Alvaro terus sibuk membereskan sisa donatnya, tak memperdulikan ocehan Aldo Vincent Gabriel. Aldo yang di cuekin, segera mencekal lengan Alvaro, yang ingin memasukkan tempat donat terakhir nya ke dalam plastik besar. Tanpa di duga Alvaro, Aldo merebut tempat donat itu, dan menumpahkan nya.
Alvaro yang melihat itu, ingin rasanya memukul wajah Aldo. Namun, nasehat Bunda nya dulu, terngiang giang di pikiran nya.
"Jika Anak Bunda ini, dihina oleh orang lain, dengan lisannya. Cukup, Al dengarkan atau tutup telinga Al ya. Namun, jika orang itu menghina Al dengan bermain tangan baru Al melawan ya."
"Rasain tu, anak haram. Emang enak donat nya jatuh," sarkas Aldo. Dengan senyum smirk nya.
Alvaro tak mau ambil pusing, segera dia mengambil plastik kecil. di dalam tas sandangnya, yang berwarna hitam. Kemudian, ia mengambil donat-donat yang jatuh itu dan memasukkannya ke plastik tersebut.
Aldo yang melihat itu, mengangkat kaki kiri nya, sebatas pinggang dan kemudian, belom sampai kaki kiri Aldo menyentuh tangan mungil Alvaro, suara bariton seseorang membuat Aldo mengurung kan niatnya.
"Apa apaan kamu Aldo, membully anak kecil. Seperti inikah, sifat seorang Aldo Vincent Gabriel?" Ucap Arden Imanuel Gabriel, kakak ke dua Aldo.
"Lo, yang apaan nganggu kesenangan orang aja," sahut Aldo datar. Menatap Alvaro yang sudah menaiki motor matic beat nya. Aldo segera ingin menghampiri Alvaro, tapi Arden langsung menahannya.
di saat Alvaro ingin menghidupkan start motor nya, mata Alvaro dan Arden bertemu sekilas. "Mata itu?" Batin Arden, yang melihat mata Alvaro seperti tidak asing. Sedangkan Alvaro, langsung memalingkan wajahnya ke depan, lalu setelah nya, pergi meninggalkan kakak beradik itu.
"Gara gara lo nih, mangsa gue hilang," cetus Aldo kesal. Tak lupa tatapan setajam Elang itu,mengarah ke Arden. Arden yang di tatap,tak memperdulikan nya, dan segera masuk ke dalam mobil. Aldo pun,jua ikut ke dalam mobil nya tadi.
🐻🐻🐻
Askara dan Nicholas dari tadi hanya mondar-mandir di depan rumah Alvaro, menunggu sang tuan rumah pulang.
"Kita susul aja yok, Al di tempat biasanya dia jualan. Nggak biasanya, Alvaro pulang larut begini," usul Askara ke Nicholas. Nicholas melihat jam di pergelangan tangan nya, yang jarum pendek menuju ke angka 11, dan itu artinya sekarang sudah jam 11 malam. Sedangkan Alvaro, biasa pulang dari jualan donat sekitaran jam 10.00 tepat.
" Ya udah yok, gue juga khawatir nih," balas Nicholas dengan nada cemas. Dari jarak beberapa meter, terdengar suara motor matic, mendekat ke arah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO LOUIS [END🐻]
Teen FictionCover by: pin Alvaro Louis. seorang lelaki tampan dan juga imut. Harus merasakan pahitnya dunia. di usianya, yang baru saja 15 tahun. Yang di mana anak-anak seusia Alvaro, masih sekolah di bangku 1 SMA. Alvaro malah berhenti sekolah, bertepatan deng...