Nafas Gulf memburu dengan tangannya yang kini sudah meremat lengan Mew, kakinya bergerak gelisah karena celana yang ia pakai cukup ketat.
"ssshhh aaahhh mewhh" desah Gulf menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Mew.
Mew terkekeh lalu menjauhkan tangannya dari tubuh Gulf, membuat sang empu kembali mendongakkan kepalanya "kenapa?"
"huh?"
"kenapa berhenti?" tanya Gulf dengan sayu.
Mew tersenyum miring lalu berjalan mundur dan kembali pada posisinya tadi "ini tempat umum sayang"
"Mew?"
"apa? bener kan ini tempat umum? aku gak mau suara indah kamu sampai di denger orang lain sayang" balas Mew menatap tubuh Gulf dari atas sampai ke bawah.
"ish nyebelin banget sih!" kesal Gulf lalu membalikkan tubuhnya untuk menghadap kaca.
Mew yang melihat wajah Gulf tertekuk pun kembali mendekat lalu memeluk tubuhnya dari belakang "maaf cantik"
"jangan peluk-peluk kamu ngeselin!" omel Gulf berusaha melepas kukungan Mew.
Mew mengeratkan pelukannya lalu menggoyang-goyangkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri membuat Gulf tanpa sadar malah tertawa kecil.
"ciuman aja yuk sayang?" tanya Mew menatap mata Gulf pada kaca besar tersebut.
Gulf menepuk kepala Mew pelan "dasar kenapa sih mesum banget? mana pas aku lagi begitu malah berhenti, ngeselin tau gak? awas aja nanti gak aku kasih jatah sebulan!"
"sayanggg serem banget ih ancemannya" rengek Mew memanyunkan bibirnya.
Gulf melepas pelukan Mew lalu membalikkan tubuhnya menghadap sang kekasih "cepet cobain kemejanya! aku udah laper mau makan"
"gak ciuman dulu?"
"Mew!"
"sekali aja... please please please"
"ish!"
"satu menit aja jan-"
Mew reflek memejamkan matanya saat bibir Gulf menubruk bibirnya tiba-tiba, senyumnya seketika terangkat saat mulai tersadar.
Tangan Mew bergerak untuk menahan tengkuk Gulf dan memperdalam ciuman mereka, lidahnya melesak masuk menari-nari di dalam sana dan sesekali akan mengajak lidah lawan mainnya bergelut ganas.
"mmpphhh" desah Gulf tertahan dengan tubuhnya yang semakin rapat dengan sang kekasih.
Saat Mew mulai menggigit-gigit bibirnya Gulf pun menarik wajahnya menjauh karena perbuatan Mew tersebut sangatlah tidak baik untuk kewarasannya.
"sesuai ekspektasi... bibir kamu selalu manis" puji Mew mengelus wajah Gulf lembut.
Gulf reflek menunduk untuk menyembunyikan senyumnya yang begitu lebar, membuat Mew yang melihat itu terkekeh gemas.
"gak usah di cobain deh sayang kemeja nya langsung beli aja" seru Mew karena ia rasa ia tidak bisa berlama-lama berada di ruangan sempit bersama kekasihnya itu.
Gulf mengangguk setuju lalu kembali memakai sweater miliknya, beruntung sweater Gulf tersebut cukup panjang jadi dapat menutupi bagian bawahnya yang sudah tercetak jelas.
Iya, hanya gara-gara kejadian barusan Gulf sangat terangsang.
Mew pun mengambil alih kemeja di tangan Gulf lalu menggandeng kekasihnya itu keluar dari sana dan berjalan menuju kasir.
Baru saja Gulf ingin mengambil dompet di kantung celananya tangan Mew langsung menahan pergerakan Gulf tersebut "aku aja yang bayar sayang"
"tapi kan aku yang mau beli keme-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bestfriend (END)
Teen FictionSesuai dengan judul Mew dan Gulf adalah dua orang yang bersahabat sedari kecil, sifat mereka yang sama-sama keras kepala membuat mereka menjuluki satu sama lain dengan sebutan "Annoying Bestfriend" lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? apakah mer...