.
.
.
.
.
Salma terkejut saat melihat mobil milik Rain masuk kehalaman rumah nya, apa lagi saat melihat Gala turun dari mobil dengan pakaian basah."Gala." Gala langsung memeluk Salma, karena tanpa bertanya pun Salma tau jika Gala baru saja dari kampus. Selama ini Gala selalu seperti ini jika dia pergi ke kampus.
"Mama." Salma mengelus kepala Gala saat mendengar panggilan lirih putranya itu.
"Resta, Rain, ayo masuk dulu, istirahat dulu ya." Resta dan Rain tersenyum mendengar ucapan Salma.
"Iya ma, terima kasih." Resta membalas ucapan Salma dan ikut masuk kedalam rumah, sedangkan Rain hanya diam dan mengikuti langkah Resta.
"Gala, ganti baju dulu ya, basah itu baju nya." Gala mengangguk dan segera berlari ke kamarnya setelah Salma melepas pelukannya.
"Makasih udah mau nganter Gala ke kampus ya, padahal kan jauh bang." Rain dan Reshan hanya tersenyum.
"Rain yang bawa mobil kok ma, soalnya dia kan hafal rute nya." Salma mengangguk paham.
"Mama buatin minum dulu ya, habis itu makan siang bareng, belum makan kan?" Resta menggeleng.
"Gak usah repot-repot ma." Salma tersenyum lembut saat Resta menolak halus.
"Gak usah sungkan Resta, Rain, kan mama Salma juga mama kalian, jadi tunggu disini ya." Resta hanya bisa menghela nafas saat Salma sudah meninggalkan mereka ke dapur.
"Rain." Rain menoleh pada Resta saat mendengar namanya di panggil.
"Kenapa?"
"Gue sungkan sama mama Salma, beneran deh." Rain tersenyum tipis.
"Kamu kira aku gak sungkan? Aku juga sungkan, tapi gak bisa ngomong nya." Saat Rain selesai mengatakan hal itu, Salma kembali dengan tiga gelas minuman di atas nampan.
"Ini minum dulu, maaf ya mama sengaja gak bikinin es buat kalian, semalem hujan jadi pasti dingin." Resta dan Rain tersenyum.
"Gak apa ma, makasih banyak."
Tak lama Gala kembali bergabung bersama mereka, pakaian pemuda itu sudah berganti. Sepertinya Gala sekalian mandi dulu tadi.
"Nah, Gala sudah selesai, ayo makan siang dulu."
.
.
.
.
.
"Ma, bang Rain sama bang Resta tadi nolongin Gala." Gala memutuskan bercerita pada sang mama saat Resta dan Rain sedang istirahat, tentu saja atas paksaan Salma."Mereka baik kan sama Gala?" Gala mengangguk.
"Mereka baik, Gala punya dua abang yang baik." Salma tersenyum saat mendengar ucapan Gala.
"Gala bisa kok percaya sama mereka, mereka gak akan khianati Gala." Gala menunduk saat mendengar sang mama berbicara seperti itu.
"Gala takut ma, Gala takut kalau seperti dulu." Salma mengelus punggung sang putra.
"Gala, selama di solo, Gala pernah lihat bang Resta atau bang Rain marah gak?" Gala menggeleng.
"Mereka gak pernah marah ma, bahkan bang Rain juga gak pernah marahin Axel meskipun Axel selalu jahilin bang Rain." Salma mengernyit saat Gala mulai bercerita.
"Axel ngejahilin bang Rain?" Gala mengangguk.
"Dari awal Axel keliatan kayak gak suka sama bang Rain ma, Axel selalu ngehina bang Rain bahkan bikin Kendra marah karena hal itu." Salma terdiam, selama ini Gala jarang bercerita tentang sesuatu, tapi kali ini dia bahkan menceritakan bagaimana tingkah saudara-saudaranya.
"Kendra baik sama kamu?" Gala mengangguk.
"Kendra baik, sama kayak bang Rain. Gala sekamar sama Kendra, dia sering bantuin Gala kalau Gala kesulitan sama tugas." Salma tersenyum, sepertinya Milia berhasil mendidik kedua putranya menjadi anak yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grantha
FanfictionKita memang beda ibu tetapi satu ayah. Beda sifat dan beda karakter juga, mungkin masa lalu kita ada yang kelam ada juga yang bahagia. Atas dasar perintah dari Ayah kami semua dipertemukan di kota Solo yang indah. Mungkin diantara kami ada yang meny...