Hari Fanmeeting

399 32 4
                                    

Hi Kakak-kakak. Apa kabar?
Maaf izin update ya soalnya kuota mode ngilang besok. Jadi update sekarang. Semoga minggu depan udah ngisi kuota, biar nggak ghosting kek crush.💃

Tak lagi menghitung bulan, minggu, atau hari, melainkan hanya sebatas menghitung jam Doyoung, Jaehyun, dan Jungwoo akan memasuki tempat fanmeeting digelar.

Walau masih menunggu berjam-jam tetapi tak melunturkan semangat fans yang beruntung. Fanmeeting dibatasi dengan hanya 30 orang yang beruntung.

Jungwoo terlebih dahulu menyelesaikan riasannya, dia berniat menghampiri kamar Jaehyun sebelum ke kamar Doyoung.

Make up artis mengangga takjub. Bak ketiban buah durian, sudah disuguhi visual memusingkan Jaehyun kala dirias. Kini ditambah dengan Jungwoo. Apakah angin Indonesia memang memusingkan seperti ini? Apakah mereka pindah ke Indonesia saja agar mendapatkan lelaki tampan dengan angin Indonesia?

"Noona."

"Nee Jungwoo-ssi."

Jungwoo tersenyum bangga. Ah, dirinya jadi teringat kala diajak sang papa untuk syuting, lalu para rekan kerja papanya menggoda dengan sebutan Tuan dan Pak walau dirinya masih anak-anak masa itu.

"Ada yang bisa kami bantu, Jung?"

Jungwoo kembali tersadar dari deja vu. Ah, dia rindu masa kecilnya terutama rumah father dan mother.

Jungwoo mengedarkan pandangan mengamati kamar hotel Jaehyun. Dimana sang Aa? Mengapa tak muncul walau seujung batang hidung?

"Apakah Jungwoo-ssi mencari Jung Jaehyun?"

Rambut Jungwoo seketika naik turun dengan lucu, karena anggukan kepala lelaki kelahiran tahun 1998 tersebut.

"Iya Noona. Dimanakah keberadaan Hyung Jaehyun?"

Para penata rias saling pandang mengingat kemanakah Jaehyun.

"Setelah selesai berganti dan dirias dia hanya keluar ntah kemana Jungwoo-ssi."

"Terimakasih," ucap Jungwoo sembari membungkuk untuk sekaligus berpamitan.

Jungwoo menerka-nerka kemanakah Jaehyun. Baru saja hendak meyakinkan jawaban, keningnya lebih dahulu mengernyit memastikan objek pandangan.

Jaehyun ternyata telah berdiri di depan kamar Doyoung terlebih dahulu. Jungwoo berlari secara slow motion bak di drama-drama India.

Jaehyun mencengkeram rambut rapi sang adik. Jungwoo memajukan bibir kesal. Rambut yang telah ditata oleh penata rias terobrak-abrik karena tangan lebar Jaehyun.

"Hyung!"

"Kalian ribut maka tak usah masuk kamar Hyung!" teriak Doyoung dari dalam kamar.

Dia memang sengaja tak membukakan pintu untuk Jaehyun, karena dia yang belum selesai di rias dan kamarnya masih ramai.

Jaehyun membelalakkan mata tak terima sekaligus kesal. Jaehyun melirik kesal Jungwoo, Jungwoo yang dilirik menekuk wajah kesal.

"Hyung," rengek Jungwoo dari luar.

Doyoung mengendikkan bahu acuh dari dalam kamar. Akhirnya riasan Doyoung telah selesai, para penata rias mengemasi barang bersiap keluar dari kamar Doyoung.

"Boleh minta tolong suruh dua bocah itu masuk?"

Para penata rias mengigit bibir menahan tawa, tetapi mengangguk patuh.

"Jaehyun-ah, Jungwoo-ah masuklah kalian dicari Doyoung-ah."

Bak anak kecil yang berhari-hari dipisahkan orang tuanya. Jungwoo langsung berlari mendekap tubuh Doyoung dari samping.

Bulu kuduk Doyoung dibuat meremang seketika, adik-adiknya hafal dia tak suka skinship tetapi adiknya juga hobi jahil dengan skinship.

"Jung-ie."

"Yak. Jungwoo geli."

Puas menjahili Doyoung, Jungwoo menjauh dan bersandar pada meja rias.

"Hyung, bisakah kita ke rumah saja?"

Sedikit mengernyit kebingungan dengan rumah yang dimaksud Jungwoo. Tetapi apabila melihat ekspresi dan nada, sepertinya mereka yakin dengan yang diinginkan Jungwoo.

"Jung-ie kau tahu kita sebentar lagi fanmeeting bukan. Bahkan--"

Penjelasan Doyoung disela oleh Jungwoo, "Bahkan manager mungkin telah menuju kemari dan mobil telah di bawah bukan, Hyung?"

Jaehyun hanya menyimak melihat sang kakak dan adik. Doyoung mengangguk kecil membenarkan selaan jawaban Jungwoo.

Doyoung menepuk-nepuk rambut Jungwoo, "Kita akan segera menemui mereka, Jung-ie. Bersabar sedikit lagi, ok?"

Tak hanya Jungwoo yang menatap penasaran Doyoung, kini Jaehyun juga ikut menatap penuh rasa penasaran.

Apakah kali ini ucapan Doyoung tak sekadar bulan? Akankah kali ini tak sebatas penenang saja? Kapankah waktu yang dimaksud Doyoung? Darimana Doyoung mengetahui?

"Doyoung-ah apakah kau di dalam?" teriak sang manajer dari depan pintu.

Doyoung menatap kedua adiknya yang masih di sini. Akankah keberadaan Jaehyun dan Jungwoo menimbulkan tanda tanya? Bagaimana bila sang manager ikut curiga? Atau justru diam-diam telah menerima laporan dari member lain?

"Doyoung-ah?"

"N--nee Hyung, masuklah."

Sedikit terkejut karena Jaehyun dan Jungwoo juga berada di kamar Doyoung. Bukankah dirinya memesankan kamar secara terpisah? Apakah mereka bertiga juga berias di kamar Doyoung?

"Annyeong manager-nim," sapa Jaehyun dan Jungwoo kompak.

"Nee. Annyeong. Kalian sudah siap semua? Tak ada yang tertinggal? Handphone kalian sudah dibawa?"

Doyoung secara diam-diam menghela nafas lega. Betapa beruntungnya dia karena sang manager tak mencurigai.

"Tidak ada, Hyung," jawab Doyoung.

"Kalian?"

Jaehyun dan Jungwoo kembali kompak menggelengkan kepala. Akhirnya mobil mereka telah tiba di tempat fanmeeting.

Para fans yang masih di luar ruangan spontan berteriak, kala yakin bahwa mobil tersebut berisi para suami-suami halu mereka.

Doyoung dan Jaehyun berjalan dengan memancarkan ketampanan, sedangkan Jungwoo dengan aura mode lelaki imut nan menggemaskan.

Kamera-kamera tak henti-henti mengabadikan ketampanan ketiga lelaki tersebut. Bahkan saat fanmeeting berlangsung semuanya menikmati dengan seksama.

Sang manajer masuk ke ruang fanmeeting. Dia terkekeh menahan tawa. Ketiga anak didiknya langsung bersandar pada kursi, dan menopang kepala di meja di belakang layar setelah para penggemar dan wartawan keluar.

"Hyung ingin hibernasi saja," keluh Jaehyun ke Doyoung.

"Kalian tak ingin berkeliling Jakarta dulu selagi di sini?"

Hm, menarik minat ketiganya tetapi dalam catatan apabila baterai mereka tak habis. Ketiganya menggelengkan kepala secara bersusulan.

"Besok saja, Hyung," balas Doyoung mewakili kedua adiknya.

"Baiklah sekalian saat undangan ke rumah artis dan youtubers, ok?"

Ketiganya menganggukkan kepala, dalam hati mereka tak sabar. Dan dalam otak ketiganya kian penasaran.

 Dan dalam otak ketiganya kian penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Father and Mother (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang