92. Open BO

2K 41 9
                                    



⚠⚠⚠

"Kau benar akan menyewa jalang itu, Mark?" Tanya Mingyu penasaran. Mark mengangguk acuh sembari terus bertukar pesan dengan Haechan dari aplikasi kencan.

"Kau tak lihat? Dia bilang tengah hamil 9 bulan. Apa kau yakin?" Mark menoleh dan menyuruh Mingyu diam.

"Tak peduli jika dirinya hamil atau memiliki anak dan suami. Aku sudah menginginkannya" Ujarnya dingin. Mingyu mendecak dan meninggalkan Mark sendirian di ruangannya.

•••

📞

"Tuan, saya sedang hamil 9 bulan. Apa boleh di cancel saja?"

"Tidak. Saya sudah terlanjur menginginkanmu"

"Suamiku nanti.."

"Saya tak peduli selain kau bersedia menerima pembayaran besar dari Saya"

"Kau memasang tarif berapa sebelumnya?"

"1 juta untuk satu malam, Tuan"

"Akan Saya bayar 1 juta untuk 1 jam. Dan Saya butuh 3 malam berturut-turut. Apa kau bisa?"

"Tentu"

"Temui Saya di hotel xxx, Tuan"

"Biar saya yang mengatur itu. Kau tinggal datang dan memuaskanku, jalang"

"Tentu, Tuan"

Haechan 🍑


📍Share Location
seen

•••

Haechan akhirnya berangkat menemui Mark. Disebuah hotel mewah tanpa nama. Entah mengapa hotel itu terlihat kosong dan sepi.

Haechan naik kedalam lift setelah berbicara pada resepsionis bahwa dirinya akan bertemu Tuan Mark. Lift terbuka dilantai 13. Haechan keluar dan berjalan berhati-hati menyusuri lorong kamar.

"Haechan" Mark melambaikan tangan dikamar 1331, Haechan berjalan cepat menghampiri dan ikut masuk kedalam kamar.

"Mengapa hotelnya begitu sepi, Tuan?" Tanya Haechan hati-hati setelah menyimpan tasnya diatas kasur. Mark menghampiri Haechan sembari mengendus lehernya.

"Ini hotel milikku. Takkan ada yang tahu kau masih melakukan pekerjaan kotormu ini, jalang" Tiba-tiba Mark merobek pakaian Haechan sampai si pria manis itu menjerit terkejut.

"Tuan!" Mark terkekeh lalu meremas salah satu payudara Haechan hingga sang empu meringis kesakitan.

"Ahh.. Kau berbohong soal suamimu" Ujar Mark membongkar rahasia Haechan.

"Kau tak punya siapapun. Kau hamil karena tak ingin mengaborsi mereka. Kau berhenti bekerja di pekerjaan ini karena kau sudah lelah terus hamil dan menggugurkannya" Sekarang Mark beralih menyusu pada Haechan. Haechan hanya bisa mendesah tertahan.

"Kau menerimaku karena kau butuh biaya" Ujar Mark mengakhiri kegiatannya menyusu. Haechan menelan ludahnya merasa ketakutan setelah mendengar Mark tahu segalanya.

Mark adalah orang yang Haechan tolak cintanya saat masih SMA. Pemuda lugu yang Haechan tolak dan permalukan didepan seluruh warga sekolah.

---

"H-haechan.. S-Saya sudah lama suka sama kamu. Mau gak jadi.. P-Pacar saya?" Ucap Mark terbata-bata karena gugup.

Haechan menatapnya tak percaya lalu melempar bunga yang hendak diberikan padanya tepat diwajah Mark.

(Just) Endure and Hurt II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang