Bak kafe milik mereka sendiri, salah satu dari kedua puluh member, atau orang tua salah satu dari mereka. Kafe belakang agensi dipadati oleh member NCT secara lengkap, karena kehebohan Yangyang yang tak tahan untuk memamerkan interaksi bersama father dan mother.
Sang bintang duduk di tengah-tengah, agar memudahkan fokus para member menyimak. Bak akan membuat reka adegan konferensi meja bundar, yang menjadi salah satu materi di pelajaran sejarah. Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo saja heran. Mengapa meja kafe ini juga harus dibuat bundar? Kan mereka jadi rindu semasa bersekolah di tanah air.
Renjun berdeham memecah keheningan diantara para pengguna handphone lainnya. "Kapankah arisan ini akan dibahas?"
Member lain spontan mendongak, menyimpan handphone mereka. Yangyang tersenyum canggung. Sesungguhnya dia lupa apabila dirinya yang mengumpulkan member-member lain. Sebenarnya ingin mengajak Shotaro dan Sungchan, tetapi kedua orang tersebut persiapan dengan grup barunya. Sedangkan Lucas ntah menenangkan diri jauh di sana, dengan tempat cukup menjadi rahasia beberapa member saja.
"Kalian sudah mengetahui rencana agensi beberapa bulan lalu bukan?" Akhirnya Yangyang mulai membuka pembicaraan, walau tak langsung ke inti saja.
"Bukankah itu tepat setelah Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo ke Indonesia?" celetuk Taeyong mengingat-ingat.
Alarm ketiga bujang rantau ntah mengapa dibuat jungkat-jungkit. Alarm siaga berdering nyaring secara tiba-tiba. Ketiganya saling tatap karena harus duduk terpisah. Mengontrol sebaik mungkin agar tidak berakhir dalam sedetik.
"Doy benarkah?" tanya Kun.
Doy gelagapan terlalu asyik melamun. "Aku tidak begitu ingat, Hyung."
"Kalian tahu apa yang membuat kami lebih terkejut?" Kalimat Hendery tuturkan sukses menarik fokus para member secara seutuhnya.
"Apa-apa, Hyung?" Renjun, Haechan, Jeno, Jaemin, dan Chenle bertanya secara penasaran. Wajah Hendery yang tiba-tiba serius seutuhnya, membuat rasa penasaran meluap-luap.
"Wajah Raffi Hyung dan Gigi Noona ntah mengapa membuatku teringat Doyoung-ie dan Jaehyun-ie Hyung."
"Tetapi sikap Raffi Hyung justru sangat membuatku teringat Jungwoo Hyung," ungkap Hendery menambahkan penjelasan Yangyang.
Doyoung dan Jungwoo yang kebetulan duduk berhadap-hadapan serta tengah menyedot minuman, seketika saling berganti menyemburkan minuman yang mereka pesan. Beruntunglah Jaehyun memilih menepi jauh dan duduk di antara Winwin serta Taeyong. Tak seperti kakak dan adiknya, yang menunjukkan keterkejutan secara terang-terangan. Jaehyun bergeming mengamati keadaan.
Keenam member NCT 127 menatap horor Doyoung dan Jungwoo, lalu yang paling terakhir mereka tatap adalah Jaehyun. Mengapa mereka kompak merasa bila ada yang janggal? Apa rahasia ketiga membernya sembunyikan? Tentang apa dan sebesar apa?
"Doyoung Hyung tak apa-apa?"
"Jungwoo~ kau tak apa-apa?"
"Kalian tak apa-apa?"
Yangyang, Yuta, dan Taeyong kompak bertanya pada kedua pelaku sekaligus korban yaitu Doyoung serta Jungwoo.
"Kami tidak apa-apa," balas Doyoung dan Jungwoo, berharap mengenyahkan kecurigaan member lain.
Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo bukanlah tipe orang yang tidak peka dengan sekitar. Member-member lain memang membahas topik lain, tetapi suasana meja mereka masih saat membahas misteri kemiripan Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo dengan father mother.
"Taeyong-ie Hyung, seingat Mark-eu bukankah Hyung akan solo dan kemungkinan melakukan fansign di Jakarta?"
Taeyeong menatap langit-langit cafe sejenak guna mengingat-ingat. "Ya, kau benar Mark-eu. Lalu berikutnya kemungkinan NCT Dream juga diagendakan fansign di Jakarta."
Jaemin, Chenle, dan Renjun menatap penuh binar. Mengapa? Karena makanan Indonesia memiliki ruang di hati mereka selalu dirindukan. Walau minus terkadang menjadi tempat penitipan.
"Kapan Hyung?" Jeno bertanya dengan antusias.
"Hyung kurang tahu pastinya. Hanya saja sudah diagendakan tetapi dirahasiakan."
Ketujuh member NCT Dream kompak menganggukkan kepala pertanda mengerti. Mereka jadi tak sabar kembali ke Indonesia, melihat antusiasme fans membuat mereka ketularan semangat. Hingga rasanya jiwa ambisius membara.
Berbeda dengan member NCT Dream, Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo masih melamun dengan isi otak berkecamuk dan perasaan cemas. Mereka tak lupa dimana saat pernah melihat dari kejauhan, kala father, mother, dan sang adik bertemu dengan Jaemin serta Jeno. Akankah Jeno dan Jaemin ingat lalu mengatakan hal yang sama?
KAMU SEDANG MEMBACA
Father and Mother (Tamat)
Fanfiction🚨Ninu ninu ninu tet tet note peringatan mau lewat🚨 Peringatan 🚫Cerita hanyalah fiktif belaka dari kehaluan. Dimohon sebesar cintaku pada Johnny Suh, untuk cerita ini tidak dihubungkan ke alam realita 🚫 Selamat membaca dari Johnny Suh dan saya se...