1 bulan kemudian.
Saat ini Mew dan Gulf tengah bersantai sambil menonton TV di ruang tengah, ah lebih tepatnya hanya Gulf lah yang fokus menonton sedangkan kekasihnya itu tengah serius dengan laptop miliknya.
"Mew buka mulut kamu" seru Gulf berniat untuk menyuapi keripik kentang yang sedang ia makan.
Mew menggelengkan kepalanya lalu melirik ke arah Gulf "kamu aja ya yang makan, aku mau nyelesaiin ini sebentar"
"ish nyebelin!" kesal Gulf menjauhkan jarak duduknya dengan kekasihnya itu.
Mew yang melihat itu menghela nafasnya lalu kembali fokus melengkapi persyaratan lamaran yang entah sudah keberapa ini.
Saat masih asik merajuk ponsel Gulf tiba-tiba menyala tanda ada pesan masuk, ia pun melirik sebentar dan ternyata ada pesan dari email.
Melihat siapa yang mengirim email tersebut mata Gulf seketika terbelalak dan langsung menyambar ponsel miliknya, ia membaca dengan seksama lalu setelah membaca kalimat terakhir ia tanpa sadar memekik kencang "YESSSSS KETERIMAAA"
Mew reflek menoleh karena terkejut dengan pekikan Gulf, ia mengerutkan keningnya lalu bertanya karena penasaran "kenapa Gulf?"
"lihat! aku keterima di perusahaan kakak aku yang dulu" jawab Gulf memperlihatkan pesan tersebut.
Mew melihatnya sebentar lalu tersenyum cerah "keren banget kamu sayang, selamat ya pacar aku hebat banget udah mau jadi orang kantoran"
"makasih Mew" balas Gulf menjatuhkan tubuhnya pada sang kekasih.
Mew mengelus punggung Gulf lembut, merasa bangga karena sosok yang sudah bersamanya sejak lama itu kini berhasil memasuki dunia baru. Namun tidak sedikit rasa iri bermunculan pada hatinya.
Gulf melepas dekapan mereka lalu kembali melihat-lihat sesuatu di ponselnya, ia sedang mencari informasi kapan ia harus ke perusahaan tersebut untuk melakukan wawancara singkat sebelum ia benar-benar diterima.
Sedangkan Mew kembali melihat layar di hadapannya, ia ikut mengecek email dan ternyata belum ada satupun perusahaan yang menghubungi nya.
Sedih? tentu saja. Mew benar-benar sedih karena sudah beberapa minggu ini ia melamar kemana-mana namun belum ada yang melirik dirinya.
Mew tiba-tiba merasa kecil jika dibandingkan dengan Gulf, harusnya ia bisa lebih dulu mendapatkan pekerjaan dan membiayai kebutuhan mereka berdua.
Tabungan yang diberikan sang ibu waktu itu memanglah cukup banyak tapi Mew tidak sampai hati untuk memakainya, Mew hanya belum siap menggunakan uang hasil jerih payah kedua orang tuanya selama ini.
Gulf yang sedang asik mencari informasi tiba-tiba saja menyadari sesuatu, ia menoleh ke arah Mew yang kini hanya duduk terdiam dengan tatapan kosongnya.
sial bisa-bisanya gue lupa kalau Mew belum dapet kerja - batin Gulf menepuk jidatnya sendiri.
Seharusnya Gulf tidak seheboh tadi sampai-sampai ia tidak sadar menyinggung Mew yang sampai kini belum mendapat panggilan.
Dengan perlahan Gulf pun kembali mendekat ke arah Mew, ia menjatuhkan kepalanya pada bahu lebar sang kekasih "Mew kamu mau makan siang apa? nanti aku masakin"
"hemm kenapa sayang?" tanya Mew yang tersadar dari lamunannya.
"kamu mau makan apa? aku mau masakin kamu"
Mew tersenyum lalu membawa tangannya untuk mencubit pipi Gulf gemas "kayak bisa masak aja kamu, biasanya juga aku yang selalu masak"
"wih parah nih parah kamu meremehkan aku Mew?" seru Gulf menggelengkan kepalanya dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bestfriend (END)
Teen FictionSesuai dengan judul Mew dan Gulf adalah dua orang yang bersahabat sedari kecil, sifat mereka yang sama-sama keras kepala membuat mereka menjuluki satu sama lain dengan sebutan "Annoying Bestfriend" lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? apakah mer...