63. Mimpi Buruk

1.9K 44 1
                                    




Sadis pake banget
Sedih pake banget



02.45,

Haechan tengah tertidur lelap sembari sesekali mengelus perutnya yang besar. Kedua kakinya bahkan menimpa dada dan perut sang suami,

Mark tak merasa terganggu karena ia memaklumi bahwa Haechan pun kesulitan untuk sekedar memejamkan mata, bayi mereka akan sangat aktif menjelang jam istirahat.

"Hmm.. Mark, i love you" Gumam Haechan. Mark menyipitkan matanya melihat Haechan yang rupanya tengah mengigau hanya bisa tersenyum dan menjawab,

"I love you more, Haechan" Bisiknya.

"Apa? Kamu udah gak sayang sama aku? Hah?" Mark terkejut saat Haechan tiba-tiba berteriak seperti itu. Pasti bayi didalam perut istrinya itu juga terkejut. Mark bangkit menenangkan Haechan sembari mengelus pelan perut besar istrinya.

Haechan sedang bermimpi,

"Sayang, aku cinta sama kamu.." Ujar Mark membujuk. Haechan membuang mukanya. Ia muak dengan omong kosong yang Mark lontarkan dari mulutnya.

"Gak mau! Kamu gak sayang aku, Mark! Kamu gak sayang aku semenjak aku hamil gede yang isinya anak kamu! Aku capek! Aku mau buang anak ini!" Final Haechan.

Mark yang terkejut saat Haechan dengan teganya berkata seperti itu, buru-buru menahan lengan Haechan untuk menenangkan dan membicarakannya baik-baik, tetapi Haechan menepisnya lalu pergi menuju toilet.

"Haechan!" Teriak Mark marah sekaligus kecewa.

"KAU SIALAN!" Teriak Haechan tak kalah kencang dan emosi.

BRAK!

Haechan membanting pintu bilik toilet itu dan duduk menangis diatas toilet yang ditutup.

Tak terasa langit mulai gelap diluar sana, Haechan yang berniat sungguh-sungguh untuk membuang bayinya menunggu semua murid pergi dari sekolah. Menunggu sekolah itu sepi dan kosong.

Sedangkan Mark mencoba membiarkan Haechan meluapkan amarahnya sendiri.

•••

Keesokan paginya, Haechan terbangun dengan rasa kram perut yang sangat menyiksanya. Perutnya terasa dicabik-cabik dari dalam, terasa begitu membuatnya mual dan dirinya nyaris tak sadarkan diri.

"Huekk! Uhuk uhuk, huekk!!" Haechan menyeka sudut bibirnya dan bangkit berdiri. Dengan segera ia membuka seluruh pakaiannya, membiarkannya basah menyerap air di lantai toilet yang basah itu.

Malam harinya Haechan terbangun, rasa sakit dan menyiksa itu kembali datang lebih kuat dari yang sebelumnya.

Tetapi disaat yang bersamaan, Haechan tiba-tiba ingin memasukkan sesuatu ke dalam lubangnya. Ia sungguh kepalang 'ingin' sebelum dirinya mengeluarkan bayinya itu.

"Ouhh aku inginn enghh.." Haechan mencari benda lonjong diluar bilik toilet, dirinya hanya menemukan sebuah botol dengan diameter 6 cm dan panjang hampir 15 cm.

Haechan membawanya masuk kedalam bilik dan berjongkok diatasnya, bagaimanapun juga ia ingin hasratnya terpenuhi walaupun hanya dengan botol plastik.

"Ohhh.. Eummhhahh.. Ohh goodhh.. Hnghh!" Haechan menaik-turunkan pantatnya perlahan menikmati botol plastik dalam lubangnya. Dan saat dia mencoba untuk menghentaknya kencang tiba-tiba air merembes keluar bersamaan dengan darah segar yang mengalir dari dalam sana.

(Just) Endure and Hurt II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang