Happy Reading Luv❤️
Alvaro sibuk melihat ke kanan dan ke kiri, mengamati keadaan mall siang ini yang sangat rame. Para pengunjung Mall, menjadi tidak Fokus menatap penuh ke Alvaro, dan 3 Kakak nya Alvaro begitu juga anak - anak Agra. Posisi mereka sekarang, di samping kiri Axel,Arden dan Aldo. Sedangkan,di samping kanan Adit,Aldi dan Aslan. Alvaro? Alvaro di tengah mereka berenam.
"Mereka kenapa sih? Kok ngeliatin kita begitu banget," gerutu Alvaro kesal.
Kakak dan Abang Alvaro,tak menghiraukan gerutuan baby bear itu, mereka tetap berjalan santai, menuju Playground.
"Itu siapa ya? Gemes Banget.
"Iya,gemes banget.pengen deh bawa pulang
"Yang kecil itu, seperti baby bear. Astaga, dia manusia atau bukan ya? Gemes banget.
Ucap para ibu-ibu,yang melihat rombongan Alvaro memasuki Playground, mereka mana berani berucap langsung di depannya. Apa lagi, bodyguard yang senantiasa berjalan di belakang tuan muda nya itu.
***
Arkan menatap tajam ke arah Agra, yang di tatap hanya tersenyum tipis.
Agra tetap duduk dengan santai nya, di kursi kerja Arkan."Buat apa ke sini? Pergilah aku tak ingin berdebat." Arkan beranjak keluar dari ruang kerjanya,tapi terhenti ucapan Agra.
"Aku ingin kau melupakan masa lalu."
Arkan yang mendengar itu, mengengam ke dua tangan nya, bahkan urat urat leher Arkan terlihat. Setelah nya, tanpa aba aba Arkan langsung memukul telak wajah Agra tak peduli Agra adalah kakaknya.
"MELUPAKAN MASA LALU,ENAK SEKALI MULUT MU ITU BERUCAP," teriak Arkan.
Lalu kemudian, Arkan mencekik leher Agra, membuat sang empu susah untuk bernafas.
"Le-pas Ar- kan." Agra berusaha untuk melepaskan cekikan Arkan. Namun apa daya,Arkan sekarang sedang di penuhi emosi.
"Kenapa? Bukankah sudah ku bilang dulu. Jangan pernah kembali. Lalu,apa ini! Kau kembali dengan membawa wanita iblis itu, hah." Arkan masih saja mencekik leher Agra.
"ARKAN LEPAS." Sarah masuk ke dalam ruang kerja Arkan dan melerai anak anaknya.
Arkan pun melepaskan cekikan nya,Agra yang sudah merasa terlepas
dari cekikan Arkan meraup rakus oksigen."Apa apaan ini Arkan, kau ingin membunuh kakak mu sendiri? Mommy tahu kau marah, karena Agra ingkar dengan janjinya. tapi apa seperti kau bersikap?," Tutur Sarah, sambil membantu Agra untuk duduk.
"Mommy tidak tahu bagaimana perasaan Arkan my, Arkan kehilangan istri yang sangat Arkan cintai my. Alya pergi my, pergi untuk selamanya dan itu karena wanita iblis yang berstatus istri kak Agra." Arkan terduduk lemas, dengan Air mata yang mulai keluar dari mata hazel nya. Tapi segera Arkan hapus.
Agra dan Sarah melihat kerapuhan Arkan, mendadak jantung nya seperti di tusuk beribu ribu pisau. Arkan anak yang sangat keras kepala,arogan dan menang sendiri. Lalu Sarah mendekati Arkan,dan menangkap pipi datar Arkan.
"Mommy ngerti perasaan mu Arkan,tapi mau Sampai kapan kamu harus hidup dengan masa lalu? Pelan pelan kamu pasti bisa, sekarang Alvaro ada di kehidupan kita. Alice juga menyesali perbuatannya, lalu apa Arkan. Kakak mu benar, lupakan masa lalu,kita buka lembaran baru,"
Ujar Sarah panjang lebar.Arkan hanya menggeleng kepala nya pelan, tanda tidak bisa, "Arkan nggak bisa my, kecuali Alice pergi dari dunia ini juga, seperti Alya."
"Jangan harap, aku akan menjaga istri ku," balas Agra cepat.
"Kalau begitu jangan kau dekati putra bungsu ku, seujung kuku pun." Setelahnya, Arkan bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruang kerja.
***
Alvaro asyik memakan eskrim rasa vanilla, di sebuah resto yang ad di mall. Puas bermain tadi, mereka bertujuh berinisiatif untuk mengisi dulu perut nya sebelum kembali ke mansion. Namun, alih alih pesan makanan, bocah nakal kelebihan imunisasi itu malah memsan es krim yang awalnya ditolak mentah-mentah oleh mereka. Ya,bukan Alvaro Louis Gabriel namanya kalau ngak dapatkan apa yang ia mau.
"Dasar bocah, nanti Abang bilang ke Daddy." Cetus Aslan. Sambil sekali-sekali tangannya menghapus sisa sisa eskrim Alvaro.
"Tahu nih, katanya sudah besar. Tapi makan masih saja berlepotan," sindir Aldo.
Axel,Arden, Adit dan Aldi hanya memandangi mereka. Tanpa mau menengehai.
"Biarin, bilang aja dodol mau." Alvaro menatap tajam Aldo.
"Mana ada kakak mau? Kakak nggak suka,Kaka sudah besar," jawab Aldo.
Mendengar ucapan Aldo, spontan tangan mungil Alvaro mengambil stick eskrim nya yang sudah habis, untuk ia lemparkan ke kening Aldo.
Tuk
"Yeee, beraninya pakai senjata." Aldo mengusap ngusap keningnya yang terkena stick eskrim Alvaro.
"Seharusnya adek lempar pakai sepatu tadi dek," timpal Aslan, mengadu domba Aldo dan Alvaro.
"Iya, ya! Tunggu." Alvaro ingin melepaskan sepatu putihnya,tapi Axel langsung menahannya.
"Tak perlu,lebih baik kita pulang," ajak Axel.
Huhfth
"Untuk hari ini selamat lo dodol."
Alvaro bangkit dari duduknya,tapi di saat Alvaro sudah berdiri Alvaro meremas dada nya, yang terasa sakit."Argh," teriak Alvaro
Mereka yang mendengar teriak Alvaro langsung mendekati Alvaro.
"Dek, tarik napas pelan pelan." Arden mengelus pelan dada nya Alvaro.
Alvaro mengikuti instruksi Arden,tapi Alvaro tidak bisa dan kegelapan merenggut kesadaran nya.
"ALVARO," teriak mereka berenam. Lalu dengan segera Aldi mengendong Alvaro ala bridal style menuju ke rumah sakit.
TBC.
.
.
.Aku revisi dikit 🤭😁,
Jangan lupa voment ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO LOUIS [END🐻]
Teen FictionCover by: pin Alvaro Louis. seorang lelaki tampan dan juga imut. Harus merasakan pahitnya dunia. di usianya, yang baru saja 15 tahun. Yang di mana anak-anak seusia Alvaro, masih sekolah di bangku 1 SMA. Alvaro malah berhenti sekolah, bertepatan deng...