Kecurigaan Pada DoJaeJung

334 12 0
                                    

Meletus notif update~ Dor! Hola, cerita ini akan update kembali Minggu depan pas hari Selasa dan tamat tanggal 27 Januari ya. Tanggal 27 Januari akan ooek season 2 dan... Hm NCT 127 X Andara, NCT 26 X Andara, NCT 20 X Andara. Intinya antara 3 itu. Selain itu My Daddy Is Superhero Idol si Mali dan Maemae akan update tanggal 27 juga. Sampai jumpa di update berikutnya Kakak-kakak. Terimakasih telah membaca dan doa terbaik untuk kalian selalu.

Tumpukan koper semula mengular untuk diperiksa di bandara, telah tiba di dorm terlebih dahulu dibandingkan para idolnya. Berbeda nasib dengan koper dan staff telah tiba di kediaman. Manager berniat mengajak kedua puluh member melakukan makan-makan, sebelum nanti malam terdapat makan malam perusahaan sebagai suksesnya konser di Indonesia.

Benda panjang, besar, nan gagah yang hobi berinteraksi dengan angkasa, dengan bibir runcing dihiasi baling-baling tak lagi menyajikan si gumpalan putih cakrawala. Sayapnya tak lagi mengepak, menyeimbangkan beban dibawa. Ruang tunggu menjadi pilihan manager sebelum menuju resto baru terdekat yang katanya enak.

Lisan manager berkomat-kamit berulangkali menghitung kedua puluh anak ayamnya. Member yang banyak membuat netra harus setajam elang, sejeli mencari tumpukan jarum di jerami.

"Mark, Haechan?"

Mark dan Haechan kompak mengangkat jari telunjuk, kala namanya mendapat giliran pertama dan kedua diabsen. Dikarenakan keduanya yang juga berada di kedua unit NCT, yaitu Dream dan 127.

"Hadir Manager-nim."

"Taeyong, Taeil, Johnny, Yuta?"

"Nee!" seru keempat pemilik nama.

"Doyoung, Jaehyun, Jungwoo?"

Bak anak-anak terjepit di antara kerumunan, Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo memanjangkan leher memunculkan kepala mereka.

"Dream!"

"Yes Manager-nim!"

"WayV!"

"Nee!"

Yakin dengan jumlah yang telah genap 20 member, manager mempersilakan member menuju ke mobil berdasarkan unit. Tak seperti saat giliran berangkat dimana mobil diatur oleh leader. Kali ini mereka bebas memilih asalkan tetap per-unt. Doyoung, Jaehyun, Jungwoo kali ini berhasil satu mobil dengan ditemani oleh Mark dan Haechan.

Haechan beberapa kali mengintip bergantian handphone ketiga Hyung-nya melalu kaca walau semu-semu. Bukan bayi atau balita negeri ginseng, melainkan melihat ciri khas mata bulat dan pipi bulat tak asing walau pertama bertemu. Membuat Haechan langsung teringat dengan balita lengket dengan Doyoung dan Jungwoo.

"Hyung, bolehkah Echan-ie juga memiliki foto balita itu? Hm... Melk siapa namanya?"

Mark asyik mencoba mengotak-atik lagu seketika mengalihkan fokus ke Haechan. "Balita siapa? Apakah Eomma-mu kembali melahirkan?"

Haechan menepuk kening lelah. Haechan melepaskan headphone dikenakan Mark. "Balita itu loh Melk yang waktu kita di Indonesia." Penjelasan Haechan justru membuat Mark kian kebingungan. Apakah yang dimaksud adalah batita ikut menemani konser orang tuanya?

"Melk Hyung tak ingat? Aish! Jungwoo Hyung~ Pinjam please," pinta Haechan menatap penuh harap.

Jungwoo melirik Doyoung yang memberikan sengatan tatapan. Jaehyun menggelengkan kepala tipis agar sang adik menolak penawaran. Jungwoo dilanda kebimbangan, kedua kakaknya memang benar karena takut apabila terbongkar, tetapi Haechan merengek padanya membuat dia tak tega.

"Ah! Aku ingat balita dimaksud Echan-ie. Ci--cipung? Benar begitu bukan Chan?"

"Rayyanza Melk bukan Cipung!"

"Tapi Mama balita itu yang agak mirip dengan Jungwoo Hyung menyebutnya Cipung."

Doyoung seketika menyemburkan kopi mengenai kaca mobil di hadapannya. Agaknya Cipung dan Jungwoo memang semirip itu. Jaehyun dan Rafathar juga telah terkenal mirip. Beruntunglah Doyoung sebagai perpaduan. Tetapi juga tak untung karena terbongkar salah satu, maka ketiganya juga akan terbongkar.

"Boleh ya Hyung?" pinta Haechan tak menyerah.

"Hai kalian! Kapan kalian akan turun!" tegur Yuta sedari tadi menyimak melali jendela supir.

Mark dan Haechan terlebih dahulu masuk karena ditarik oleh member Dream. Doyoung beralasan apabila hendak menerima panggilan, Jaehyun dengan barang penting ketinggalan di mobil, dan Jungwoo beralasan ke toilet. Padahal realita mereka tengah menepi di suatu gang.

"Aa langsung saja, apakah kalian pernah tak sengaja membocorkan rahasia kita?"

Jaehyun dan Jungwoo memutar kepingan kenangan, mengira-ngira apakah pernah tak langsung membeberkan realita ketiganya.

"Tidak Hyung," jawab keduanya yakin.

Rahasia? Bocor? Rahasia apa yang disembunyikan ketiga Hyung-nya? Apakah berhubungan dengan hal dicurigai?

"Kau menerka apa yang dibahas?"

Lelaki satunya menggelengkan kepala, walau kepalanya terbesit praduga yang belum seratus persen kepastiannya.

Father and Mother (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang