Tanpa berfikir panjang Mew segera bangkit dan berlari ke arah pintu, helaan nafas panjang ia keluarkan karena mendapati sosok yang sudah membuat dirinya panik ada disana.
"sayang" panggil Mew langsung membawa Gulf kedalam dekapannya.
"Mew maaf banget-bangetan karena aku gak hubungin kamu, hp aku mati Mew dan aku baru nyadar pas udah sampai disana" seru Gulf menjatuhkan tasnya dan mengeratkan pelukan mereka.
Mew mengangguk paham sambil terus mengusap punggung Gulf lembut "iya sayang gak apa-apa yang penting kamu baik-baik aja sekarang, cantiknya aku jadinya pulang naik apa tadi?"
"sama temen"
Mew melonggarkan pelukan mereka untuk menatap kekasihnya itu "temen kantor kamu?"
"iya Mew jadi tadi tuh aku rencananya mau minjem hp dia untuk ngabarin kamu eh dia nya malah nawarin aku pulang bareng karena kita searah, aku juga mau nolak gak enak" jawab Gulf menjelaskan dengan rinci.
"maaf sayang tapi temen kamu yang mana? a-aku gak ada niatan posesif gitu cuman mau nanya aja soalnya kamu belum pernah cerita kan kalau kamu di kantor ada temen?" tanya Mew dengan lembut, agar tidak menyinggung kekasihnya.
"gak tahu sih bisa di bilang temen atau enggak tapi dia anak baru juga Mew dan kita seumuran kita juga baru kenalan tadi, dia dari divisi lain namanya Bright" jawab Gulf dengan jujur.
Mew mengangguk paham lalu merangkul kekasihnya itu kedalam "mau langsung mandi sayang?"
"iya mau Mew badan aku udah lengket" jawab Gulf berjalan ke arah kamar.
Mew mengambil tas Gulf yang tertinggal di depan pintu lalu menaruhnya kedalam kamar, karena Gulf baru saja acara makan-makan Mew pun kembali kedapur dan membuatkan segelas teh hangat untuknya agar makanan di tubuh Gulf dapat ternetralisasi dengan baik.
Mew kembali masuk kedalam kamarnya dan menaruh teh tersebut di atas meja, ia merapihkan sprei nya sedikit agar Gulf dapat tidur dengan nyaman.
"sshh dingin banget Mew aku jadi cuman bilas dikit aja" seru Gulf yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"astaga maaf sayang harusnya tadi aku siapin air hangat dulu untuk kamu" ujar Mew merasa bersalah.
Gulf menggeleng lalu segera memakai baju tidurnya karena tadi tidak sempat membawanya kedalam kamar mandi. Mew yang melihat itu mengalihkan pandangannya agar Gulf tidak merasa canggung.
"Mew kamu udah makan kan?" tanya Gulf berjalan ke arah Mew yang sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur.
"udah sayang, oh ya nih minum dulu teh nya biar badan kamu enakan" jawab Mew sembari memberikan teh buatannya tadi.
Gulf menerimanya dengan semangat "makasih ganteng"
"sama-sama cantik" balas Mew mengelus kepala Gulf lembut.
Setelah menghabiskan teh miliknya Gulf ikut merebahkan dirinya di samping Mew, tidak lupa ia mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur agar waktu istirahat mereka dapat lebih nyenyak.
"oh ya Mew tadi aku liat di lemari kok ada kemeja yang di pisahin gitu ya?" tanya Gulf teringat hal tersebut.
Bukannya menjawab Mew kini justru tersenyum dengan lebar, membuat Gulf yang melihat itu mengerutkan keningnya bingung "kenapa Mew? serem kamu ih senyum-senyum gitu mana udah gelap"
"hahaha kamu pikir aku setan? aku lagi seneng tau Gulf" seru Mew dengan semangat.
"oh ya? kenapa tuh? hal apa sih yang bisa buat pacar aku seneng begini?" tanya Gulf yang kini tubuhnya sudah miring sempurna ke arah Mew agar dapat lebih fokus mendengar kekasihnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bestfriend (END)
Teen FictionSesuai dengan judul Mew dan Gulf adalah dua orang yang bersahabat sedari kecil, sifat mereka yang sama-sama keras kepala membuat mereka menjuluki satu sama lain dengan sebutan "Annoying Bestfriend" lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? apakah mer...