65. Penginapan di Tokyo (2)

2.5K 52 1
                                    


⚠⚠⚠

double update~
---

"Ahh enghh.." Haechan memejamkan matanya menikmati kejantanan Mark yang memasuki lubang rapatnya.

Mark bermain dengan perlahan dan tenang, Haechan hanya perlu mendesah dan sesekali menyebut namanya.

"Ahh ahh ahh, Markh ahh" Mark semakin gencar membuat Haechan-nya semakin tak berdaya dibawah kungkungannya.

Mark pun mencoba untuk menghentaknya dengan kuat.

jleb!

"NGHH! AHH AHH.. Tuan Markhh stopphh.." Haechan mencakar punggung Mark menyalurkan rasa sakitnya yang teramat sangat.

Mark mengerang nikmat saat perlahan-lahan miliknya mulai menyesuaikan diri didalam hole Haechan.

"Tahan, sayangghh.. Uhh.. Lubangmu sangat sempit, Haechanhh.." Ucap Mark terengah-engah.

Haechan menahan dirinya untuk tak bergerak sebelum rasa perihnya berkurang.

"Nghh.. Nghh.. Ahh ahh ahh" Mark mulai memaju mundurkan pinggulnya mencari titik spot milik Haechan.

Sedangkan sang submissvive mengerang nikmat dibawah kuasa Mark.

Hampir setengah jam lamanya mereka menyatukan tubuh mereka satu sama lain. Mark terbangun setelah 3 jam yang lalu memutuskan beristirahat karena dirinya dan Haechan sudah sangat lelah.

Sedangkan pemuda manis itu masih terlelap, bahkan kedua kakinya enggan dirapatkan karena rasa perih akibat permainan Mark semalaman.

"Haechan," Panggil Mark selembut mungkin. Haechan menggeliat tak nyaman dan meringis menahan perih saat dirinya tak sengaja menaikkan kakinya untuk berpindah posisi.

"Shh.." Mark yang melihat itu bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk melihat isi kotak obat dibalik cermin.

Ia pun mengambil salah satu stok salep pereda perih khusus meredakan perih yang Haechan alami sekarang.

"Sayang, bangun. Aku salepin hole kamu ya? Maafin aku semalem kasar mainnya" Haechan terbangun dan memperbolehkan Mark yang akan membantunya mengobati lubangnya yang perih.

"Shh.. Pelan-pelan. Gak apa-apa, tuan Mark. Sebenarnya saya sudah terbiasa. Hanya rasa sakitnya bertambah karena saya tengah mengandung" Tangan Mark terulur untuk mengelus perut besar Haechan yang tak tertutup sehelai benang pun, mengecupnya sebentar dan menatap mata Haechan yang sepertinya menyukai cara dirinya memperlakukannya.

•••

Pagi pun menjelang, Haechan sudah selesai membersihkan kekacauan yang keduanya perbuat kemarin malam. Sekarang Mark tengah memperhatikan Haechan yang tengah mengepel lantai dengan merangkak.

Mark hendak mendekati dan membantunya, tetapi tak jadi. Ia akan memperhatikan Haechan melakukan apa yang sudah menjadi pekerjaannya.

Haechan selesai dengan urusan mengepelnya, sekarang beralih membawa keranjang kotor berisi pakaian Mark dan seprai putih yang ternodai oleh darah dan cairan putih yang lengket disana. Ia akan menggosoknya hingga putih bersih seperti semula.

"Tuan, sarapan tuan saya ambilkan didapur ya?" Tawar Haechan yang menyadari Mark sedari tadi terus memperhatikannya dari belakang.

"Ah, ya boleh. Terima kasih banyak, Haechan" Haechan mengangguk dan tersenyum manis. Dirinya pun mendorong troli dengan bagian bawah yang dijadikannya tempat ember, lap pel, juga alat kebersihan lain disana.

(Just) Endure and Hurt II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang