"sshhh..." desis Gulf merasakan kepalanya yang seperti berputar.
Dengan perlahan ia memfokuskan penglihatannya dan menyadari bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit.
Gulf melihat ke sebelah dimana tangannya yang sedang diinfus di genggam begitu erat oleh seseorang yang terakhir kali ia temui sebelum pingsan tadi.
Merasakan adanya pergerakan Mew pun terbangun dari tidurnya, ia mengedipkan matanya beberapa kali sambil melihat ke arah Gulf.
"GULF! syukurlah akhirnya lo sadar juga" pekik Mew merasa lega bukan main.
"gimana ada yang sakit badannya? kepalanya pusing ga? mau gua panggilan dokter?" tanya Mew bertubi-tubi.
"e-enggak gak usah, udah mendingan kok masih pusing dikit aja" jawab Gulf membuat Mew memajukan dirinya lalu memijat kepala Gulf dengan pelan dan hati-hati.
Gulf tersenyum dan kembali terpejam, menikmati pijitan Mew pada kepalanya. Rasanya beban di kepalanya perlahan-lahan terangkat namun tidak dapat dipungkiri jika Gulf masih kesal dengan dirinya sendiri.
"kenapa hemm?" tanya Mew melihat kening Gulf yang berkerut.
Gulf kembali membuka matanya dan menatap Mew dengan serius "maaf Mew, gua bodoh banget ya bisa-bisanya ceroboh dan kecopetan padahal jaraknya deket dari kost an, lebih bodohnya lagi gua malah nangis kejer disana tanpa ada niatan ngejar itu pencopet... tolol banget"
"kalau udah kayak gini gimana coba, hp ilang duit gak punya masuk rumah sakit pula, gak habis-habisnya gua nyusahin lo Mew, sorry ya lu kalau mau pulang pulang aja gua bisa sendiri kok"
"Gulf..." panggil Mew menggelengkan kepalanya tidak setuju.
"gua bener-bener minta maaf Mew dan makasih udah bantuin gua kesini, nanti kalau gua udah ada duit gua ganti semua nya ya" ujar Gulf merasa tidak enak.
"Gulf please lo ngomong apaan sih! gua gak suka!" kesal Mew yang tanpa sengaja sedikit membentak Gulf.
Gulf terdiam lalu menolehkan kepalanya ke samping dan tanpa sadar pipinya sudah kembali basah oleh air mata.
"ma-maaf" cicit Gulf sambil menghapus air matanya sendiri.
Mendengar itu Mew tersadar bahwa ia seharusnya tidak sekasar itu, terlebih lagi dengan kondisi Gulf yang sedang kurang sehat.
"gua yang minta maaf, sini hadap gua lagi, gua mau ngomong" pinta Mew mengelus punggung tangan Gulf dengan lembut.
Gulf dengan perlahan kembali menatap Mew dengan matanya yang sudah basah, tanpa permisi Mew menghapus sisa air mata Gulf dan mengelus pipinya dengan lembut, memberikan rasa nyaman untuk sang sahabat.
"maaf gua gak ada maksud untuk ngebentak lo tadi, tapi Gulf gua serius waktu gua bilang gua sama sekali gak terbebani, gua bantuin lo ya karena gua mau bukan karena lo yang maksa, jadi please jangan ngomong kayak gitu lagi, ini sama sekali bukan masalah uang Gulf... ini tentang lo, kesehatan dan keamanan lo adalah segala-galanya buat gua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bestfriend (END)
Teen FictionSesuai dengan judul Mew dan Gulf adalah dua orang yang bersahabat sedari kecil, sifat mereka yang sama-sama keras kepala membuat mereka menjuluki satu sama lain dengan sebutan "Annoying Bestfriend" lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? apakah mer...