.
.
.
.
.
Setelah kepulangan Mama Lily dan juga bunda Fatma, suasana rumah sudah kembali seperti semula, bedanya sekarang tidak ada lagi Axel yang jahil.Rain juga lebih sering membantu Resta mengecek laporan nya karena pekerjaannya sudah selesai, sedikit banyak Rain akan mulai terjun bersama Resta meskipun hanya dari rumah.
Hari ini adalah hari terakhir hukuman Noah dan Axel, saat ini Resta dan Aidan sedang mengawasi Axel di depan, sedangkan Rain dan Bagas sedang mengawasi Noah di belakang.
Kenapa mereka perlu diawasi? Karena kalau tidak begitu mereka akan melewatkan banyak spot yang seharusnya mereka bersihkan.
"Bang Hujan, udah selesai nih." Rain mengangguk saat melihat pekerjaan Noah sudah selesai dan membuat pemuda itu bisa bersantai.
"Ya udah, buang ke depan sekalian sampahnya, nanti kalau di timbun di sini ada kecoak nya." Noah langsung begidik ngeri membayangkan jika dia harus berurusan dengan kecoak.
"Hih, iya deh, habis ini langsung gue buang ke depan bang." Rain mengangguk dan memilih untuk masuk kedalam rumah.
"Nah gitu pinter, setelah ini jangan main tangan lagi." Noah hanya mengedikan bahunya sebelum berlalu sambil membawa sampah daun ke tempat sampah depan.
Bagas yang melihat itu hanya bisa mengulas senyum tipis, karena dia terlalu hafal dengan tingkah adik kembar beda bulan nya itu.
"Bagas, makan siang mau sama apa?" Bagas sedikit terkejut saat pundaknya tiba-tiba di tepuk oleh Resta.
"Ah bang Resta ngagetin aja." Resta tertawa kecil mendengar hal itu.
"Maaf maaf, jadi mau makan siang sama apa?" Bagas terlihat berpikir sejenak.
"Mau masak?" Resta mengangguk.
"Mending beli aja deh bang, gue liat lo capek gitu. Kita order ayam geprek aja, sekalian sama es cincau." Resta terkekeh mendengar jawaban Bagas.
"Ya udah, sana tawarin yang lain. Kalau mereka mau ya kita pesen aja."
.
.
.
.
.
Sesuai persetujuan anak-anak yang lain, akhirnya Resta memesankan ayam geprek juga es cincau untuk makan siang mereka.Beruntung nya tidak ada yang pemilih soal makanan, kecuali Rain yang harus menghindari segala jenis makanan yang mengandung kacang.
"Bang, habis makan nonton yuk." Semua langsung menoleh pada Kendra yang tiba-tiba mengajak mereka untuk nonton.
"Nonton apa?" Kendra menggelengkan kepalanya.
"Gak tau, aku ngajakin kan karena aku bingung mau nonton apa." Kendra memasang wajah melas dihadapan semua kakak juga adiknya.
"Nonton harry potter aja gimana?" Disaat semua mengangguk setuju atas usulan Bagas, Noah justru mencibir.
"Harry potter terus deh." Bagas mengabaikan protesan Noah, sudah biasa menurutnya.
"Biarin napa, kok lo yang protes sih." Noah memilih tidak menjawab dan justru kembali fokus pada makanannya.
"Ya udah nanti habis makan kita nonton harry potter, gak ada yang punya kelas kan?" Enam orang menggeleng sebagai jawaban pertanyaan Resta.
"Ya udah, sekarang makan dulu."
Di saat yang lain sibuk memakan makanannya, Axel terus memperhatikan Rain yang justru sibuk menatap ponselnya dengan ekspresi bingung bercampur takut.
"Kalian nonton aja, maaf aku gak bisa ikut, aku harus ngecek kerjaan." Tanpa menunggu respon yang lain Rain sudah beranjak pergi dari sana.
"Bang Rain kenapa? Gak biasanya kayak gitu." Kendra jelas bingung dengan tingkah Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grantha
FanfictionKita memang beda ibu tetapi satu ayah. Beda sifat dan beda karakter juga, mungkin masa lalu kita ada yang kelam ada juga yang bahagia. Atas dasar perintah dari Ayah kami semua dipertemukan di kota Solo yang indah. Mungkin diantara kami ada yang meny...