99. Meeting

3.5K 61 7
                                    




⚠⚠⚠

dalam rangka cha bday kemarin^^
________





Mark Lee adalah pemilik sebuah perusahaan besar yang sangat berpengaruh. Dirinya memiliki satu karyawan yang tak kenal lelah dalam bekerja, bahkan pria itu tengah mengandung anak kembarnya.

Pria manis itu bernama Lee Haechan. Nama yang cukup menarik perhatian banyak orang dan publik.

Mark sering kali mempromosikannya sebagai karyawan terbaik. Bahkan pangkatnya langsung naik drastis dalam waktu 1 tahun saja.

Walaupun sekarang Haechan tengah hamil entah anak siapa, posisinya tak digantikan oleh siapapun.

Termasuk Mark sendiri yang akan menghandlenya selagi Haechan cuti melahirkan.

Namun, Haechan menolak untuk mengambil cuti tersebut.

"Haechan, kau seharusnya cuti. Saya sudah memberikanmu cuti selama 3 bulan untuk dirimu melahirkan dan merawat anak-anakmu" Ujar Mark.

Haechan menggelengkan kepalanya tak mau.

"Saya akan tetap bekerja, pak. Anak-anak dalam perutku takkan menghalangi karir saya disini. Saya izin lembur untuk meeting besok ya, pak" Mark mengusap wajahnya kasar.

Ia sedikit jengkel dengan Haechan yang keras kepala.

Namun, pria manis itu adalah kunci dari keberhasilan perusahaannya saat ini.

Maka ia akan menuruti semua permintaan Haechan untuk tetap disini dan tidak mengambil cuti apapun. Termasuk dibebaskannya mengambil lembur kapan saja.

•••

"Ah iya, besok meeting. Kau yakin? Usia kandunganku sudah menginjak 9 bulan lebih 2 minggu, Haechan" Haechan menatap mata Mark dan meyakinkannya bahwa ia masih kuat untuk meeting esok pagi.

"Bilang sendiri pada mereka. Saya sedikit kesal dengan kekhawatiranmu itu, Mel. Saya bersyukur sudah menceraikanmu sebelum mereka ternyata hidup di rahimku" Ujar Haechan. Mark tertegun.

Lantas meninggalkan Haechan yang bersiap untuk lembur.

"Maaf, tidak seharusnya saya menekanmu" Monolog Mark sebelum dirinya pergi menuju lift dan turun ke lantai bawah.

•••

"Hahh.. Ouhh" Haechan terbangun dengan rasa sakit yang membuatnya terbangun dari tidurnya.

Haechan membuka laci dan mengambil dildo besar favoritnya dan sebuah remote control.

"Kalian pengen ibu siksa ya?" Ujar Haechan sembari menekan-nekan perut besarnya.

Terasa gejolak yang begitu menyakitkan, Haechan dengan segera membuka seluruh pakaiannya.

Haechan menaikkan kedua kakinya keatas meja kerjanya.

Membukanya lebar-lebar, tangan kanannya bersiap untuk masuk kedalam lubang vaginanya.

"Eummhh" Haechan menggesek-gesekkan klitorisnya dengan ujung jari. Menciptakan rasa yang nikmat dan menggelitik.

Haechan mendesah tertahan kala rasa ingin mengeluarkan air kencingnya itu datang.

Jari-jari panjangnya sekarang beralih masuk kedalam lubangnya yang becek.

"Oohhh nghh" Haechan memejamkan mata merasakan nikmatnya jari-jarinya itu mengocok lubang vaginanya sendiri.

"Eummhh uuhh" 15 menit Haechan melakukan fingering pada lubang beceknya, sekarang ia membasahi dildo itu dengan cairannya sendiri.

(Just) Endure and Hurt II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang