Fanmeeting Ke Jakarta

282 15 0
                                    

Mata panda leader NCT tak begitu tampak lagi. Netra itu kini berbinar, menatap puas hasil kerasnya. Tak kalah bangga dari sang CEO, produser, dan manager. Taeyong bangga dengan dirinya sendiri, dia cukup puas dengan album pertamanya memasuki rank musik.

Tak sebatas masuk belaka melainkan lagu itu juga membutuhkan piala pembuktian. Produser rasanya kian dibuat menggebu untuk menuliskan lagu bagi sang bintang kembali. Harapan dengan ekspektasi tak disangka membuahkan hasil jauh dari isi kepala.

Ruangan CEO kembali Taeyong masuki, sehabis tiba di salah satu negara tempat fanmeeting untuk albumnya selesai. Tak sepadat beberapa hari lalu. Dimana para produser dan staff produksi MV juga berkumpul, mengucapkan selamat untuk kemenangan album pertamanya serta harapan kelancaran tour fanmeeting.

"Taeyong-ssi."

"Nee sajang-nim? (Ya, Pak CEO?)"

"Kerja keras yang selalu bagus dan memuaskan, Taeyong-ssi."

"Kamshamnida Sajang-nim."

Lelaki berstatus CEO SM engangguk-anggukkan kepala membalas perkataan Taeyong. Topik pembahasan baru dikatakan manager NCT 127, membuat dirinya teringat suatu hal. Hal yang kebetulan telah diatur promotor, hanya saja dirinya kelupaan mengatakan pada sang artis.

"Taeyong-ssi, manager telah mengatakan rasa penasaranmu karena suatu negara terlewatkan."

Taeyong membelalakkan mata terkejut, membuat mata bulatnya tampak menggemaskan. Dia melirik sang manager dengan ekor mata, yang dibalas kode bahwa tidak apa-apa. Cemas dengan kelanjutan perkataan CEO, jemari dan atensinya terbagi fokus dengan handphone berkirim pesan pada manager walau satu ruangan.

Taeyong Lee
| Hyung, berkata apa pada manager?
| Apakah juga mengatakan kecurigaanku mengenai Hyung dan Noona?

Manager-nim
| Tidak.
| Memang kenapa?
| Yak! Kita satu ruangan kenapa justru berkirim pesan. Bukankah bisa nanti setelahnya?

Taeyong Lee
| Santailah Hyung, sajang-nim kebetulan tengah berbincang-bincang dipanggilan.

"Jadi Taeyong-ssi sampai mana tadi saya katakan?" tanya sang CEO yang lupa karena pembahasan teralihkan oleh promotor acara.

"Maaf sajang-nim, anda pembahas hingga saya menceritakan tentang list fanmeeting ada negara terlewat."

"Terima kasih. Ya, sesuai yang kau pertanyakan benar bila Indonesia kembali menjadi tujuan. Maafkan saya karena lupa memberitahu sedari awal. Setelah itu kau akan bertemu salah satu artis ibukota, sekaligus bertemu istrinya di rumah. Apabila aku tak salah ingat kau juga diundang untuk salah satu acara varietas show. Kau akan menjadi salah satu bintang tamu di sana."

Taeyong menatap penuh binar. Kesibukan memang akan hinggap cukup panjang, selama dirinya kembali ke Indonesia. Tetapi menyimak urutan agenda membuatnya tertarik. Isi otaknya kian yakin bila yang mengundangnya, adalah sepasang suami istri mengundang member lain pula.

"Apakah ada hal yang ingin kau tanyakan padaku, Taeyong-ssi?"

"Tidak sajang-nim."

"Baiklah selamat beristirahat."

Taeyong membungkuk hormat lalu menekan kenop pintu. Jemarinya menggulir layar handphone menampakkan foto Doyoung, Jaehyun, Jungwoo, dan suami istri berniat mengundangnya. Melihat interaksi itu membuat ingatannya tak asing. Dia ingat bahwa memiliki seorang sahabat di Indonesia juga, yang sepertinya pernah berinteraksi dengan father dan mother.

"Raffi Ahmad?"

"Nagita Slavina?"

Tak puas dengan hasil sosial media semata. Lagi-lagi google menjadi pelariannya, walau tentu hasil juga akan mengatakan hal sama. Link masih berwarna hitam, belum berubah biru menarik perhatiannya.

Membaca secara rinci hingga tak disadari mulutnya bergumam. "Bahkan media pun satu pandangan denganku bahwa Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo mirip mereka serta anak-anaknya."

"Aku tak ingin curiga hanya saja sempat melihat pertengkaran Doyoung dan Jungwoo ntah mengapa membuatku sedikit yakin."

"Apa yang kau lihat?" celetuk sang manager tiba-tiba memunculkan kepala di belakang Taeyong.

Taeyong menghela nafas lega beruntung handphone-nya tak loncat.

"Tidak ada, Hyung."

"Sungguh?"

"Nee, Hyung."

"Jangan banyak kepikiran Taeyong-ah. Ingat kau akan mulai sibuk tour di Indonesia."

Taeyong menganggukkan kepala patuh. Rahang lelaki itu melukiskan senyum sebelum keluar dari agensi. Kembali memasuki mobil lalu bergegas bersiap untuk ke Indonesia, besok lusa membuat dia sedikit lega. Setidaknya beberapa fanmeeting di negara lain sudah selesai, walau masih mengantri list berikutnya.

Father and Mother (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang