74. Lebih baik

2.4K 43 4
                                    

⚠⚠⚠


Maaf banget cha lupaa :((
___





Haechan Lee adalah seorang pelayan hotel ternama disudut kota yang terkenal dengan kriminalitas yang tinggi. Bahkan angka kelahiran yang sudah diluar batas, membuat banyaknya gelandangan anak-anak yang berkeliaran dijalanan.

Oleh sebab itu, Haechan memasrahkan dirinya bekerja disebuah hotel pemuas nafsu para penggila seks dan maniak pria dan wanita cantik dan menggoda bagi mereka.

Walaupun hanya sekedar pelayan hotel, tak menjamin keselamatan mereka akan tetap bersih tanpa sentuhan-sentuhan kotor para penghuni kamar. Haechan sendiri sudah beberapa kali dipaksa untuk memasukkan penis-penis dengan berbagai ukuran kedalam lubangnya.

Jika tidak mereka akan komplain dan berakhir para pegawai yang menolak permintaan pengunjung akan dikenakan skors, paling parahnya lagi akan dipecat saat itu juga.

•••

Suatu hari Haechan datang mengantar 2 botol bir ke salah satu kamar dengan nomor kamar 208. Kamar tersebut berada kedua dari ujung lorong. 

Haechan mengetuk pelan pintu itu dan menyebutkan apa yang dipesan si pemesan didalam kamar. Tak ada sahutan, Haechan pun mencoba membukanya.

ceklek..

"Tidak dikunci?" Heran Haechan. Ia berjalan perlahan mencari si pemilik kamar. Mendengar air mengalir ia berpikir bahwa mungkin sedang mandi atau apalah itu. Dengan cepat ia pun menyimpan bir itu di meja ruang tamu dan buru-buru keluar.

Namun tanpa ia ketahui, ia telah dijebak oleh seorang polisi yang menyamar. Ia akan sedikit bermain-main setelah itu ia akan mengerjakan pekerjaan yang ditugaskannya ke hotel ini.

"Mau kemana?" Tanya si pria yang baru saja selesai mandi, hanya melilitkan handuk pada bagian bawahnya. Wajah Haechan seketika pucat, karena tahu apa yang akan terjadi padanya dikamar ini bersama pria itu.

"A-Aku baru saja membawakan bir pesananmu, tuan. Aku permisi, apa bisa tolong dibukakan pintunya menggunakan kartumu?" Sopan Haechan mencoba mengalahkan rasa gugup dan takutnya. Pria bernama Mark itu mendecak lalu melempar kartu yang berada diatas meja ke dalam sebuah akuarium.

"Tuan.." Si pria perlahan mendekat dan mengukung tubuh Haechan hingga rapat menyandar pada dinding.  Nafas Haechan tersekat, ia benar-benar ketakutan.

"Jangan takut. Saya polisi, sebenarnya saya disini untuk menyamar dan menjalankan tugas. Berhubung sudah bertemu denganmu, izinkan aku memakaimu. Bagaimana?" Haechan mulai menimbang-nimbang. Si pak polisi memegang pinggang Haechan dan meyakinkannya melalui tatapan mata.

"Aku tidak bisa menolaknya, tuan.." Final Haechan. Entah mengapa ia begitu yakin bahwa polisi ini tak sejahat para penghuni yang lainnya. Sorot matanya menunjukkan ketegasan namun penuh ketenangan.

"Namaku Mark. Jangan membahas soal jabatanku, aku hanya polisi biasa. Dan namamu?" Haechan menjawab dengan gugup.

"Namaku Haechan, tuan.. Aku hanya pelayan baru. Baru 3 bulan" Mark mengangguk mengerti. Lalu terlintas ide gila dari pikirannya.

"Kau mau mengisi perutmu ini sampai sebesar 3 bulan?" Haechan tak mengerti. Maksudnya apa?

"Kau ingin aku hamili, hm? Sampai saat usianya 3 bulan, aku ingin memakaimu lagi" Jelas Mark. Haechan terdiam seribu bahasa.

(Just) Endure and Hurt II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang