81. After Olahraga

3K 32 0
                                    




⚠⚠⚠



Haechan bersekolah di sekolah yang menampung para siswa siswi yang mengandung anak diluar pernikahan.

Laki-laki sub dan wanita sama rata jumlahnya, di situasi seperti melahirkan di berbagai tempat tak menjadi alasan sekolah ini adalah sekolah terburuk. Itu menjadi ciri khas dan kebiasaan yang sudah sekolah ini jalankan.

Semua cctv terpasang di sudut-sudut tiap ruangan, lorong, bahkan di toilet sekalipun. Tetapi di toilet dipasang kamera khusus. Tanpa sepengetahuan para siswa dan siswi yang bersekolah disana.

Rekaman akan merekam disaat-saat tertentu dan akan lebih baik lagi jika ada satu atau lebih siswa dan siswi yang melahirkan lalu tak sengaja terekam oleh rekaman tersebut.

Rekaman tersebut akan dijual di web ilegal yang menghasilkan uang yang tak sedikit. Penghasilan tersebut dipakai untuk membayar para oknum penutup mulut atas segala keanehan dan kejanggalan dalam sekolah tersebut.

Demi menjaga privasi sekolah dari orang-orang yang menganggap sekolah itu adalah penjualan anak-anak hamil dibawah umur.

Setiap anak yang sudah melahirkan bayi-bayinya, akan diberikan materi khusus mengenai merawat dan cara menyusui anak yang benar dan akan dipindahkan gedung.

Jika ingin mengandung lagi, berpisah kelas dengan kelas mengandung dan kelas mengasuh atau menyusui.

Penyaluran bantuan sperma akan dibuka setiap 3 bulan sekali. Beruntung jika sperma itu dalam kualitas yang bagus dan genetik yang baik. Tak jarang ada yang menghasilkan 3 anak dan setiap anaknya memiliki gen yang beragam.

Tetapi jika memiliki kekasih atau memiliki pasangan akan diperbolehkan setiap kunjungan setelah melahirkan, pihak sekolah akan memberikan kamar khusus untuk mereka berhubungan seks.

Sistem yang dipakai adalah asrama, setiap anak menginap dan jika masih diterima oleh keluarganya mereka akan diperbolehkan pulang satu semester sekali.

===

Pagi ini Haechan akan mengikuti ujian. Namun, perutnya yang sudah besar dan sering mengalami kontraksi membuatnya kesulitan. Sedari kemarin kontraksinya semakin banyak dan sering.

Semalaman Haechan menangis karena kesakitan dengan apa yang terjadi pada perutnya. Ia tutupi tanpa memberitahukan kepada siapapun.

Dirinya tahu aturan sekolah ini. Semuanya dilakukan sendiri, termasuk proses persalinannya.

Haechan berpikir bahwa memang sudah waktunya untuk melahirkan anaknya. Tetapi ujian minggu ini lebih penting daripada rasa sakit pada perutnya, jadi ia memilih untuk memaksanya agar ujiannya cepat terlaksana.

Rencana Haechan berantakan saat ujian soal olahraga ia tak fokus mengerjakan. Perutnya sakit, terasa kencang dan ia berusaha merapatkan kakinya menahan perut bagian bawahnya.

"Eungghhh.." Haechan menggigit bibir bawahnya menahan suara desahan yang akan keluar dari mulutnya. Suasana kelas tenang, hanya dirinya yang bertarung dengan rasa sakit yang semakin menggerogoti tubuhnya.

Setengah jam berlalu begitu saja, hampir semua teman sekelasnya selesai mengerjakan, hanya dirinya yang belum sama sekali mengisi. Bahkan membaca soalnya belum satu kalimat pun.

(Just) Endure and Hurt II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang