.
.
.
.
.
Rain menatap ke arah Noah yang masih terlelap di ranjang nya, masih pukul lima sebenarnya tapi Rain sudah selesai mandi dan membereskan tempat tidur nya.Sudah seminggu ini Rain menjadi orang pertama yang bangun dan mulai membereskan rumah mereka, tidak sekali dua kali Resta memarahinya karena memang sudah ada orang yang di minta Bian untuk datang dan membersihkan rumah mereka saat pagi hari.
Tapi kembali lagi Rain sebelumnya sudah terbiasa dengan itu, bahkan terkadang Rain menyelesaikan semuanya tanpa kata.
"Pagi Rain." Rain yang sedang berdiri di depan kulkas langsung menoleh dan tersenyum tipis pada Resta yang baru masuk ke dapur.
"Pagi."
"Aku udah masak nasi, tinggal masak lauk nya." Resta mengangguk, dia sedikit paham jika Rain memang terbiasa melakukan sesuatu tanpa bicara.
"Rain, buat sarapan nasi goreng aja gak apa?" Rain yang sudah mengambil roti langsung menoleh.
"Boleh, terserah kamu aja." Resta mengangguk dan mulai mengeluarkan udang, telur dan sayur dari dalam kulkas.
Resta menatap lekat pada Rain yang sudah mulai membuat roti bakar untuk Axel, karena anak itu tidak suka sarapan dengan nasi.
"Rain, habis buat roti bakar tolong bangunin yang lain ya." Rain mengangguk.
"Iya."
"Oh Resta, kayak nya kita nanti harus belanja, beberapa bahan makanan juga persediaan kita sudah habis." Resta mengangguk.
"Iya, nanti bantu list apa aja yang perlu di beli ya. Tanyain juga yang lain mau nitip apa?" Rain kembali mengangguk.
"Pagi bang Resta, bang Rain." Kedua anak tertua itu menoleh dan tersenyum.
"Pagi Bagas."
"Pagi."
"Bang Rain, biar aku yang bangunin yang lain. Abang disini aja." Rain mengangguk, tidak ada salahnya menuruti permintaan Bagas.
"Kamu nanti mau ikut belanja gak?" Rain menggeleng.
"Aku gak bisa, tapi nanti biar aku minta Kendra buat ikut kamu." Resta mengernyit tapi tidak bertanya. Pemuda tinggi itu sibuk membereskan sampah potongan sayur dan kulit udang.
Sret
"WAAAAAA!!!" Rain terkejut saat Resta tiba-tiba berteriak. Bahkan teriakan Resta membuat Bagas dan anak yang ada di lantai dua bergegas turun.
"Ada apa bang?" Rain melihat Aidan menghampiri mereka dengan wajah mengantuk, begitu juga Axel.
"Resta kenapa?" Rain beralih menatap Resta yang bersembunyi di balik badan nya, beruntung Resta hanya menyentuh ujung pakaian Rain saat ini.
"Ada kecoak." Rain mengerjap saat mendengar bisikan Resta. Pemuda itu memandang tempat sampah yang di tunjuk oleh Resta.
"Bang, ada apa?" Rain mengkode Bagas untuk menenangkan Resta, sedangkan dirinya sendiri memilih mendekati tempat sampah yang ada di dapur.
Rain memang melihat dua kecoak ada di dalam plastik sampah yang terpasang disana, dengan cepat pemuda itu segera mengikat plastik sampah itu dan membawa sampah itu keluar rumah.
"Bang Resta kenapa teriak?" Resta merasa bersalah saat melihat wajah-wajah mengantuk adik-adiknya.
"Maaf ya gue bikin kalian kaget, ada kecoak tadi." Mendengar kata kecoak, Noah yang sebelumnya hampir kembali terpejam langsung membuka matanya lebar-lebar.
"Dimana kecoak nya bang?!" Bagas menghela nafas dan menggeleng, dia sangat tau jika kembarannya itu juga takut pada kecoak.
"Tadi di tempat sampah." Noah menghela nafas lega karena tau sampah nya sudah di buang oleh Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grantha
FanfictionKita memang beda ibu tetapi satu ayah. Beda sifat dan beda karakter juga, mungkin masa lalu kita ada yang kelam ada juga yang bahagia. Atas dasar perintah dari Ayah kami semua dipertemukan di kota Solo yang indah. Mungkin diantara kami ada yang meny...