! Akhirnya alarm siaga yang dikhawatirkan sedari dulu telah tiba juga. BT alias berbohong atau terbongkar dengan kejujuran.
Jaehyun bergeming, menatap kosong objek di hadapannya, Doyoung melirik sang adik lalu pintu secara bergantian. Doyoung terkekeh berharap tak semakin mengembungkan kecurigaan.
"Apa yang kami sembunyikan, Hyung?" Doyoung berusaha semaksimal mungkin mengontrol ekspresinya. Jangan sampai mereka terbongkar, berujung menimbulkan efek negatif.
Sang manajer mengayunkan bahu acuh. "Tergantung dengan apa yang kalian sembunyikan?"
Jungwoo merasa jenuh dan kesepian hanya duduk di kafe terdekat. Dia mengamati studio foto, sebelum memantapkan hati menekan kenop pintu.
"Anyeong--- Eoh! Hyung? Manajer Hyung? Mengapa kalian di sini? Kukira Jaehyun telah pemotretan."
Jaehyun tersadar kebiasaannya yang bak robot rusak, begitupula Doyoung yang seketika menghembuskan nafas lega. Argh. Lagi-lagi pertanyaannya terputuskan. Ntah tergolong keberuntungan atau kesialan yang bertambah, tetapi tak berselang lama setelah Jungwoo bergabung. Salah satu staff memanggil untuk masuk karena telah siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Father and Mother (Tamat)
Fanfiction🚨Ninu ninu ninu tet tet note peringatan mau lewat🚨 Peringatan 🚫Cerita hanyalah fiktif belaka dari kehaluan. Dimohon sebesar cintaku pada Johnny Suh, untuk cerita ini tidak dihubungkan ke alam realita 🚫 Selamat membaca dari Johnny Suh dan saya se...