⚠⚠⚠
(2)
update lebih awal karena Cha udah gak sabar. oke sip.
hati-hati ya, ada adegan yang bikin kalian gak nyaman. jangan dipaksain. okayy :)))
warn: 2114 words
🔞🔞🔞
•••
⚠
1
2
3
⚠
Haechan merasakan perutnya melilit. Ia ingin buang air besar, tetapi tak mungkin bukan jika dirinya harus membuang kotoran itu dipojok ruangan. Iya kan?
Menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan akhirnya Haechan menemukan kotak pasir tak jauh dari sudut ruangan. Ia pun berjongkok diatas kotak pasir itu. Layaknya seekor kucing yang sedang buang air, Haechan pasrah saat melihat seseorang membawa nampan berisi makanan memasuki kamarnya tanpa permisi.
"Kau sedang buang air besar?" Tanyanya. Haechan mengangguk dengan wajah yang memerah. Antara ia sulit mengeluarkannya atau dirinya malu dilihat orang lain.
"Hnghh.. Maafkan aku.. Keluar lah cepat, aku malu!" Pria tinggi itu pun segera keluar dari kamar, Haechan pun dengan leluasa mengeluarkan kotorannya diatas pasir itu. Setelah selesai Haechan menguburnya lalu menyobekkan kertas dari sebuah buku tak jauh dari jangkauannya dan membersihkan anusnya.
(maaf pisan sumpah)
•••
"Aku tak tahu didalam ada kotak pasir" Ujar si pria tinggi pada pria lainnya.
"Kotak pasir? Di dalam ada kucing?" Tanyanya.
"Iya, kucing besar yang sedang hamil besar" Jawabnya sekenanya. Pria Macau itu pun tersedak.
"Dia buang air sana?!" Pekiknya. Pria Hongkong tersebut dengan cepat membekap mulut si pria Macau. Ia takut Mark akan mendengar itu.
"Diam, bodoh! Iya, dia buang air disana. Si keparat Mark memang benar-benar keterlaluan menurutku"
"Aku juga berpikir seperti itu. Sial, aku butuh air sekarang!"
•••
"Sudah melamunnya?" Haechan terkejut saat melihat Mark memasuki kamarnya. Dan siapa yang dibawa oleh kedua orang yang selalu menjaga kamarnya itu?
"AYAH!" Mata Haechan membola menatap sang ayah yang banyak berubah, tubuh yang kurus tak terurus, pipi yang tirus, juga ubannya yang mulai banyak.
Haechan merangkak mendekati kaki sang ayah, tetapi dengan cekatan Mark menahannya.
"Kau tak boleh menyentuh Ayahmu, bear. Atau ku bunuh Ayah mu ini didepan matamu sekarang juga" Bisik Mark memberi ancaman. Haechan yang masih syok hanya bisa mengangguk menuruti perintah Mark. Setidaknya ia bisa melihat keadaan Ayahnya, walaupun yang ia temui hampir sekarat seperti ini.
Haechan hanya bisa menahan tangis melihat tubuh lemah Ayah nya diseret dengan tak manusiawi oleh kedua orang yang membawanya itu.
"Waktunya habis, tuan Seo. Saatnya kau berikan perusahaan milikmu kepadaku sekarang juga" Johnny menatap mata Mark dengan kilatan marah dan kebencian. Dengan tenaga yang tersisa Johnny menonjok wajah itu hingga Mark tersungkur.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Just) Endure and Hurt II ✓
FanficBOOK I >>> Just Torment and Leave BOOK II <<< [MARKHYUCK MPREG] : END. 🔞🔞🔞 ⚠⚠⚠ warn: bxb mpreg birth sex 18-21 oneshot-twoshot CHAPTER 51-100 -!! 📌 Jika tidak suka dengan cerita dan alurnya, silahkan out tanpa meninggalkan komentar buruk di...