17. Axel lagi

1.1K 176 11
                                    


.
.
.
.
.
Axel mengepalkan tangannya saat Bagas melewatinya begitu saja, padahal biasanya pemuda tinggi itu akan menyapanya. Bukan hanya Bagas, bahkan Gala pun melakukan hal yang sama.

"Kamu ngapain berdiri di sini, sana duduk di kursi." Axel menunduk saat menyadari kehadiran Resta di belakang nya.

"Mereka masih marah sama aku bang." Resta menghela nafas panjang, jika saja dia tidak ingat ucapan Rain kemarin, tentu saja Resta akan meneriakkan bahwa dia juga marah.

"Udah sana duduk, terus sarapan." Axel mengangguk dan langsung duduk di sebelah Aidan yang tengah mengobrol dengan Gala.

"Cepet sarapan, yang ada kelas online pagi nanti siapa aja?" Gala, Bagas dan Aidan mengangkat tangannya.

"Yang piket hari ini siapa?" Axel mengangkat tangannya, dia mendapat jatah mencuci piring hari ini.

"Oke kalau gitu nanti sehabis sarapan langsung taruh di wastafel aja." Yang lain mengangguk saat mendengar ucapan Resta.

"Bang Resta, bang Rain, nanti malem aku sama Gala mau keluar ya." Resta mengernyitkan dahi saat mendengar ucapan Kendra.

"Mau kemana?"

"Ada event di deket alun-alun bang, aku sama Gala mau lihat bang, boleh?" Resta melirik Rain untuk meminta pendapat.

"Boleh, asal hati-hati Ken, jagain Gala." Kendra langsung mengangguk semangat saat mendapat izin dari Rain.

"Jangan pulang terlalu malam, lebih dari jam sebelas, pintu gue kunci, kalian tidur di luar." Baik Kendra maupun Gala langsung mengangguk, agak serem ya mendengar ancaman Resta.

"Yang lain gak ada yang mau ikut?" Bagas, Noah, Aidan menggeleng, namun sepertinya berbeda dengan Axel.

"Gala pergi sama aku ae, gak usah sama dia." Gala terdiam dan menatap ke arah Axel.

"Gak usah cari gara-gara yo, aku ket mau meneng loh!" Gala langsung menyentuh lengan Kendra saat tau nada suara Kendra meninggi.

"Kalau kamu mau ikut kita pergi bertiga aja, tapi aku gak mau liat kamu sama Kendra berantem." Axel membuang wajah nya.

"Ogah banget pergi bareng dia." Kendra yang mendengar itu tentu saja langsung kesal.

"Seng mau pergi sama kamu iku ya siapa?!"
.
.
.
.
.
Rain menghabiskan waktu siang nya dengan duduk di gazebo belakang sendirian, dia sedang mengerjakan pekerjaan nya sebelum akhirnya harus dia kirim.

Tidak ada yang berani mengganggu nya, kecuali satu orang, Axel. Sejak tadi pemuda itu terus memperhatikan Rain dengan lekat, seperti nya Axel kembali memiliki niat untuk menjahili Rain.

"Sayang gue gak nemu cicak hari ini!" Axel berdecak saat tidak menemukan hal yang bisa membuat Rain takut.

"Oh bukannya dia gak bisa di sentuh ya?" Axel tersenyum senang saat mengingat hal itu, terutama saat melihat Rain berjalan ke arah rumah.

Axel bergumam sambil menunggu Rain di balik pintu, Axel bahkan tidak sadar jika Noah memperhatikan segala tingkah nya dan mendengar semua gumaman nya.

Noah tidak mau menegur Axel karena dia pasti akan emosi, jadi Noah dengan cepat naik ke lantai dua untuk memanggil Kendra. Lebih baik Kendra yang memarahi Axel dibanding dirinya.

Cklek

Tap

Tap

Rain langsung mematung saat merasakan dua tepukan di pundak nya, pemuda itu bahkan langsung gemetar dan itu membuat Axel tersenyum senang.

GranthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang