Seperti biasa pas bab awal-awal. Izin update awal padahal bilang hari Selasa ya kakak-kakak, dikarenakan kuotaku mepet 🥺 Tapi 27 insyaallah kok. Kalau gak bisa mau jelma jadi kuda ngepet dulu deh biar ada kuota tanggal 27.
*************
Tak seperti hari pertama dengan kegagalan, karena keyakinan terlampau besar tetapi perhitungan tidak matang. Beruntunglah lusa setelah Taeyong, Yuta, Johnny, Hendery, Xiaojun, Yangyang, Jeno, Jaemin, dan Jisung membagi tugas. Lusa berikutnya Doyoung, Jaehyun dan, Jungwoo diketahui akan pergi projek solo selama seharian.
Lebih menggunakan banyak tenaga dengan langsung melibatkan delapan member sisa. Taeil, Kun, Ten, Winwin, Mark, Haechan, Renjun, dan Chenle langsung ditugaskan Taeyong dalam sehari.
Kamar Doyoung akan dicek oleh Kun dan Mark diawasi oleh Ten. Sedangkan kamar Jaehyun Jungwoo dicek oleh Taeil dan Winwin dengan pengawasan Haechan. Chenle ditugaskan berjaga di lift, sedangkan Renjun memilih mengawasi di lobby agar lebih siaga. Semua telah berada di tempat masing-masing sesuai yang diberi tahu oleh Taeyong. Sebelum melakukan pengecekkan kamar, mereka terlebih dahulu mengecek sinyal dan memastikan apabila handphone tidak di-silent.
Renjun dengan santai meluruskan kaki di meja di lobby. Jemarinya tak henti-henti menggulir memantau interaksi penggemar, lalu mengawasi laju ojek makanan dia pesan. Tak seperti Ten dan Haechan yang mengawasi ditemani kesunyian, atau paling tidak hanya ditemani dinding lorong, dan pemandangan bawah dorm.
"Huang Renjun?" panggil Siwon setengah ragu karena hanya melihat dari belakang.
Renjun menelungkupkan handphone-nya sebelum berbalik badan memastikan siapa memanggilnya.
"Eoh! Siwon Ah--Ah maksud Renjun-ie Siwon Hyung. Maafkan Injun-ie, Siwon Hyung."
Siwon terkekeh gemas dengan salah satu junior, yang apabila kata para member super junior 'Member NCT Dream lebih pantas menjadi anak dibandingkan junior.'
"Bolehkah Hyung duduk di depanmu?"
Renjun mengangguk-anggukkan kepala mempersilakan Siwon. Renjun beberapa kali dibuat menoleh ke belakang, lebih tepatnya ke tepat berpijak Siwon semula.
"Siwon Hyung sendiri? Tumben tidak bersama Donghae Hyung?"
"Ah, itu sudah tentu sepaket. Karena Donghae hobi mengajak bertemu Jeno, kau tahu bukan bila kedua orang itu suka sekali saling sibuk?"
Renjun terkekeh membenarkan apabila senior dan junior sering dicurigai Papa dan anak itu hobi sekali sibuk. "Siwon Hyung ingin sesuatu biar Injun menambahkan pesanan di ojek makanan."
Siwon tertegun sekilas walau sebatas basa-basi belaka. Yang membuatnya tertegun adalah karena mengira, apabila Renjun di lobby atas perintah rencana Taeyong menggeledah kamar ketiga jagoan sahabatnya yang di Indonesia.
"Tidak, Hyung turun kebetulan karena tak bertemu Nana saja. Jadi Hyung ke bawah tetapi sudah menitipkan cemilan kesukaan bocah itu."
Renjun terkekeh kecil mengingat jadwal Jaemin kala mereka mulai aksi pengecekan. "Ah, tampaknya Nana lupa memberi tahu Hyung bila dia ada penandatanganan kontrak brand ambassador. Maafkan Nana ya Hyung."
Siwon tertawa receh melihat rasa bersalah dari orang, sering disebut perpaduan antara Wendy dan Chanyeol. "Tidak masalah lagipula kawan itu memang hobi lupa bukan?"
"Renjun-ie maafkan Hyung tak bisa lama-lama menemanimu. Donghae Hyung apabila dia ternyata telah menanti di parkiran."
Renjun membalas dengan senyuman ramah tak mempermasalahkan. Aneka makanan dan minuman dinanti-nanti sedari tadi, akhirnya telah tiba di depan pintu lobby.
"Atas nama Huang Renjun?"
Renjun mengangkat tangan agar sang pengemudi ojek menghampirinya. Suara perutnya tak seramai kala berbincang kecil dengan Siwon. Renjun menikmati makanan dia pesan, sebelum Hyung-hyung-nya memberi kabar tentang pengecekan kamar.
"Renjun Hyung!"
"Renjun-ie!"
Masih dengan mulut terisi penuh makanan hingga pipinya menggembung. Renjun mendongakkan kepala, menatap Sungchan dan Shotaro yang kabarnya baru tiba dari Indonesia sehabis menjadi guest star di salah satu acara TV Indonesia sembari membacakan nominasi juga.
"Kalian?"
"Hyung, telanlah dulu baru berbicara."
Renjun memutar bola mata kesal, karena akhlak kedua orang di hadapannya menyerupai Haechan kala menguji kesabarannya.
"Hyung tumben di bawah sendiri?"
"Kami tengah mengecek memastikan hal kami curigai."
Curiga? Apakah ini juga sama dengan isi kepala Sungchan dan Shotaro, yang juga mencurigai ketiga Hyung pernah satu grup dengan mereka?
"Renjun-ie mungkinkah yang kita semua curiga adalah sama?" celetuk Shotaro membuat Renjun tersedak.
Salah satu minuman hasil pesanan Renjun hampir habis setengah. Renjun mengontrol diri sehabis tersedak, hingga berulangkali batuk sampai tenggorokannya perih.
"Curiga apa? Aku memang berkata apa?" tutur Renjun berpura-pura dia tak mengingat.
Sungchan dan Shotaro saling tatap melemparkan kode. Makanan titipan member-nya di lantai paling atas seketika terlupa.
"Kami bertemu dengan lelaki menurut kami menyerupai Doyoung dan Jungwoo Hyung. Tetapi juga sedikit melihat sosok Jaehyun Hyung."
Renjun bergeming tak menyangka dengan penjelasan Shotaro. Tetapi pemikiran positif terbesit apabila dimaksud, mungkin adalah ketiga orang tua DoJaeJung di Korea.
"Dimana kalian bertemu dengan orang mirip itu?"
"Saat di Indonesia Hyung."
"Kalian ingat siapa namanya? Apakah kalian bertemu dengan keluarga dan istrinya juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Father and Mother (Tamat)
Fanfiction🚨Ninu ninu ninu tet tet note peringatan mau lewat🚨 Peringatan 🚫Cerita hanyalah fiktif belaka dari kehaluan. Dimohon sebesar cintaku pada Johnny Suh, untuk cerita ini tidak dihubungkan ke alam realita 🚫 Selamat membaca dari Johnny Suh dan saya se...