73. Incest

2.5K 58 7
                                    


⚠⚠⚠


CHA UPDATE SIANG?! nanti malem cha up 2 chap lagi HEHE

btw penulisan incest tu gitu kan? yang berhubungan lebih sama darah daging sendiri.



---

Mark dan Haechan adalah saudara kandung. Keduanya memiliki orang tua yang sama, tinggal satu atap, dan hanya terpaut 3 tahun. Mark adalah kelas 3 SMA dan Haechan kelas 3 SMP.

Bahkan semua teman-teman baik Mark maupun Haechan tahu bahwa keduanya adalah saudara kandung yang memiliki satu darah mengalir yang sama karena lahir dari ibu yang sama.

---

Hingga suatu hari Mark mengajak Haechan untuk melakukan hubungan intim selagi kedua orang tua mereka bekerja. Haechan tentu ingin, ia sudah lama mengagumi sang kakak yang selalu ada untuknya.

Namun Mark terpancing nafsu akibat sang adik selalu memakai pakaian yang terbuka saat dirumah. Apalagi saat paha dalam dan pantat yang berisi itu terlihat mengundang tangannya untuk memukulnya hingga kemerahan.

Mark mengajak Haechan masuk ke kamarnya, baru saja Haechan akan berbaring tangan Mark langsung memukul kencang pantat Haechan. Hingga sang empu meringis menahan perih.

PLAK!

"Suruh siapa kamu pake baju kayak gini sih? Kamu gak tau ya kalo kakak tiap malem main solo ngebayangin pantat seksi kamu?!" Haechan lagi-lagi hampir menangis karena tubuhnya yang tengkurap ditahannya dengan tangan Mark agar tak bisa melepaskan diri.

Apalagi dengan sengajanya lutut kanan Mark menekan-nekan titik sensitif Haechan hingga tubuhnya terhentak-hentak kecil.

"Aduh.. Kak, sakit.." Mark terkekeh mendengarnya. Dengan sengaja, kali ini tangannya yang tak menahan tubuh Haechan membuka celana pendek itu dari belakang. Tentu Haechan memberontak tak mau.

"Kak! Jangan dibuka, please.. Aku gak mau kakk!" Mark menulikan telinganya. Dengan cepat ia menurunkan celana pendek itu beserta dalamannya. Terpampang jelaslah dua bongkahan putih nan lembut yang berada dihadapannya.

"Kakk!!" Marah Haechan sembari menahan tangisannya lagi. Mark tak peduli, dengan cepat Mark mengikat kedua tangan Haechan keatas dan mengikatnya pada sisi ranjang miliknya.

"Kamu gak bisa berontak, bagaimana pun juga kamu harus tanggung jawab sama sikap kamu selama ini!" Bentak Mark sembari meremas pantat Haechan kuat-kuat.

Haechan akhirnya menangis sembari terus memberontak, Mark yang kesal langsung memasukkan jari tengah dan telunjuknya kedalam lubang sempit itu.

Menurut Mark lubang Haechan benar-benar cocok untuk menjepit penis besarnya didalam sana. Teramat sangat sempit dan memiliki lubang yang kecil, bahkan ia yakin jika Haechan melahirkan anaknya nanti akan begitu kesulitan hingga mengalami patah tulang. Membayangkanya saja membuat Mark tertawa puas.

"Berhenti nangisnya! Kakak belum masukin punya kakak, kamu gak sabaran buat ngerasainnya ya? Kakak masukin sekarang tanpa pemanasan, okay? Ini permintaan kamu, jalang kecil" Mark membuka lubang kecil Haechan dengan kedua tangannya.

Setelah ditahan oleh satu tangannya, ia pun mempersiapkan penis tegangnya untuk masuk dalam sekali hentakan kedalam lubang kecil itu.

(Just) Endure and Hurt II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang