Alvaro, hanya diam di ruang kelas, fokus dengan Ibu guru di depannya.
Begitupun dengan siswa XI."Wah,Anak haram ini sekolah lagi," perkataan orang yang menghadang, Alvaro di depan kelas tadi pagi. Masih saja terpikir oleh Alvaro. Karena, orang yang mengkatai Alvaro, mereka tidak lain adalah teman Aldo sendiri.
"Apa,dodol itu ya. Yang nyuruh mereka?" Batin Alvaro."Al, lo kenapa?" bisik Askara pelan. Yang duduk bersebelahan di samping Alvaro. sedangkan Nicholas duduk di belakang mereka berdua.
Alvaro pun, menoleh ke arah Askara,dan hanya gelengan yang Askara dapatkan dari Alvaro."Ingat! Lo belom jawab pertanyaan kita tadi."
"Iya,ya," jawab Alvaro singkat
45menit pun berlalu,bell istirahat berbunyi nyaring. Semua murid,pergi meninggalkan kelas masing-masing, dan pergi menuju ke kantin.
Tinggal lah, Alvaro, Askara dan Nicholas di dalam kelas. "Al, lo kemana aja, sih? Lo tahu, nggak? Kita nyariin lo Al," ujar Askara.
"Pulang sekolah nanti gue jelasin, sekarang bukan waktu nya. Mendingan kita ke kantin yok, gue Pengen makan mie ayam pedas," balas Alvaro. Kemudian,pergi menuju kantin. Askara dan Nicholas saling tatapan "ya, udah ikutin aja," ucap Nicholas.
Di ambang pintu,Rafael memberikan bekal kepada Alvaro. Askara dan Nicholas yang melihat itu,semakin di buat bingung. 'kenapa Rafael memberikan bekal ke Alvaro, apakah mereka berdua sudah bertemu,Apa yang lain.' pertanyaan pertanyaan itu,terus memenuhi pikiran Askara dan Nicholas. Mereka berdua tahu,siapa Rafael itu.
Alvaro menoleh kebelakang,dengan bekal di tangannya, "kalian ngapain masih duduk aja di situ. Ke kantin nggak?"
Nicholas menggangukan kepalanya, "iya."
Setelah itu mereka bertiga pergi ke kantin, Aldo pun juga pergi ke kantin mengikuti Alvaro dari belakang. Namun, dari jarak sedikit jauh.
Di belakang sekolah,Raja Xellencan dan dua temannya sedang duduk di kursi kayu, sedang memikirkan sesuatu rencana.
"Kenapa ya? si Aldo nyuruh kita buat berhenti membully?" heran si Raja. Dengan sebatang rokok,di sela jemari kirinya.
"Nggak tahu juga,ya! eh, gimana pulang sekolah nanti, untuk yang terakhir kita bully dia!" usul teman yang di samping Raja.
"Ide,yang sangat cemerlang."
.
.
.Waktu terus berjalan,tak terasa sekarang waktunya pulang sekolah. Alvaro dan ke dua sahabatnya sedang berada di rooftop sekolah.
"Jadi?" tanya Nicholas. Seakan tidak percaya bahwa Alvaro anak Arkan. Ya, Alvaro sudah menjelaskan ke Askara dan Nicholas alasan Alvaro hilang beberapa hari kemaren.
"Ya,gue anak kandung pak tua itu, Ingat! Jangan sampai ada yang tahu."
"Yoi, sekarang sudah jelas. Mendingan kita pulang aja yok," ajak Askara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO LOUIS [END🐻]
Teen FictionCover by: pin Alvaro Louis. seorang lelaki tampan dan juga imut. Harus merasakan pahitnya dunia. di usianya, yang baru saja 15 tahun. Yang di mana anak-anak seusia Alvaro, masih sekolah di bangku 1 SMA. Alvaro malah berhenti sekolah, bertepatan deng...