Keberangkatan Anak SM

243 13 0
                                    

Halo Kakak-kakak. Menuju 12 bab lagi buat tamat nih. Tebakan random kalian tamatnya gimana? Btw, aku udah ketemu susunan cerita Father and Mother with DJJ. S1 = Father and Mother, S2 = Pandawa Lima, S3 Old Money Family.  Gak nyangka mau tamat😭 Maaf satu bab dikarenakan aku terngiang-ngiang gak tega🥺🙏😭

Tak terhitung telah berapa kali kamera diusap oleh para wartawan. Kebeningan lensa berulangkali dibersihkan, demi memotret objek-objek telah terlihat sangat mengkilap. Sesuai apa yang para atasan minta, dimana hari ini anak-anak SM akan mulai melakukan penerbangan ke Indonesia.

Penerbangan dilakukan bersusulan bukan langsung bersamaan seluruhnya, membuat hari ini wartawan beserta team menganggap bandara sebagai rumah kedua. Kedua mobil diisi oleh member NCT 127 telah berhenti di area depan lobi.

Bagian mobil paling depan dan belakang terlebih dahulu keluar, dikarenakan berisi manager lalu di belakang terdapat pengawal. Jaehyun, Taeyong, Johnny, dan Yuta berada di urutan mobil kedua belakang manager. Sedangkan Taeil, Doyoung, dan Jungwoo menyusul di belakang merekam

Doyoung dan Jungwoo tak henti-henti dibuat melirik cemas sedari di mobil. Mereka beberapa kali menatap Taeil apakah memantau pergerakan keduanya. Sialnya kali ini mereka tak dapat satu mobil dengan Jaehyun, sehingga ketiganya tak dapat cosplay bak Rafathar tengah saling beradu diberi kalimat manis nan hangat dari orang tua.

"Bagaimana Hyung?" bisik Johnny pada Taeil.

Taeil menatap Doyoung dan Jungwoo tengah merapikan pakaian di belakangnya. Dia menggelengkan kepala, pertanda bahwa tak terjadi hal spesial apapun.

"Kau yakin, Hyung? Jangan-jangan kau ketiduran sehingga tak memantau Doyoung dan Jungwoo?" Kini berganti Yuta mengutarakan kecurigaan pada Hyung pertamanya.

Dengan sabar tanpa jengah dan kesal, Taeil lagi-lagi menggelengkan kepala. "Tidak, aku saja tidak tidur sama sekali. Hanya saja mereka terus bermain handphone sambil beberapa kali mengawasiku. Kurasa mereka bertiga mengetahui bila kita curigai. Lantas bagaimana dengan Jaehyun selama bersama kalian?"

"Kalian kemari! Ayo cepat masuk sebelum ketinggalan pesawat!" tegur manager berdiri di depan terlebih dahulu.

Dipimpin oleh Taeyong berdiri di belakang manager, disusul Johnny dan Yuta yang bersebelahan. Lalu dibelakang barulah terdapat Doyoung, Jaehyun, Jungwoo, dan paling belakang ditutup oleh Taeil.

Bidikan kamera telah mereda dikarenakan ketujuh member telah duduk di bangku pesawat. Manager dan staff berada di armada berbeda yang memiliki waktu tiba selisih hitungan menit saja.

Gumpalan awan selalu netral dan setia menemani tiap maskapai serta armada. Membosankan dan membuat ngantuk, oleh sebab itu beberapa member telah mengambil potret memilih tertidur sebelum mendarat.

"Hyung!" Hampir saja Doyoung berteriak mengucapkan kata kotor dalam bahasa Sunda, karena ulah si tengah apabila tak mengingat bahwa mereka tengah bersama member.

Doyoung mencubit gemas pipi Jungwoo hingga bak marshmellow. Jungwoo meringis, meminta maaf sekaligus dilepaskan.

"Jungwoo-ah, apakah kau hendak ke toilet juga?" celetuk Jaehyun dengan suara bangun tidur, memecahkan keseruan Doyoung dan Jungwoo.

Mood ketiga kompak tengah sangat baik. Mengingat sebelum hendak melakukan penerbangan, father dan mother bilang apabila kian tak sabar melihat ketiganya. Ah, mereka juga jadi dengan si bungsu yang bak aci apabila menurut ketiganya.

"Kemarilah sebentar kalian," perintah Doyoung menarik kedua adiknya ke tempat, dia perkirakan tak diawasi keempat member lain.

"Ada apa, Hyung?"

"Kenapa, Hyung?"

Doyoung mengintip di balik tirai sebelum menjelaskan maksud menarik kedua adiknya.

"Apakah Yuta, Taeyong, atau Johnny tadi mengawasimu, Jae?"

Jae menggelengkan kepala. Belum hingga satu menit, gelengan kepala berubah menjadi anggukan kepala.

"Kan Hyung! Apa Jungwoo bilang pasti member lain mencurigai kita!  Bagaimana bila mereka nekat mencari tahu dengan segala cara? Bagaimana bila ketahuan? Bagaimana bila kita memengaruhi Rafathar dan father mother?"

Doyoung melemparkan ancaman melalui pelototan matanya. Jaehyun segera menutup mulut Jungwoo, disusul dengan Doyoung bertopang di atas tangan Jaehyun.

"Jung, jangan sampai semua terkuak dalam sedetik sebelum tiba di Jakarta karena pekikanmu mengerti?"

Jungwoo mengangguk patah-patah. Dia bernafas lega karena tak merasakan asinnya tangan Jaehyun.

"Lantas bagaimana Jae?"

"Tenang saja Hyung karena pelindung handphone-ku gelap. Sehingga mau Taeyong, Yuta, dan Johnny hendak mengintip dengan posisi bagaimanapun tak akan bisa."

Doyoung menghela nafas lega. Syukurlah apabila kedua adik beserta dirinya, hari ini kembali aman dari kecurigaan member kian terasa jelas. Ntah bagaimana awalnya hingga setiba mereka kembali di dorm sehabis jadwal solo padat, kecurigaan para member tampak kian jelas.

"Aku tak ingin curiga tetapi pembahasan kalian kian memperjelas kecurigaan kami semua Doyoung-ie, Jaehyun-ie, Jungwoo-ya."

Oh iya lupa bilang. Tanggal 27 MDISI balik update ya. Untuk judul ceritaku yang lain bisa gulir aja di IG @itsmeaquarius_girl

Father and Mother (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang