88. Patung lilin

2.2K 53 9
                                    




⚠⚠⚠


halo, cha up lebih awal:v
karena habis dari acara, jadi cha lumayan capek sekarang. jadi up nya lebih nyubuh
__________



ceklek

"Selamat pagi, babe" Haechan yang baru saja terbangun langsung menoleh ke arah suara. Mark datang membawakan makanan untuknya.

"Sudah siap?" Tanyanya. Haechan bingung apa konteksnya namun saat pria itu memamerkan sebuah tali dan lakban yang dibawanya membuat Haechan mengerti apa yang dimaksud dari pertanyaan si pria yang tadi dilontarkannya.

"Mas, kita sudah membicarakan ini. Aku.. Aku tak mau kehilangan mereka bagaimana pun caranya" Mohon Haechan. Namun Mark menulikan pendengarannya.

Tangannya mulai menalikan kaki dan tangan Haechan menghadap belakang, disusul merekatkan lakban hingga Haechan benar-benar tak bisa membuka kedua tangan dan kakinya.

"Tetapi aku sudah bilang bahwa itu bukan anakku, aku tak mau kau repot mengurus mereka. Aku lebih suka badanmu yang sexy dan pantat yang montok daripada badanmu yang seperti ini.

Lebih baik juga mereka mati bukan? Aku yang menghamilimu, dan aku juga yang mengatur berhak tidaknya mereka untuk hidup" Haechan menelan ludah mendengar pernyataan si pria.

"Aku tak mau kau lebih baik dari istriku. Aku lebih suka jika kau cantik dengan yang penuh dengan spermaku, bukan dengan bayi" Tambahnya.

"Kau lupa soal pengadopsian? Kenapa kau tak mengakui bahwa ini anakmu juga, Mas?" Tanya Haechan menahan tangisnya. Mark terkekeh.

"Jika itu anakku, istriku pasti lebih dulu merasakan mengandung bayi selama 9 bulan lamanya. Aku berselingkuh karena tak percaya istriku tak bisa mengandung anak-anakku" Jawab Mark.

•••

Flashback,

"Mas, aku hamil" Haechan menghampiri sang kekasih dengan memberikan sebuah testpack positif. Mark menepisnya kasar.

"Kenapa kau harus hamil? Mengapa tidak istriku saja yang hamil anakku? Mengapa harus kamu Kamu hanya selingkuhan ku, Haechan! KENAPA HARUS KAMU?!" Mark membentak Haechan hingga pria manis itu tersudutkan.

Haechan terdiam seribu bahasa mendengar apa yang baru saja Mark katakan.

Istrinya tak bisa hamil, dan dia sebagai selingkuhan mengapa dengan mudah mengandung anaknya.

"Mas.. Maafkan aku, aku.. Aku tidak bermaksud seperti itu.." Ujar Haechan berusaha membuat situasi membaik. Tetapi Mark tetap kesal dengan takdirnya yang main-main.

"Berikan anakmu untuk aku adopsi bersama istriku" Haechan menatap Mark tak percaya.

"Tidak mau. Ini tetap anakku, Mas. Jika sedari awal kau meminta tolong untuk hal menjadi ibu adopsi aku akan menerima. Namun, maaf untuk ini aku keberatan untuk memberikannya padamu" Haechan berusaha memberikan pengertian pada Mark agar tidak mengambil anaknya,  tetapi lagi-lagi Mark dengan emosinya yang tak terkontrol mulai mengancam Haechan.

"KAU HAMIL KARENA AKU MENYETUBUHI DIRIMU, JALANG!" Bentaknya kencang.

"Mereka tetap hakku untuk hidup bersama siapa!" Bentak Haechan tak kalah kencang.

(Just) Endure and Hurt II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang