83. Post a picture

2.5K 30 0
                                    



⚠⚠⚠


Ting!

Jeno membuka ponselnya, menampilkan pesan dari Haechan yang berisi foto. Tetapi Jeno memilih segera memberitahukannya kepada Mark yang berada disebelahnya.

"Mark, buka hp lo! Haechan ngirim lo foto kagak?" Mark pun mengeceknya. Haechan mengirimnya foto.

Mark maupun Jeno menelan ludahnya susah payah. Melihat foto yang dikirimkan Haechan membuat keduanya diam seribu bahasa.

Foto itu menampilkan pap lubangnya yang memunculkan kepala bayi dengan posisi Haechan berada diatas toilet jongkok disekolahnya.

"Udah keberapa kali dia ngelahirin disekolah, Mark?" Tanya Jeno.

"Sekitar 3 kali, ini yang ke 4" Jawabnya gugup.

"Kali ini bakal anak siapa yang berhasil keluar, Mark?" Tanya Jeno lagi.

"Harusnya anak gue, karena bulan kemarin lo udah ngambil jatah gue" Dengus Mark. Jeno hanya tersenyum tanpa rasa bersalah.

•••

"Hngghhhhhh AAAHHHH!!" Para siswa yang kebetulan melewati bilik toilet yang dipakai Haechan mulai membisikkan sesuatu.

"Katanya Haechan melahirkan anaknya di toilet sekolah. Tapi, ada yang bilang juga jika Haechan memang sering bolak-balik buang air dan bolos pelajaran" Ujar salah satu siswa kepada temannya.

"Eummmhhh!!" Haechan kembali mengeluarkan suaranya. Para siswa pun cepat-cepat pergi dari tempat itu.

Hubungan antara Haechan, Mark dan Jeno bisa dibilang sebagai teman dekat. Teman dekat yang sudah melakukan hubungan seks hingga teman mereka yang berstatus sebagai submissvive mengandung lebih dari 3 kali.

Ketiganya berbeda sekolah, Mark dan Jeno bahkan sekelas. Hanya Haechan yang berbeda, jadi setiap waktu rasanya Haechan ingin melahirkan anak-anaknya akan mengirimkan pap pada kedua teman dekatnya itu. Sekedar memberitahu bahwa kali ini anak siapa yang keluar.

Sudah dua kali persalinan yang dilakukan Haechan melahirkan 3 anak yang memiliki gen Jeno. Pertama 1 anak, yang kedua 2 sekaligus. Mark sempat kesal, dan diam-diam kembali menghamili Haechan dan Haechan pun hamil lagi.

Saat waktunya bayi itu keluar, Haechan berhasil melahirkan 3 bayi kembar dengan gen Mark. Mark senang, sangat senang. Di kehamilan ketiganya, Haechan kembali melahirkan 1 anak dengan gen Jeno.

Di kelahirannya anak yang keempat kalinya ini, Mark berharap anak dengan gen nya yang akan keluar. Jika itu Jeno lagi. Dirinya akan menyiksa Haechan apapun caranya.

---

"Ouhh.. Kenapa eummhh rasanya lebih sakithh" Haechan meremat kuat paha dalamnya dan mencoba mendorong lagi. Tetapi, rasa sakit semakin membuatnya melemah.

"Aahh.. Shh ouhhh" Haechan memutuskan untuk memanggil panggilan video dengan Mark dan Jeno. Tetapi karena mereka satu sekolah dan satu kelas, Haechan hanya menghubungi Mark.

Mendapat panggilan itu, Mark dan Jeno pergi menuju gudang belakang sekolah.

"Markhh, Jenohh.." Panggil Haechan dengan nada lemah. Mark dan Jeno khawatir dengan kondisi Haechan disana.

"Kenapa? Perutnya sakit ya, sayang?" Tanya Jeno dengan raut cemas. Haechan mengangguk.

Pemuda manis itu mengarahkan kamera menuju lubangnya, terlihat sebuah benda terselip. Mark dan Jeno terdiam melihat benda apa yang dikeluarkan bersamaan dengan bayi yang dikandung Haechan.

Mark membisikkan sesuatu kepada Jeno.

"Lo masih ada remotnya kagak? Mungkin masih berfungsi. Gue kira ilang anjir vibrator nya" Bisiknya. Jeno mengeluarkan remot kecil dari saku celananya. Mencoba menekan tombol hijau untuk menyalakannya.

Haechan tiba-tiba terperanjat saat merasakan getaran tak biasa dari lubangnya. Ia malah mendesah keenakan, dan bayi itu dengan mudahnya keluar dan jatuh kedalam toilet.

Kamera sempat merekam ekspresi Haechan yang merasakan sensasi enak yang dihasilkan dari alat getar itu. Tanpa sengaja, Mark memberikan ponselnya pada Jeno dan dengan cepat membuka resleting celananya.

"Keras anjg" Keluhnya. Jeno pun melakukan hal yang sama. Keduanya diam memperhatikan Haechan yang tersiksa oleh kenikmatan dari vibratornya.

"Aahhh ahhh.. Ouhh eungghhh" Racaunya.

"Oohh Markhh stopphh, Jenoohh"

"Aahh ahh ahh, ngghhhh!!" Haechan tiba-tiba mengejan lagi. Dan kepala lain muncul dengan cepat dan meluncur keluar begitu saja. Haechan bangkit dan menyimpan ponselnya dilantai yang kering, Haechan pindah berdiri diatas ponsel tersebut dan mulai mengejan bayinya lagi.

"Oohhh hnngghhhaahhh!!"

Bayi terakhir pun jatuh diatas ponsel tersebut, menimpanya hingga layar menjadi gelap dan hanya terdengar tangisan si bayi.

•••

Ketiganya memutuskan untuk merawat bayi-bayinya, menunda untuk kembali menghamili Haechan. Hingga 10 tahun kemudian, rumah mereka dipenuhi oleh anak-anak yang sudah tumbuh menjadi anak yang baik.

"Kita beneran temenan aja?" Tanya Haechan menatap bergantian Mark dan Jeno disampingnya.

"Kita nikah aja" Usul Jeno.

"Caranya?" Tanya Mark. Jika ia menikahi dua submissvive masih bisa dirinya bayangkan. Tetapi jika satu submissvive dan satu dominan, bagaimana caranya?

"Lo nikahin Haechan duluan, udah lo berdua nikah giliran gue yang nikahin Haechan. Gampang kan?" Ujar Jeno dengan percaya diri.

"Pinter juga lo" Puji Mark.

"Ya udah, kapan?" Tanya Haechan lagi.

"Besok dah" Jawab Mark. Jeno pun menyela,

"Minggu depan aja anjir, cepet amat besok" Mark memutar bola matanya malas.

"Sebenarnya sekarang juga bisa sih.. Soalnya aku udah hamil lagi, hehe" Pengakuan Haechan membuat Mark dan Jeno terdiam. Selama ini mereka sepakat untuk tidak menyetubuhi Haechan hingga anak-anak mereka berusia 15 tahun.

Namun dari pengakuan Haechan tadi membuat Mark dan Jeno saling menatap sengit.

"Lo ingkar janji" Sinis Jeno.

"Lo yang diem-diem ngegenjot Haechan lagi" Balas Mark tak kalah sinis.

"Gak usah ribut, ini salah kalian berdua. Gak inget ya? Kalian mabuk-mabukan sampe gue hamil lagi kek gini. Sama aja kalian!" Gemas Haechan.

Mark dan Jeno hanya bisa tersenyum tanpa rasa bersalah. Haechan mendengus kesal melihat senyum itu.

...

End.
Ekspek gak si alurnya kek gini??
eueueue

- chanmilkjen

23/04/2024

(Just) Endure and Hurt II ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang