96. Darurat

2.6K 44 7
                                    




⚠⚠⚠

nih yg mau double up. udh beres sebenernya book ini tu. cuma yaa, publish nya satu satu shshshs. awas aja minta lagi 😾

buat chapter keluarga bahagia, nanti cha cek lagi ya.
________________


Mark dan Haechan adalah sepasang kekasih yang sedang berlibur disebuah pulau bernama pulau Jeju.

Keduanya berlibur dalam rangka menyambut anak pertama mereka yang tak lama lagi akan lahir kedunia.

Dalam keadaan hamil tua, Haechan tak merasakan sakit apapun pada perut besarnya itu.

Dirinya terus berjalan bersama sang kekasih melalui sebuah jalanan terjal sebelum menuju kembali ke penginapan mereka lagi.

Mereka baru saja jalan-jalan pagi menuruni bukit yang sedikit terjal.

Mark tentu sudah mengingatkan Haechan, namun pria manis itu tetap keras kepala untuk tetap turun bersamanya kebawah.

Sampai saat tanjakan terjal menuju jalan yang sudah diperbaiki, Haechan tiba-tiba mengalami kontraksi.

Mark tentu panik, tak menemukan siapapun dimana-mana dirinya memaksakan dirinya untuk menggendong sang kekasih.

"Ouhh.. Melkk sakithh" Ringis Haechan sembari memeluk perut besarnya.

Tanpa disengaja Mark bertemu seorang petani dan istrinya yang sepertinya baru saja kembali dari kebun di puncak.

"Pak, tolong saya!" Panggil Mark berusaha mengejar petani itu.

"Ada apa nak?" Sang petani menghampiri dengan raut wajah panik melihat Mark mengejarnya dengan ekspresi memohon pertolongan.

Lantas mereka pun menuju kediaman si petani dan istrinya yang tak jauh dari jalanan terjal itu.

•••

"Sayang, bertahan ya.. Demi kita" Mark terus menyemangati Haechan agar tetap bertahan. Sedangkan sang petani dan istrinya sibuk mempersiapkan untuk persalinan Haechan.

"Sakithh Melkh.. Aku gak bisaaa ouhh" Haechan menangis karena rasa sakitnya yang terus datang semakin lama semakin menyakitkan dan membuat pinggulnya mati rasa.

"Jangan didorong dulu, nak. Belum boleh didorong dulu" Ujar si istri petani. Haechan menangis frustrasi.

Pakaian Haechan sudah sepenuhnya dilepas sampai dirinya bertelanjang bulat dengan perut besar dan vaginanya yang becek dan basah.

Bahkan air susu yang diproduksinya pun keluar tanpa permisi, mengalir begitu saja.

---

Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya Haechan paksakan untuk mulai mengejan mengeluarkan bayinya.

Doyoung, si istri petani Taeil mencoba mengurut perut Haechan agar persalinannya lancar tanpa rasa sakit yang membekas.

Namun itu sia-sia karena Haechan ternyata mengandung bayi yang tergolong besar dan berat badannya lumayan daripada berat badan normal kebanyakan bayi-bayi yang dilahirkan.

"Hngghhh ahhh.." Haechan menarik paha dalamnya sampai lututnya itu mengenai kedua dadanya. Mengejan kuat sampai tubuhnya bergetar tak kuat.

"Hngghhhhhh ouhhh.. Shh" Haechan memejamkan mata dan mengejan lebih kuat lagi.

"NGGHHHH EUNGGHHH!!"

Taeil terkejut saat yang keluar lebih dulu adalah sepasang kaki. Mark juga terkejut, ternyata posisi si bayi bukan posisi yang seharusnya.

(Just) Endure and Hurt II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang